
Mobitekno – Di tengah pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang mencapai 4,96% pada triwulan pertama 2025, Schneider Electric, pemimpin global dalam transformasi digital untuk pengelolaan energi dan otomasi, menggelar Innovation Day 2025 di Semarang .
Bertema “Make Sustainable Impact with Digitalization”, acara ini menjadi wadah kolaborasi antara pelaku industri, regulator, dan pemangku kepentingan untuk mendorong efisiensi energi dan transformasi digital yang berkelanjutan. Dengan menghadirkan teknologi mutakhir dan diskusi strategis, Schneider Electric menawarkan solusi nyata untuk menjawab tantangan masa depan sektor industri dan bangunan.
Sebagai ibu kota Jawa Tengah, Semarang memiliki posisi strategis dengan konektivitas logistik yang kuat dan tenaga kerja kompetitif. Data dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa pada Januari-Oktober 2024, nilai ekspor Jawa Tengah mencapai USD 9,23 juta, dengan industri pengolahan sebagai penyumbang utama.
Realisasi investasi pada 2023 mencapai Rp77,02 triliun, menyerap lebih dari 280 ribu tenaga kerja. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang lebih tinggi dari angka nasional (4,87%) pada triwulan pertama 2025 menegaskan peran penting kawasan ini sebagai motor penggerak industri nasional.
Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, yang turut hadir dalam acara Innovation Day 2025, menekankan pentingnya sinergi antara pelaku industri dan pemerintah untuk meningkatkan efisiensi energi dan daya saing global. “Jawa Tengah memiliki infrastruktur logistik yang mumpuni dan kawasan industri yang berkembang. Kami mendorong pertumbuhan industri yang selaras dengan prinsip green growth untuk menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Pemerintah Jawa Tengah terus memperkuat posisinya melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). KEK Industropolis Batang, yang diresmikan pada Maret 2025, difokuskan pada produksi, pengolahan, logistik, dan pariwisata. Sementara itu, KEK Kendal, yang telah beroperasi sejak 2019, berhasil menarik investasi di sektor pengolahan ekspor dan menciptakan lapangan kerja. Kedua KEK ini menjadi bukti komitmen Jawa Tengah untuk mendukung transformasi ekonomi yang berkelanjutan.
Digitalisasi: Kunci daya saing dan keberlanjutan
Dalam sesi diskusi bertajuk “Mempercepat Pertumbuhan Industri Berkelanjutan dengan Digitalisasi dan Otomasi”, para panelis membahas bagaimana teknologi dapat meningkatkan efisiensi dan menekan emisi karbon. Martin Setiawan, President Director Schneider Electric Indonesia & Timor-Leste, menegaskan bahwa digitalisasi bukan lagi opsi, melainkan kebutuhan. “Di kota seperti Semarang yang menunjukkan pertumbuhan industri pesat, adopsi teknologi menjadi kunci untuk efisiensi dan keberlanjutan. Innovation Day hadir untuk mendorong kolaborasi dan aksi nyata,” katanya.
Salah satu contoh sukses adalah Polytron, yang melalui pabriknya di Kudus, Jawa Tengah, telah ditetapkan sebagai National Lighthouse oleh Kementerian Perindustrian pada 2024. Ketut Wihardika, Production Director Polytron, menjelaskan bahwa transformasi digital telah meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan operasional. “Integrasi teknologi seperti otomasi dan sistem manajemen energi memungkinkan kami mengoptimalkan operasi. Kami juga mendukung visi pemerintah untuk menghentikan kendaraan berbahan bakar bensin secara bertahap mulai 2040 menuju nol emisi pada 2060,” ujarnya.
Sektor industri, transportasi, dan bangunan merupakan penyumbang konsumsi energi terbesar, menjadikan efisiensi energi kunci dalam mencapai Net Zero Emissions (NZE). Namun, data Kementerian ESDM menunjukkan bahwa hanya 1,66% dari 4.751 gedung yang wajib menerapkan manajemen energi telah melakukan audit berkala hingga akhir 2023. Untuk mengatasi tantangan ini, sesi diskusi “Menjawab Tantangan Gedung Masa Depan dengan Manajemen Energi” menyoroti pentingnya regulasi seperti Permen ESDM No. 8 Tahun 2025, yang mewajibkan manajemen energi di berbagai sektor.
Schneider Electric menghadirkan solusi berbasis IoT seperti SM AirSet™, EcoStruxure Building Operation, dan PowerLogic Protection & Control dalam area showcase. Teknologi ini memungkinkan pengelolaan energi yang cerdas dan otomasi industri, membantu sektor industri dan gedung mencapai efisiensi maksimal.
Dengan misi “Life Is On”, Schneider Electric berkomitmen menjadi mitra terpercaya dalam mencapai keberlanjutan dan efisiensi. Beroperasi di lebih dari 100 negara dengan 150.000 karyawan dan lebih dari satu juta mitra, perusahaan ini menawarkan solusi IoT berbasis AI yang terintegrasi untuk industri cerdas, infrastruktur tangguh, dan bangunan pintar. “Kami ingin memastikan bahwa energi dan sumber daya dimanfaatkan secara maksimal untuk masa depan yang lebih hijau,” tutup Martin Setiawan.
Tags: Energi, Innovation Day 2025, Otomasi, Schneider Electric, transformasi digital