June 27, 2024

Xurya, Huawei dan JJ-Lapp Sepakat Kerja Sama Dukung Percepatan Transisi Energi Terbarukan di Indonesia

Penulis: Iwan RS
Xurya, Huawei dan JJ-Lapp Sepakat Kerja Sama Dukung Percepatan Transisi Energi Terbarukan di Indonesia 

Mobitekno – Untuk mendukung percepatan adopsi energi terbarukan di Indonesia, Xurya (PT Xurya Daya Indonesia) bersama dengan Huawei Indonesia dan JJ-Lapp Indonesia secara resmi menandatangani Letter of Intent (LoI).

Dalam kolaborasi strategi ini, kedepannya ketiga pihak berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kapasitas PLTS terpasang di berbagai wilayah di Indonesia serta mengadakan pelatihan sumber daya manusia di sektor PLTS.

Xurya Huawei 01
Philip Effendy (Vice President Operations Xurya), Jin Song (Head of Department of Digital Power Business Unit Huawei Indonesia), dan Raja Hotmarasi (Head of Renewable Energy JJ-Lapp Indonesia) menandatangani kerja sama di acara SNEC 2024.

Xurya Daya Indonesia (Xurya) adalah perusahaan rintisan (startup) yang didirikan pada tahun 2018 dengan misi untuk menjadi pemimpin dalam teknologi dan solusi energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia. Xurya berfokus pada penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap (PLTS Atap) untuk sektor residensial, komersial, dan industri.

JJ-Lapp Indonesia adalah perusahaan joint venture antara Jebsen & Jessen Group dan LAPP Holding Asia, anak perusahaan LAPP Group di Jerman. Mereka berfokus menjadi penyedia solusi kabel dan konektivitas terdepan di kawasan ASEAN

Komitmen untuk dukung Indonesia capai NZE 2060

Philip Effendy, Vice President Operations Xurya menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung komitmen pemerintah Indonesia dalam mencapai net-zero emission (NZE) pada tahun 2060 khususnya dengan terus mendorong adopsi PLTS di Indonesia.

“Kolaborasi antara Xurya, Huawei Indonesia, dan JJ-Lapp Indonesia ini akan menggabungkan keahlian dan sumber daya masing-masing pihak dalam mengatasi tantangan apapun dalam percepatan pengembangan proyek PLTS yang berkelanjutan,” kata Philip, Rabu (26/6/2024).

Xurya 01

Dilansir dari data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), total kapasitas PLTS (ground-mounted, terapung, dan atap) yang telah terpasang di tahun 2023 kemarin mencapai 573,8MW, dimana besaran jumlah PLTS atap sebanyak 140 megawatt (MW). Angka tersebut tentunya masih sangat jauh dari target yang telah ditentukan untuk tahun 2025 mendatang, yakni sebesar 3,6 gigawatt (GW).

“Huawei sangat terbuka untuk kerja sama dengan semua pihak terkait, terutama mitra strategis Huawei untuk bersama-sama memberikan kontribusi dalam perjalanan transformasi energi ini,” kata Jin Song, Head of Department of Digital Power Business Unit Huawei Indonesia.

“Bentuk kerja sama ini merupakan salah satu peran aktif kami dalam mendukung transisi energi terbarukan di Indonesia dan mengurangi emisi karbon, sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi industri, masyarakat, dan lingkungan secara keseluruhan,” imbuh Raja Hotmarasi, Head of Department Renewable Energy, JJ-Lapp Indonesia.

Sepakat kejar target bauran energi 2025

Ketiga pihak setuju bahwa dalam mengejar target bauran energi pada tahun 2025 mendatang, keterlibatan dan kesiapan sumber daya manusia (SDM) akan menjadi faktor penting agar adopsi energi terbarukan di Indonesia dapat berjalan sesuai rencana. Sebagai solusi, Program Solar Academy merupakan salah satu kolaborasi yang tercantum dalam surat perjanjian kerja sama tersebut. Program ini bertujuan untuk melatih dan mengembangkan profesional yang kompeten di sektor PLTS dan diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai tujuan net zero emission di tahun 2060 mendatang.

“Sebagai salah satu perusahaan Indonesia yang memiliki 100% tenaga kerja lokal, Xurya berharap program edukasi yang sedang digarap oleh kami bertiga dapat membantu membangun daya saing dan keterampilan SDM lokal di bidang PLTS serta mengurangi ketergantungan industri strategis (energi) kepada tenaga ahli asing,” ujar Philip.

Xurya Huawei 03

Menurut banyak pakar dan pengamat, transisi ke energi yang lebih bersih adalah sebuah keniscayaan yang tak bisa diabaikan oleh semua negara termasuk Indonesia. Selain menghindarkan dunia dari krisis iklim dengan pemanfaatan sumber energi terbarukan, harga energi yang dihasilkan dari energi terbarukan lebih kompetitif dan berkelanjutan ketimbang energi fosil.

Dalam beberapa tahun ke depan, harga listrik dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Indonesia akan lebih mahal daripada listrik dari pembangkit listrik tenaga surya berikut dengan sistem penyimpan daya.

Indonesia sendiri memiliki beragam pilihan potensi besar untuk mengembangkan sumber energi baru terbarukan (EBT). Selain sinar matahari (sepanjang tahun) untuk energi surya, ada pula energi angin karena memiliki garis pantai yang panjang dan dataran tinggi, energi air sebagi negara kepulauan, energi panas bumi hingga energi biomassa yang melimpah (dari sisa-sisa pertanian dan hutan).

Tags: , , , , , , , ,


COMMENTS