January 13, 2025

BYD Cukur Dominasi Toyota di Jepang, Pangsa Pasar EV Turun 2 Persen

Penulis: Rizki R
BYD Cukur Dominasi Toyota di Jepang, Pangsa Pasar EV Turun 2 Persen 

MobiteknoBYD berhasil mencatat sejarah baru dengan melampaui Toyota dalam penjualan kendaraan listrik di Jepang pada tahun 2024. Hal ini menjadi pertama kalinya bagi produsen kendaraan listrik asal Shenzhen, China itu untuk mengungguli raksasa otomotif Jepang di pasar yang terkenal dengan keengganannya mengadopsi kendaraan listrik (EV).

Data menunjukkan total penjualan kendaraan listrik di Jepang tahun 2024 hanya mencapai 59.736 unit, turun drastis sebesar 33% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini menandai pertama kalinya dalam empat tahun terakhir terjadi kontraksi di pasar EV Jepang. Pangsa pasar EV pun turun menjadi di bawah 2%, terendah di antara negara-negara maju.

Di tengah situasi tersebut, BYD menunjukkan pertumbuhan signifikan. Pada tahun 2024, BYD berhasil menjual 2.223 unit kendaraan listrik di Jepang, naik 54% dari tahun sebelumnya. Sebaliknya, penjualan kendaraan listrik Toyota turun 30% menjadi 2.038 unit, menurut laporan Asosiasi Dealer Mobil Jepang.

Tiongkok_kendaraan listrik

Strategi BYD di Jepang: Model Kompetitif dan Harga Terjangkau

BYD resmi memasuki pasar Jepang pada tahun 2023 dengan meluncurkan crossover Atto 3 (nama internasional untuk Yuan Plus) dan hatchback Dolphin. Menyusul kesuksesan dua model ini, sedan BYD Seal EV turut diluncurkan. Pada tahun 2025, BYD berencana memperluas jajaran modelnya dengan menghadirkan BYD Sealion 07 EV.

Salah satu faktor keberhasilan BYD adalah strategi harga yang kompetitif. Sebagai contoh, BYD Dolphin dijual dengan harga mulai dari 2,99 juta yen (sekitar USD 19.000), menjadikannya salah satu pilihan EV termurah di Jepang. Semua model yang dijual BYD di negara ini sepenuhnya bertenaga listrik, mempertegas fokus perusahaan pada elektrifikasi.

IMG 20240630 185003 scaled

Upaya Toyota dan Nissan di “Rumah Sendiri”

Toyota, yang meluncurkan kendaraan listrik pertamanya, crossover bZ4X, mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 10% menjadi 1.012 unit pada tahun 2024. Namun, dengan harga mulai 5,5 juta yen (sekitar USD 34.800), model ini menghadapi tantangan berat di pasar yang sensitif terhadap harga.

Sementara itu, Nissan Motor tetap menjadi pemimpin pasar EV di Jepang dengan menguasai sekitar 50% pangsa pasar. Namun, kinerja penjualannya menunjukkan penurunan tajam. Penjualan Nissan Leaf, salah satu model EV paling ikonik, turun 44% menjadi 30.749 unit, level terendah sejak 2021. Mobil listrik mereka, Nissan Sakura, juga mengalami penurunan sebesar 38% menjadi 22.926 unit.

Selain BYD, Tesla tetap menjadi pemain dominan di segmen kendaraan listrik impor di Jepang. BYD bahkan telah berhasil menguasai sekitar 40% dari total penjualan kendaraan listrik impor di negara tersebut. Untuk memperkuat kehadirannya, BYD berencana membuka 100 toko di Jepang pada tahun 2025, langkah ambisius yang bertujuan mendekatkan produk mereka kepada konsumen Jepang.

 

Meskipun pasar EV global menunjukkan pertumbuhan yang lambat, keengganan Jepang dalam mengadopsi kendaraan listrik semakin terlihat. Berbagai faktor, seperti ketergantungan pada mobil hybrid, harga kendaraan listrik yang relatif tinggi, dan infrastruktur pengisian daya yang belum memadai, menjadi penghambat utama.

toyota

Dengan strategi agresif BYD dan tantangan yang dihadapi pemain lokal seperti Toyota dan Nissan, tahun-tahun mendatang akan menjadi ajang persaingan menarik bagi industri kendaraan listrik di Jepang. BYD telah menunjukkan bahwa inovasi dan harga kompetitif dapat menjadi kunci sukses di pasar yang sulit sekalipun.

Tags: , , , , , , ,


COMMENTS