
Mobitekno – Positive Technologies memperluas peran globalnya dalam dunia keamanan siber dengan merangkul sejumlah institusi pendidikan tinggi di Indonesia. Perusahaan teknologi asal Rusia ini menjalin kerja sama edukatif dengan empat institusi ternama: Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat, Business Center Alumni Universitas Indonesia (KBA UI), serta Yayasan Sakuranesia.
Kolaborasi ini dituangkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dalam gelaran Festival Keamanan Siber Internasional Positive Hack Days, dan ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan keahlian tenaga profesional keamanan siber di Indonesia, serta Asia Tenggara secara umum.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, akan dikembangkan berbagai program pelatihan yang menyasar mahasiswa dan tenaga pengajar. Fokusnya meliputi pengajaran tentang pengembangan perangkat lunak yang aman (secure development), teknik pertahanan digital (defensive security), serta pendekatan ofensif dalam menangkal serangan siber (offensive security). Infrastruktur pelatihan pun akan ditingkatkan dengan implementasi EdTechLab, sebuah platform simulasi siber yang memungkinkan pembelajaran berbasis praktik langsung di lingkungan digital.
“Indonesia merupakan pasar strategis dengan potensi besar dalam pengembangan tenaga ahli keamanan siber. Melalui kerja sama ini, kami ingin membuka akses bagi mahasiswa dan pengajar untuk menguasai keterampilan praktis yang dibutuhkan industri,” ungkap Denis Baranov, CEO Positive Technologies. Ia menambahkan bahwa perusahaan telah membentuk tim keamanan siber berkelas dunia, yang kini berkomitmen untuk berbagi pengetahuan ke berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara.
Positive Technologies sebelumnya telah menjalankan kemitraan serupa dengan berbagai universitas di Rusia dan negara lainnya. Kolaborasi ini menandai langkah signifikan perusahaan dalam memperluas jaringan komunitas global di bidang keamanan siber, sekaligus mendukung misi mereka untuk memperkuat pertahanan digital organisasi dan negara.
Dalam pernyataannya, Prof. Yudi Darma, Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi, menekankan pentingnya dukungan eksternal dalam mencetak sumber daya manusia yang andal di sektor ini. “Positive Technologies memberikan kontribusi nyata melalui pengalaman praktisnya yang solid. Kehadiran mereka di Indonesia sangat kami hargai, karena membantu memperkuat ketahanan digital kita di tengah pesatnya transformasi teknologi,” ujar Prof. Yudi.
Studi internal yang dilakukan Positive Technologies menunjukkan bahwa Indonesia termasuk negara dengan paparan tertinggi terhadap risiko siber di Asia Tenggara. Data mereka mengindikasikan bahwa 62% dari insiden peretasan di Indonesia berujung pada kebocoran data. Bahkan, sektor pendidikan dan sains menjadi salah satu dari lima sektor yang paling sering menjadi target serangan digital, menurut analisis aktivitas forum dark web.
Lebih lanjut, laporan tersebut juga menyebutkan bahwa 28% dari iklan yang beredar di forum gelap wilayah Asia Tenggara berkaitan langsung dengan Indonesia, menunjukkan tingginya ancaman terhadap sektor-sektor vital di negara ini.
Di tengah kemajuan pesat dalam perluasan infrastruktur digital dan kampanye literasi digital di Indonesia, muncul kebutuhan yang mendesak akan sistem keamanan siber yang mumpuni. Dalam konteks ini, pelatihan dan peningkatan kualitas SDM menjadi komponen penting untuk membangun ekosistem digital yang tangguh.
Sebagai bentuk nyata dari dedikasinya terhadap pendidikan dan pelatihan siber, pada Agustus 2024 lalu, Positive Technologies menggulirkan Positive Hack Camp. Program pelatihan internasional gratis ini menyasar para profesional keamanan digital dari berbagai negara. Didukung oleh Kementerian Pengembangan Digital Rusia, sesi perdana Positive Hack Camp diikuti oleh sekitar 70 peserta dari lebih dari 20 negara—termasuk Indonesia, Malaysia, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Afrika Selatan.
Dengan proyek kerja sama yang kini berlangsung di Indonesia, Positive Technologies berharap dapat memainkan peran aktif dalam mencetak generasi baru ahli keamanan siber yang siap menghadapi tantangan dunia digital modern.
Tags: Positive Technologies