Mobitekno – AWS telah menghadirkan terobosan teknologi baru di ajang re:Invent 2024 pada Desemeber 2024 lalu. Tahun ini, AWS menekankan fokus mereka dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang kian canggih. Hal inilah yang dibagikan AWS dalam media briefing di kantornya di kawasan Sudirman, Jakarta (4/2/2025).
Salah satu sorotan utama adalah kemampuan komputasi AI generatif yang lebih pintar dan efisien. AWS memperkenalkan peningkatan platform yang memungkinkan perusahaan mengembangkan solusi AI khusus secara lebih efisien dan kinerja yang lebih baik.
AWS Indonesia, telah menjadi pemain kunci dalam memajukan inovasi teknologi cloud dan AI di Tanah Air. Salah satu kontribusi nyata AWS adalah investasi yang telah digelontorkan mereka untuk mendukung ekosistem digital nasional. Selama 15 tahun terakhir, AWS telah menginvestasikan lebih dari USD5 miliar di Indonesia Investasi ini bukan hanya fokus pada infrastruktur digital, tetapi juga pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi.
“Misi kami adalah menjadi tonggak Indonesia digital melalui talenta dan teknologi. Ketika teknologi terbaik sudah ada di sini, tugas kita adalah membangun talenta yang siap memanfaatkan kekuatannya,” ujarnya Anthony Amni selaku Country Manager AWS Indonesia media briefing.
Untuk mewujudkan misi tersebut, AWS menjalankan berbagai program pengembangan SDM. Salah satu inisiatif unggulan adalah “Terampil di Awan”, program pelatihan dasar cloud computing yang menjangkau siswa SMA, SMK, Sekolah Luar Biasa (SKLB), hingga pesantren di 26 provinsi. AWS juga menggelar AI Cloud Competition di Jawa Barat, yang diikuti lebih dari 30.000 peserta.
Anthony juga menekankan fokus AWS adalah mempersiapkan masa depan digital Indonesia melalui talenta dan tenaga kerja yang kompeten. Investasi dan program-program ini menunjukkan bagaimana AWS tidak hanya membawa teknologi canggih ke Indonesia, tetapi juga memastikan generasi muda memiliki keterampilan untuk memanfaatkannya. Dengan pendekatan ini, AWS berupaya memperkuat posisinya sebagai mitra strategis dalam transformasi digital nasional.
Update re:Invent 2024
Ajang Amazon re:Invent 2024, yang berlangsung pada 2-6 Desember 2024 di Las Vegas, menghadirkan sejumlah pembaruan teknologi signifikan dari Amazon Web Services (AWS). Fokus utama adalah penguatan kapabilitas AI generatif dan infrastruktur cloud untuk mendukung transformasi digital global. Beragam inovasi diumumkan, mulai dari peluncuran model AI baru hingga peningkatan performa hardware, menegaskan komitmen AWS dalam memimpin pasar teknologi.
Yang juga menarik adalah hadirnya Amazon Nova sebagai AI foundation model baru yang terintegrasi dengan Amazon Bedrock. Model ini mendukung pemrosesan multibahasa dan multimodal (teks, gambar, video) yang menawarkan performa dan yang menarik (kompetitif) bagi pelanggan.
Jadi selain opsi penggunaan AI foundation model Anthropic atau lainnya, pelanggan dapat mengunakan Amazon Nova sebagai untuk layanan AI generatifnya yang menawarkan fleksibilitas tinggi, memungkinkan pelanggan membangun solusi yang sesuai kebutuhan spesifik mereka.
Amazon Bedrock juga mendapat pembaruan penting, termasuk orkestrasi multi-agen untuk alur kerja kompleks dan pencegahan halusinasi melalui pengecekan logika otomatis. Fitur distilasi model memungkinkan pembuatan model kecil berkinerja tinggi tanpa keahlian mendalam, meningkatkan efisiensi pengembangan AI. Sementara itu, Amazon Q Developer kini hadir di SageMaker Canvas untuk mempermudah machine learning bagi non-ahli, dan Amazon Q Business diperbarui untuk integrasi data yang lebih cepat dari sumber pihak ketiga, mendukung produktivitas bisnis.
Di sisi infrastruktur, AWS memperkenalkan Trainium 2, yang kini tersedia dengan performa 4x lebih cepat dan bandwidth memori 4x lebih besar dari generasi sebelumnya, serta mengumumkan Trainium 3 yang akan rilis pada akhir 2025. Chip ini dirancang khusus untuk pelatihan AI berperforma tinggi, mendukung model bahasa besar dan aplikasi generatif. Pembaruan ini menunjukkan upaya AWS untuk mengoptimalkan performa AI sekaligus menjawab kebutuhan komputasi yang semakin meningkat di berbagai industri.
Sekilas perbedaan Amazon Bedrock dan Sagemaker
Terkait platofrm AI di AWS, mungkin kita juga mengenal Amazon Sagemaker. Apa perbedaannya dengan Bedrock? Analogi sederhananya adalah Sagemaker bisa dianggap sebagai tool untuk membangun robot Anda sendiri. Jadi, dengan tool ini tersedia sejumlah platform pembelajaran mesin (ML) yang dapat digunakan di atasnya, tetapi membutuh banyak waktu untuk membangunnya agar sesuai kebutuhan pengguna/pelangan. Di sisi lain, Amazon Bedrock, itu adalah tempat untuk menggunakan berbagai pilihan Gen AI baru yang sudah dilatih. Jadi, bukan sekadar membangun perangkat robot sendiri, melainkan pabrik robot siap pakai.
Dengan kata lain, Bedrock meneydiakan akses ke model AI yang sudah dilatih, termasuk dari AWS sendiri (Amazon Nova) atau dari pihak lainnya (Anthropic, ChatGPT, dll) untuk langsung digunakan membuat layanan/aplikasi tanpa membuatnya (melatihnya) dari awal. Paltform Bedrock cocok buat pelanggan bisnis yang tidak mau direpotkan dengan detail teknis dan hany ingin mengadopsi AI unntuk kebutuhan mereka.
Halodoc berbagi pengalaman adopsi AI dan cloud untuk layanan digital kesehatan
Integrasi kecerdasan buatan (AI) generatif dan komputasi awan mengalami peningkatan popularitas. Infrastruktur awan yang lebih cepat dan efisien, serta integrasi AI ke dalam berbagai aspek kehidupan, memfasilitasi operasi dan pemrosesan data yang kompleks agar lebih mudah, cepat, dan akurat.
Penyedia layanan kesehatan digital, Halodoc (PT Media Dokter Investama) dalam kesempatan media brioefing ini juga membagikan pengalamannya mengadopsi teknologi AI dan cloud dalam operasional mereka. Menurut penguan Halodoc, salah satu manfaat utamanya adalah percepatan signifikan dalam operasi layanan sejak mengadopsi teknologi tersebut.
Dody Alfian, Senior Engineering Manager Information Security Halodo, memamparkan beberapa raihan penting selama implementasi AI dari AWS dalam operasional mereka saat media briefing di kantor AWS, Jakarta (4/3/2025). Salah satu yang paling dirasakan adalah adanya percepatan proses klaim pembayaran layanan kesehatan.
Menurut Dody, Halodoc berhasil mencapai dua kali lipat kecepatan dalam proses klaim sehingga mengurangi waktu pemrosesan dari tiga menit menjadi kurang dari satu setengah menit. Percepatan ini memungkinkan Halodoc untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan melalui pemrosesan klaim yang lebih efisien.
Penggunaan AI juga berdampak pada peningkatan produktivitas karyawan Halodoc, yang meningkat lebih dari 45 persen sejak teknologi ini diterapkan.
“Kami ingin meningkatkan produktivitas karyawan kami karena peninjauan manual atau pekerjaan normal tidak dapat mencapai peningkatan produktivitas tersebut. Token in, token out juga menjadi lebih murah biayanya,” katanya.
Dengan otomatisasi proses operasi bisnis, karyawan Halodoc dapat lebih fokus pada kasus-kasus kompleks, sehingga efisiensi dan produktivitas meningkat.
Implementasi AI juga mengurangi biaya pemrosesan operasi bisnis lebih dari 50 persen. Volume penanganan klaim yang tinggi dapat ditangani dengan lebih optimal dan efektif. Selain itu, teknologi AI dan awan juga meningkatkan keamanan data pelanggan yang dimiliki oleh Halodoc.
“Salah satu keuntungan dari Amazon Bedrock (produk AI Amazon) yang paling utama adalah kebijakan keamanan enkripsi, di mana kami dapat yakin akan solusi pencegahan kebocoran data pelanggan, yang tidak kami lihat pada produk lain,” katanya.
Tags: AI, Amazon Nova, Aplikasi, Artificial Intellegence, AWS, Bedrock, Cloud, digital, Halodoc, Kesehatan, medis, Trainium 2