Mobitekno – Elon Musk, seorang pengusaha yang terkenal karena inovasinya di dunia teknologi melalui Tesla dan SpaceX, kini semakin menunjukkan keberpihakan politiknya. Namun, langkah terbarunya tidak sekadar melibatkan dirinya dalam politik Amerika Serikat atau mendekati Donald Trump, melainkan menyentuh pemilihan umum Jerman. Langkah ini menuai kontroversi dan perhatian global.
Pada awal bulan ini, Elon Musk menyatakan dukungannya terhadap partai politik Alternatif untuk Jerman (AfD) melalui opini di Welt am Sonntag. AfD, yang saat ini memiliki 77 kursi di Bundestag, berharap dapat memperbesar pengaruhnya dalam pemilihan umum mendatang pada bulan Februari. Dalam pernyataannya, Musk menyebut bahwa “Hanya AfD yang dapat menyelamatkan Jerman” dan mengkritik partai-partai tradisional Jerman karena dianggap “telah mengecewakan rakyat.”
Dukungan ini memicu reaksi keras, terutama dari Partai Sosial Demokrat Jerman (SPD) yang berkuasa dengan 207 kursi di parlemen. Langkah Musk dianggap sebagai bentuk campur tangan asing dalam politik domestik Jerman.
Pernyataan terbaru Elon Musk bertolak belakang dengan ucapannya tahun lalu. Pada 2023, ia pernah menyatakan bahwa dirinya tidak mendukung partai politik mana pun dan tidak mengenal AfD. Perubahan sikap ini memicu pertanyaan tentang motivasi di balik keterlibatannya dalam politik Jerman.
Juru bicara pemerintah Jerman, Christiane Hoffmann, bahkan menyebut upaya Musk untuk memengaruhi pemilihan federal sebagai “omong kosong terbesar.” Meski ia mengakui bahwa Musk memiliki kebebasan berekspresi, langkah ini dinilai kontroversial.
Hubungan Elon Musk, Tesla dengan Jerman
Keterlibatan Musk di Jerman tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Gigafactory Berlin-Brandenburg, salah satu fasilitas produksi utama Tesla di Eropa. Pabrik ini telah menghadapi berbagai tantangan, termasuk kritik dari kelompok lingkungan, insiden pembakaran, serta laporan tingginya tingkat absensi pekerja. Masalah-masalah ini memperburuk hubungan Tesla dengan publik Jerman, yang mungkin turut memengaruhi sikap politik Musk.
Dukungan Musk terhadap AfD bisa memiliki dampak besar pada lanskap politik Jerman. AfD, yang sering dikritik karena pandangan populisnya, mungkin mendapatkan dorongan elektoral dari pernyataan Musk. Namun, hal ini juga dapat merusak reputasi Tesla di Eropa, terutama di kalangan konsumen yang tidak sepakat dengan pandangan politik Musk.
Langkah politis Elon Musk di Jerman menunjukkan bahwa pengusaha teknologi ini tidak hanya fokus pada inovasi, tetapi juga ingin memainkan peran dalam membentuk masa depan politik dunia. Namun, apakah dukungannya terhadap AfD akan membawa perubahan positif atau malah menjadi bumerang bagi reputasinya dan Tesla di Eropa? Hanya waktu yang akan menjawab.
Tags: AfD, Elon Musk, Gigafactory Berlin, Partai Sosial Demokrat, pemilihan umum Jerman, politik Jerman, Tesla