
Mobitekno – Huawei sekali lagi membuktikan komitmen mendukung pendidikan dan kesejahteraan sosial di Indonesia dengan program Huawei I Do Care selama bulan suci Ramadan 2025. Inisiatif Tanggung Jawab sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) tahunan ini telah berkembang menjadi contoh nyata komitmen Huawei terhadap masyarakat, terutama bagi generasi muda yang paling membutuhkannya.
Tahun ini, Huawei kembali menggulirkan program CSR mereka dengan memberikan bantuan ke 12 pesantren dan panti asuhan di 16 kota di Indonesia. Langkah ini merupakan bukti visi Huawei untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Di antara penerima manfaat adalah Pondok Pesantren Wadil Qurra Belabori di Makassar dan Panti Asuhan Yayasan Peduli Anak di Lombok, keduanya memainkan peran penting dalam mendidik dan mengasuh anak-anak kurang mampu.
Vice President Huawei Indonesia, Kian Chen dalam sambutan di acara peluncuran program ini menyatakan keyakinannya bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan berkualitas dan akses terhadap teknologi.
“Kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan visi Indonesia 2045,” tambah Kian Chen di kantor Huawei di kawasan Jakarta Selatan pada Selasa lalu (18/3/2025).
Di era digital yang terus berkembang, inisiatif seperti Huawei I Do Care menjadi lebih penting dari sebelumnya. Program ini bukan hanya memberikan bantuan materiel, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepedulian dan berbagi dalam masyarakat. Dengan demikian, Huawei tidak hanya membangun bisnis, tetapi juga masa depan bangsa.
Bantuan yang diberikan bukan hanya berupa paket makanan bergizi untuk mendukung kesehatan anak-anak; tetapi juga mencakup perangkat digital canggih, seperti Wi-Fi dan tablet. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan berbasis teknologi, yang merupakan kunci untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi era digital.
Huawei I Do Care: Lebih dari sekadar bantuan materiel
Huawei I Do Care bukanlah program donasi biasa. Sejak awal berdirinya, Huawei telah menjadi gerakan berkelanjutan yang berdampak luas pada pendidikan dan kesejahteraan sosial. Huawei tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga berupaya untuk meningkatkan literasi digital di kalangan pesantren dan sekolah Islam.
Berdasarkan data dari kementerian terkait, baru sekitar 40% sekolah di Indonesia yang memiliki akses yang memadai terhadap perangkat pembelajaran digital. Hal ini berarti inisiatif dan bantuan Huawei akan dibutuhkan dalam menjembatani kesenjangan digital. Dengan menyediakan akses terhadap teknologi dan pelatihan, Huawei membantu menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga melek teknologi.
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Digital Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya, dari Kementerian Komunikasi dan Digital, Wijaya Kusumawardhana menyatakan harapannya agar bantuan perangkat Huawei, seperti Wi-Fi dapat mendorong anak muda di sekolah Islam/pesantren untuk giat menimba ilmu dan tetap meneladani empat sifat baik dari Nabi Muhammad SAW, yakni Siddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan), dan Fathonah (cerdas).
Sinergi untuk majukan pendidikan di Indonesia
Upaya Huawei juga disambut hangat oleh perwakilan dari Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan. Kedua kementerian tersebut mengakui bahwa program Huawei I Do Care sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengembangkan pendidikan berbasis teknologi di Indonesia. Sinergi antara sektor swasta dan pemerintah tersebut sangat penting untuk mempercepat kemajuan pendidikan di Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Huawei dalam mendukung pendidikan di pesantren dan panti asuhan. Bantuan perangkat digital ini akan sangat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempersiapkan santri untuk menghadapi tantangan masa depan,” ujar Basnang Said, Direktur pada Direktorat Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.
Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Ir. Suharti, M.A., Ph.D, pemerintah selalu memegang prinsip inklusivitas yang berarti semua anak di mana pun berada dari kelompok sosial, ekonomi, kelompok sosial, budaya manapun harus mendapat pendidikan yang berkualitas, baik itu di sekolah umum maupun di sekolah keagamaan, termasuk di pesantren atau madrasah.
“Intinya kami berterima kasih pada kontribusi Huawei dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. Harapannya, ada banyak anak Indonesia yang bertalenta juga dibutuhkan untuk Huawei dan bekerja di Huawei lebih lanjut,” tambah Suharti.
Huawei meyakini bahwa pendidikan merupakan investasi terbaik untuk masa depan bangsa di mana pun berada. Melalui Huawei I Do Care, perusahaan teknologi global ini ingin berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam membangun generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing global. Dengan semangat berbagi dan berinovasi, Huawei terus memperkuat sinergi antara teknologi dan kemanusiaan.
Tags: CSR, Donasi, Huawei, Huawei I DO Care, panti asuhan, pesantren, program, Visi Indonesia 2045