Mobitekno – Nama Slate Auto mungkin belum begitu akrab di telinga banyak orang. Namun, perusahaan rintisan kendaraan listrik asal Troy, Michigan ini kini tengah menjadi bahan pembicaraan setelah laporan eksklusif TechCrunch mengungkap bahwa Jeff Bezos, pendiri Amazon, berada di baliknya.
Tak bisa dipungkiri, selama bertahun-tahun, mimpi tentang kendaraan listrik yang terjangkau terasa seperti janji yang menguap di udara. Berbagai produsen otomotif menjanjikan revolusi, namun realitas di jalan raya berkata lain. Mobil listrik tetap menjadi barang mewah—jauh dari jangkauan masyarakat luas. Tapi sejarah, seperti yang sering terjadi, punya caranya sendiri untuk berulang.
Kalau dahulu ada Henry Ford membuka era mobilisasi massal lewat Model T, kini Jeff Bezos mencoba mengukir sejarah serupa. Slate Auto berambisi membangun truk listrik dua tempat duduk dengan harga hanya US$25.000—sebuah angka yang selama ini dianggap “sweet spot” untuk mendorong adopsi EV secara masif di Amerika Serikat. Meski tampak ambisius, perusahaan ini tampaknya tidak main-main. Slate Auto aktif merekrut talenta dari raksasa industri otomotif seperti GM, Ford, hingga Stellantis, serta dari startup otomotif seperti Fisker dan Canoo.
Per April 2025, data dari LinkedIn menunjukkan perusahaan ini telah memiliki antara 201 hingga 500 karyawan, termasuk 334 anggota asosiasi. Dari jumlah tersebut, banyak yang berbasis di Detroit, kota yang dikenal sebagai jantung industri otomotif Amerika.
Slate Auto: Kendaraan Masa Depan yang Terinspirasi Masa Lalu
Truk listrik besutan Slate Auto memang masih misterius. Namun menurut bocoran yang diterima TechCrunch, kendaraan ini terinspirasi oleh dua ikon otomotif dunia: Ford Model T dan Volkswagen Beetle. Kedua mobil ini bukan sekadar kendaraan, tapi simbol perubahan. Mereka mewakili kesederhanaan desain, keterjangkauan, dan daya tahan, di mana nilai-nilai yang mungkin akan dihidupkan kembali lewat truk listrik Slate.
Inspirasi tersebut bukan tanpa alasan. Sejarah telah membuktikan bahwa untuk memikat jutaan konsumen, sebuah kendaraan tidak perlu mewah. Ia hanya perlu menjawab kebutuhan dengan harga yang masuk akal dan kualitas yang bisa diandalkan.
Slate Auto bukan sekadar perusahaan kecil dengan mimpi besar. Selain sokongan pribadi dari Bezos, perusahaan ini juga telah mengamankan US$111 juta dalam pendanaan Seri A pada tahun 2023. Bahkan, pada akhir 2024, mereka menginformasikan kepada karyawan bahwa pendanaan Seri B juga telah berhasil diamankan, meskipun belum dilaporkan secara resmi ke SEC.
Bukan pertama kalinya Bezos terjun ke dunia kendaraan listrik. Amazon sebelumnya telah berinvestasi lebih dari US$1,3 miliar ke Rivian—startup EV yang telah memasok armada van pengiriman untuk Amazon. Namun, Slate Auto menawarkan narasi yang berbeda. Jika Rivian bermain di segmen kendaraan komersial dan premium, Slate Auto hadir sebagai penantang mobil listrik dengan harga merakyat.
Slate Auto berencana untuk memulai produksi truk listrik mereka pada akhir tahun 2026. Fasilitas produksi dijadwalkan berlokasi di sekitar Indianapolis, Indiana, meskipun belum jelas apakah mereka akan membangun pabrik baru atau menggunakan fasilitas yang sudah ada.
Rencana tersebut mencerminkan ambisi jangka panjang Slate Auto, yakni tidak sekadar memproduksi mobil, tetapi juga mendobrak dominasi mobil ICE (internal combustion engine) dan menggantinya dengan solusi yang lebih bersih, lebih murah, dan lebih inklusif.
Jika Henry Ford pernah memecah batasan kelas sosial dengan Model T, maka Jeff Bezos mungkin sedang mencoba hal yang sama di abad ke-21, dengan kendaraan yang bebas emisi dan ramah kantong. Dunia tidak kekurangan mobil listrik. Namun, yang benar-benar mampu menjangkau masyarakat luas—itulah yang belum kita lihat. Dengan visi yang terinspirasi masa lalu, didukung oleh teknologi masa kini, dan diarahkan pada kebutuhan masa depan, Slate Auto bisa jadi adalah titik balik revolusi mobil listrik yang selama ini hanya menjadi angan-angan.
Tags: Amazon, Jeff Bezos, Mobil Listrik, Otomotif, Rivian, Slate Auto, Truk listrik