Mobitekno – Red Hat yang dikenal sebagai penyedia solusi open source terkemuka, baru-baru ini mengumumkan penghargaan Red Hat APAC Innovation Awards 2024 untuk Indonesia, dengan Bank Negara Indonesia (BNI) dan Gudang Garam Group sebagai pemenangnya. Penghargaan ini diberikan atas penerapan solusi inovatif Red Hat oleh kedua perusahaan tersebut, yang telah berhasil menavigasi tantangan bisnis yang terus berkembang.
Dalam dunia bisnis yang selalu berubah, khususnya di kawasan Asia Pasifik (APAC) yang mengalami pertumbuhan pesat, teknologi menjadi pilar utama yang memungkinkan perusahaan untuk terus berinovasi. Tema penghargaan tahun ini, “Unlock what’s next”, menyoroti bagaimana pelanggan memanfaatkan teknologi open source untuk memfasilitasi transformasi digital yang dibutuhkan di era modern ini.
Penghargaan ini merayakan keberhasilan 31 perusahaan dari 11 negara di kawasan APAC, yang berhasil memanfaatkan solusi Red Hat untuk menghadapi berbagai tantangan dan menciptakan inovasi yang berfokus pada pelanggan. Temuan dari Red Hat 2024 Global Tech Trends menunjukkan bahwa di wilayah APAC, fokus utama pendanaan adalah pada pengembangan aplikasi cloud-native, peningkatan pengalaman digital pengguna, dan percepatan penyampaian aplikasi atau layanan. Hal ini menegaskan pentingnya solusi inovatif dalam lima kategori penghargaan utama: Digital Transformation, Hybrid Cloud Infrastructure, Cloud-Native Development, Automation, dan Resilience.
BNI, sebagai bank milik pemerintah, tengah berupaya mendapatkan keunggulan kompetitif melalui digitalisasi berbagai produk, proses bisnis, dan pengendalian biaya operasional. Dengan gaya hidup yang semakin berbasis digital, nasabah mengharapkan solusi perbankan yang lebih canggih, cepat, dan kaya fitur. Dalam upaya memenuhi kebutuhan ini, BNI bekerja sama dengan Red Hat untuk mengintegrasikan teknologi mutakhir ke dalam solusi perbankan yang berfokus pada pelanggan, seperti pengamanan tingkat lanjut, dukungan berbasis kecerdasan buatan, dan kemampuan transaksi real-time. Red Hat, melalui konsultasi dan ekosistem mitranya, mendukung BNI dalam menciptakan aplikasi perbankan seluler yang menarik bagi nasabah baru, terutama generasi milenial dan Gen Z yang melek teknologi.
Gudang Garam, produsen rokok kretek terkemuka di Indonesia, juga diakui karena upaya modernisasi aplikasinya. Perusahaan ini bekerja sama dengan Red Hat untuk merevolusi infrastrukturnya dengan menerapkan OpenShift, platform aplikasi hybrid cloud terkemuka. Sebelum menggunakan OpenShift, proses membangun aplikasi dari awal untuk setiap implementasi di berbagai lingkungan memakan banyak waktu dan tenaga. Namun, dengan adopsi OpenShift, Gudang Garam dapat menyederhanakan proses tersebut, memungkinkan para pengembang untuk lebih fokus pada inovasi ketimbang tugas-tugas berulang. Lingkungan kolaboratif yang diciptakan oleh OpenShift juga memperkuat koordinasi antara tim pengembangan dan infrastruktur, sehingga percepatan waktu peluncuran fitur dan peningkatan baru dapat tercapai.
Solusi Open Source Begitu Penting Bagi Red Hat
Dalam konteks penghargaan ini, Red Hat menggarisbawahi pentingnya penerapan solusi open source yang strategis untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan bisnis. BNI dan Gudang Garam adalah contoh nyata bagaimana teknologi open source dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian tujuan bisnis, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat resiliensi perusahaan dalam menghadapi berbagai tantangan.
Para eksekutif dari Red Hat, BNI, dan Gudang Garam juga memberikan pandangan mereka tentang pencapaian ini. Marjet Andriesse, Senior Vice President dan General Manager APJC Red Hat, menyatakan bahwa meskipun kondisi ekonomi global tidak stabil, para pelanggan Red Hat telah menunjukkan pencapaian luar biasa dengan memanfaatkan teknologi canggih untuk mendorong inisiatif bisnis mereka. Sementara itu, Okki Rushartomo dari BNI menekankan bahwa kemitraan dengan Red Hat memungkinkan BNI untuk meningkatkan kecepatan dan volume pemrosesan transaksi, sehingga bisa menjangkau lebih banyak pengguna, termasuk di daerah terpencil. Mahendra Ekaputra dari Gudang Garam juga menyatakan bahwa adopsi OpenShift telah meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi dalam pengembangan aplikasi, sehingga mempercepat waktu peluncuran produk ke pasar.
Penghargaan ini tidak hanya menyoroti pencapaian teknologi, tetapi juga menunjukkan bagaimana perusahaan di APAC, termasuk di Indonesia, terus berkembang dan berinovasi melalui penerapan solusi open source yang tepat. Keberhasilan BNI dan Gudang Garam dalam memanfaatkan teknologi Red Hat menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan daya saing di pasar yang semakin kompetitif.