
Mobitekno – F5 Inc resmi mengumumkan ekspansi jaringan globalnya dengan membuka titik kehadiran atau Point of Presence (PoP) terbaru di Indonesia. Langkah strategis ini dilakukan sebagai respons atas lonjakan kebutuhan akan pengolahan data real-time dan konektivitas rendah latensi yang sangat dibutuhkan dalam era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat di tanah air.
Indonesia kini berada dalam lintasan percepatan transformasi digital. Menurut laporan Kearney, AI diprediksi akan memberikan kontribusi sebesar USD 366 miliar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2030. Proyeksi ini mencerminkan bagaimana AI akan memainkan peran sentral di berbagai sektor seperti logistik, pendidikan, keamanan siber, hingga pengelolaan sumber daya manusia.
Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, kehadiran PoP lokal dari F5 akan menjadi penguat fundamental dalam hal skalabilitas aplikasi, efisiensi pemrosesan data, hingga perlindungan terhadap API dan infrastruktur digital perusahaan. Dengan adanya PoP di dalam negeri, perusahaan kini bisa memastikan kedaulatan data, mematuhi regulasi domestik, serta mempercepat layanan digital mereka untuk tetap relevan dan kompetitif di tengah perubahan teknologi yang masif.
Adam Judd, SVP F5 untuk kawasan Asia Pasifik, Cina, dan Jepang (APCJ), menekankan bahwa inisiatif ini merupakan cerminan nyata komitmen F5 dalam membantu perusahaan di Indonesia memanfaatkan potensi AI secara maksimal. “Dengan PoP ini, kami tidak hanya menawarkan penghematan biaya dan optimalisasi aplikasi, tetapi juga mengedepankan keamanan API serta konektivitas jaringan yang penting untuk akselerasi inovasi digital,” ujar Judd.
Dalam praktiknya, PoP ini memungkinkan organisasi menghubungkan dan melindungi aplikasi mereka di lingkungan multicloud dan edge computing menggunakan F5 Application Delivery and Security Platform. Semua layanan tersebut dapat diakses melalui konsol SaaS yang terpusat, didukung oleh F5 Distributed Cloud Services.
PoP ini hadir tepat waktu, mengingat ancaman siber di Indonesia terus meningkat. Data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat lebih dari 403 juta trafik anomali selama 2023, termasuk lebih dari satu juta aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan ransomware. Dalam skala global, Indonesia berada di posisi ke-49 dari 176 negara dalam indeks keamanan siber versi National Cyber Security Index (NCSI).
Menanggapi tantangan tersebut, Surung Sinamo, Country Manager F5 Indonesia, menyatakan, “Dengan jaringan digital Indonesia yang tersebar di banyak lokasi dan cloud provider, PoP ini menjadi solusi yang menghadirkan keamanan, efisiensi, dan keterhubungan secara menyeluruh. Ini juga menjadi fondasi penting dalam demokratisasi perlindungan siber di negeri ini.”

PoP dari F5 Mendukung Kadaulatan Data Indonesia
PoP ini juga sangat penting untuk memastikan kepatuhan terhadap berbagai regulasi lokal, termasuk UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), PP No. 71/2019, serta Peraturan OJK No.11/2022. Semua regulasi tersebut menuntut perusahaan untuk menyimpan dan mengelola data di dalam negeri, terutama bagi sektor yang diatur ketat seperti layanan keuangan, telekomunikasi, layanan kesehatan, dan pemerintahan.
Sebelumnya, trafik digital pelanggan F5 di Indonesia harus dialihkan ke PoP di Singapura, yang berdampak pada latensi tinggi. Kini, dengan infrastruktur lokal, hasil uji coba menunjukkan peningkatan kecepatan hingga 84%, yang berarti pengalaman pengguna yang jauh lebih responsif dan andal.
Di sisi teknis, F5 menghubungkan seluruh PoP global mereka melalui jaringan backbone privat yang redundan dan multiple transit peering. Hal ini memberikan konektivitas langsung ke berbagai cloud provider, edge computing, dan infrastruktur enterprise.
Fitur penting lainnya mencakup:
Keamanan Berbasis SaaS: Melalui konsol terpusat, pelanggan dapat menikmati layanan keamanan menyeluruh seperti mitigasi DDoS L3-L7, WAAP (Web App and API Protection), serta manajemen bot, yang semuanya didukung analitik real-time dan AI/ML.
Kinerja Jaringan Multicloud: PoP ini mengurangi latensi dan menyederhanakan konektivitas antar penyedia cloud, infrastruktur lokal, dan pengguna akhir.
Kompatibilitas untuk Beban Kerja AI: Menjamin pemrosesan data sensitif sesuai regulasi, dengan performa tinggi dan latensi minimum.
Model Pembayaran Fleksibel: Pelanggan dapat mengakses layanan F5 Distributed Cloud lewat AWS Marketplace dengan skema pay-as-you-go yang transparan melalui dasbor AWS Billing.
Peluncuran ini menandai babak baru perjalanan F5 dalam memperluas kehadirannya di Indonesia. Lebih dari sekadar memperkuat infrastruktur digital nasional, kehadiran PoP ini mencerminkan dorongan kuat untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pertumbuhan AI di kawasan Asia Tenggara. F5 ingin memastikan bahwa bisnis lokal memiliki fondasi yang tangguh, aman, dan mampu menjawab kompleksitas infrastruktur digital modern.
ital modern.
Tags: F5