Mobitekno – Industri perfilman Indonesia kembali mencetak prestasi di kancah internasional. Kali ini, Little Rebels Cinema Club, sebuah film pendek yang lahir dari program Secinta Itu Sama Sinema (SISS) garapan MAXStream Studios, terpilih untuk berkompetisi dalam Festival Film Internasional Berlin 2025 atau yang lebih dikenal dengan Berlinale. Disutradarai oleh Khozy Rizal, film berdurasi 17 menit ini akan tayang perdana di ajang prestisius tersebut, membawa nama Indonesia ke panggung dunia.
Berlatar tahun 2008, Little Rebels Cinema Club mengisahkan perjalanan Doddy, seorang bocah 14 tahun yang gemar mereplikasi adegan film zombie bersama sahabatnya. Dengan handycam milik sang kakak, Anji, yang sedang bergulat dengan kompleksitas emosinya, Doddy menjelajahi dunia sinema dengan segala keterbatasan dan imajinasi liarnya. Film ini pertama kali diperkenalkan kepada publik melalui Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024, sebelum akhirnya mendapatkan kesempatan besar untuk dipertontonkan di Berlinale.
Terpilihnya Little Rebels Cinema Club di festival sebesar Berlinale bukan hanya kebanggaan bagi sineasnya, tetapi juga bagi ekosistem perfilman Indonesia. Ini menjadi bukti nyata bahwa talenta lokal mampu bersanding dengan sineas dunia, membawa narasi khas Indonesia ke panggung yang lebih luas.
Festival Film Internasional Berlin 2025: Ajang Bergengsi bagi Para Sineas
Sebagai salah satu festival film paling berpengaruh di dunia, Berlinale 2025 akan berlangsung pada 13-23 Februari 2025. Festival ini tidak hanya menjadi ruang apresiasi bagi para sineas, tetapi juga menjadi barometer perkembangan sinema global.
Dalam ajang ini, Little Rebels Cinema Club masuk dalam kategori Generation Kplus, sebuah kompetisi yang menghadirkan 10 film pendek bertemakan anak. Menariknya, film-film dalam kategori ini dinilai oleh dewan juri berusia 11-14 tahun, yang merupakan segmen audiens utama film-film tersebut. Dengan pendekatan unik ini, setiap film diuji langsung oleh target penontonnya, memberikan perspektif segar terhadap cerita yang diangkat.
Keberhasilan ini menjadi tonggak penting bagi MAXStream Studios, rumah produksi di bawah naungan Telkomsel yang telah melahirkan lebih dari 130 judul film dan serial. Melalui berbagai platform, mulai dari MAXStream, IndiHomeTV, hingga MyTelkomsel, MAXStream Studios terus berupaya memperkuat ekosistem perfilman Indonesia.
Lesley Simpson, Vice President Digital Lifestyle Telkomsel sekaligus Produser Eksekutif film ini, mengungkapkan bahwa partisipasi di Berlinale 2025 adalah bentuk nyata komitmen Telkomsel dalam mendukung sineas lokal.
“Terpilihnya Little Rebels Cinema Club di festival film bergengsi ini merupakan peluang besar untuk memperkenalkan kreativitas sineas muda Indonesia ke audiens global,” ujarnya.
Sementara itu, sang sutradara, Khozy Rizal, juga menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan oleh MAXStream Studios.
“Film ini mencerminkan perjuangan tokoh protagonis cilik dalam menghadapi tantangan hidup. Meski menampilkan realita yang tidak selalu mudah, kami membalut kisah ini dengan kehangatan, harapan, dan cinta. Kami optimis dewan juri akan terhubung dengan pengalaman audio-visual yang menyentuh dan bermakna ini,”
Kesuksesan Little Rebels Cinema Club dan Masa Depan Film Indonesia
Keberhasilan Little Rebels Cinema Club di Berlinale 2025 menegaskan bahwa film Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang di level internasional. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk MAXStream Studios, perjalanan sineas muda Indonesia menuju panggung dunia kini semakin terbuka lebar.
Bagi pecinta film, kehadiran karya anak bangsa di festival sekelas Berlinale adalah bukti bahwa cerita lokal dapat berbicara dalam bahasa universal. Dengan kreativitas, dedikasi, dan dukungan yang tepat, film Indonesia tak hanya mampu bersaing, tetapi juga menginspirasi dunia.
Tags: Berlinale 2025, Festival Film Internasional Berlin, film anak, film pendek Indonesia, Generation Kplus, Khozy Rizal, Little Rebels Cinema Club, MAXstream, MAXStream Studios, sinema Indonesia, Telkomsel