July 29, 2024

Toyota Tantang Pemerintah: Impor Jangan Dimanjakan, Insentif Mobil Listrik Harus untuk Produk Lokal!

Penulis: Rizki R
Toyota Tantang Pemerintah: Impor Jangan Dimanjakan, Insentif Mobil Listrik Harus untuk Produk Lokal! 

Mobitekno – Industri mobil listrik di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pemerintah telah mengambil langkah proaktif dengan memberikan berbagai insentif guna mendorong adopsi kendaraan listrik. Salah satu insentif mobil listrik yang diberikan adalah pembebasan pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil listrik impor utuh (Completely Built-Up/CBU) dan terurai lengkap (Completely Knocked-Down/CKD).

Namun, insentif mobil listrik yang bisa dinikmati produsen disertai dengan syarat bagi produsen untuk membangun pabrik dalam lima tahun ke depan. Tujuannya adalah memastikan bahwa produsen tidak hanya berjualan, tetapi juga berkontribusi dalam pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Produk Lokal Lebih Berhak Dapat Insentif Mobil Listrik

Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, memberikan pandangannya terkait kebijakan ini. Menurutnya, insentif mobil listrik seharusnya diberikan hanya kepada mobil yang diproduksi dalam negeri.

Insentif mobil listrik

“Berikanlah insentif kepada produk-produk yang bisa mengurangi emisi dan sudah diproduksi di dalam negeri, bukan yang impor,” ujar Anton di acara GIIAS 2024 yang berlangsung di ICE BSD City, Tangerang. Ia menekankan bahwa produsen yang melakukan perakitan lokal telah berinvestasi besar dan perlu mendapatkan dukungan karena berkontribusi langsung pada perekonomian nasional.

Di lain pihak, Putu Juli Ardika, Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), menyatakan bahwa pemerintah sedang melakukan harmonisasi pajak kendaraan rendah emisi. Fokus utama dari kebijakan ini adalah untuk mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada impor bahan bakar.

“Kalau kita lihat memang battery electric vehicles bisa menghemat sampai dengan 100 persen bahan bakar yang digunakan di kendaraannya. Cuma kejadiannya di bawah karena tadi 60 persen kandungan listrik kita listrik yang fossil itu belum bisa mengurangi karbon emisi CO2,” ujarnya.

IMG 20240725 165327 scaled

Selain itu, Putu juga menyarankan agar insentif untuk mobil hybrid dipercepat. Mobil hybrid terbukti dapat menekan emisi dan mengurangi impor minyak mentah yang digunakan sebagai bahan bakar. Hal ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam upaya mengurangi dampak lingkungan dari sektor transportasi.

Mobil Listrik
Zenix Hybrid lakukan perawatan di gerai Scuto

Kebijakan insentif mobil listrik di Indonesia merupakan langkah positif dalam mendorong adopsi kendaraan ramah lingkungan. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam memastikan bahwa insentif tersebut juga mendukung produksi lokal dan tidak hanya menguntungkan produsen yang mengimpor kendaraan listrik. Dengan harmonisasi pajak kendaraan rendah emisi dan percepatan insentif untuk mobil hybrid, diharapkan Indonesia dapat mencapai target pengurangan emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Tags: , , , , ,


COMMENTS