Mobitekno – Transformasi digital tidak lagi menjadi pilihan, tetapi kebutuhan mendesak bagi industri dan perusahaan di seluruh dunia. Dalam menghadapi berbagai tantangan yang bergerak cepat, peluang besar terbuka lebar melalui perluasan teknologi digital. Dunia industri, dari hiburan hingga manufaktur, bersiap menghadapi perubahan revolusioner ini.
Operator telekomunikasi, dengan upaya mereka membangun konektivitas yang kuat, menjadi pilar utama bagi pertumbuhan dan perkembangan ekosistem digital. Transformasi digital telah terbukti menjadi kunci untuk meningkatkan kemampuan bisnis, efisiensi operasional, serta pengalaman dan kepuasan pelanggan.
Menurut Uday Rayana, CEO dan Editor in Chief Selular Media Network (SMN), tren digitalisasi, Internet of Things (IoT), dan integrasi dunia nyata dengan dunia digital adalah game-changer. Menurutnya, untuk menghadapi tantangan dan menangkap peluang berharga di masa depan, transformasi digital menjadi suatu keharusan.
Dalam rangka membahas tren transformasi digital yang akan mengarahkan industri di Indonesia pada tahun 2024, Selular Media Network (SMN) mengadakan diskusi panel yang bertajuk “Digital Innovation, Digital Everywhere”.
Acara ini menampilkan presentasi yang menginspirasi dari pemimpin industri lintas sektor, membahas strategi, inovasi, dan tren terkini dalam transformasi digital.
Tiga Kunci Transformasi Digital di Indonesia
Menurut Mohamad Rosidi, Director ICT Strategy & Business Huawei Indonesia, transformasi digital di Indonesia akan terfokus pada tiga kunci strategis utama:
1. Full Fiber Giga City Plan: Pendekatan ini menetapkan semua konektivitas serat ke target area sebagai broadband Gigacity.
2. Full Fiber Policy: Meliputi Right of Way, infrastructure sharing, dan infrastruktur fiber pre-deployment untuk memastikan penerapan yang lancar.
“Untuk financial incentives yakni alokasi anggaran untuk penerapan fiber hingga relaksasi pajak, misalnya insentif pajak kepada ISP, pemain fiber sebagai subsidi tidak langsung,” papar Rosidi.
3. Financial Incentives: Termasuk alokasi anggaran untuk penerapan fiber dan relaksasi pajak untuk pemain industri.
Melengkapi penjelasan Rosidi, Ronald Limoa, VP Technology Strategy and Consumer Product Innovation Telkomsel, menyoroti inovasi terbaru yang dilakukan oleh Telkomsel, termasuk perluasan jaringan 5G, Baggage Movement Tracking, dan IoT Connected Smart Highway. Inovasi-inovasi ini dirancang untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan efisiensi operasional.
“Terintegrasi dengan aplikasi yang mudah digunakan, penumpang dapat dengan mudah memantau lokasi bagasi mereka secara real-time sepanjang perjalanan,” ujar Ronald.
Selain itu, ada juga Teknologi Radio Frequency Identification untuk membayar Tol tanpa perlu Tap In Kartu Elektronik dengan mengintegrasikan aplikasi pembayaran non-tunai Flo Apps di Ekosistem Telkomsel Apps.
Sementara itu, Belva Driantama, VP Corporate Strategic Indodax, membahas tren kripto dan blockchain yang akan mendominasi di tahun 2024. Dia menyoroti Central Bank Digital Currency (CBDC) sebagai tren utama, bersama dengan sektor keuangan yang dapat terdisrupsi oleh teknologi blockchain.
“Negara yang sudah menerapkan CDBC di antaranya, Jamaica, Zimbabwe, Bahamas, Nigeria, serta 18 negara yang masih melakukan pilot project terkait CBDC. Selain itu, sejumlah sektor finansial yang bisa tergantikan oleh teknologi Blockchain, di antaranya Pegadaian, remitan internasional, hingga pasar modal,” lanjutnya.
Adopsi Teknologi di Kalangan Bisnis Indonesia
Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia, menjelaskan bagaimana Kadin mengadopsi Industri 4.0 dan transformasi digital. Program-program seperti Kadin Cipta, Net Zero Hub, Reformasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, serta Business Support Desk, menunjukkan komitmen Kadin dalam menghadapi perubahan teknologi.
Wendra Wilendra, Chairman – CEO Brand Consultant Dbrandcom, menyoroti penggunaan teknologi di industri kosmetik, khususnya penggunaan kecerdasan buatan (AI). Revolusi industri yang sedang terjadi menuntut penerapan teknologi terkini, termasuk AI, untuk meningkatkan efisiensi dan pengalaman pelanggan.
“Bahkan penerapan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan wajib diterapkan dalam industri kosmetik karena merupakan sebuah revolusi industri. Di kosmetik pun kami harus menggunakan AI bahkan kami juga membuat star-up untuk mengedukasi bahkan memasarkan produk kami,” pungkas Wendra.
Melalui diskusi panel yang melibatkan para pemimpin industri terkemuka, Selular Media Network (SMN) memiliki misi untuk mendorong transformasi digital yang berkelanjutan dan inovasi yang berdaya saing di Indonesia. Melalui kolaborasi lintas sektor, Indonesia siap menghadapi era digital dengan optimisme dan kesuksesan yang lebih besar.
Tags: Digital Everywhere, Digital Innovation, diskusi panel, Internet of Things, Selular Media Network, transformasi digital