June 24, 2024

BRIN, Kemenkomarves, dan OceanX Resmi Memulai Eksplorasi Laut “Misi Indonesia 2024”

Penulis: Iwan RS
BRIN, Kemenkomarves, dan OceanX Resmi Memulai Eksplorasi Laut “Misi Indonesia 2024”  

Mobitekno – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia, bekerja sama dengan OceanX, organisasi nirlaba global di sektor eksplorasi kelautan, resmi memulai “Misi Indonesia 2024″ atau Indonesia Mission 2024.

Misi ini adalah bagian dari komitmen multi-tahun (multi-year commitment) untuk eksplorasi keilmuan dan penelitian di wilayah perairan Asia Tenggara, bertujuan memperluas pemahaman global tentang kawasan lautan dengan keanekaragaman hayati yang tinggi dan terancam.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut B Pandjaitan sebelumnya telah menyampaikan semangat atas penemuan-penemuan inovatif yang akan dihasilkan dari ekspedisi laut bersejarah yang bermitra dengan OceanX ini.

“Kemitraan ini telah dimulai sejak akhir tahun 2022, Kemenko Marves serta BRIN telah menandatangani perjanjian dengan OceanX untuk memastikan kemitraan ini dijalankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Luhut (23/6/2024).

OceanXplorer 02

Tahap pertama ekspedisi ini mencakup pemetaan lebih dari 7.500 kilometer persegi dasar laut Indonesia menggunakan OceanXplorer, kapal penelitian dan media tercanggih di dunia. Kegiatan yang telah dilakukan meliputi penyelaman dengan kapal selam untuk ilmuwan Indonesia, survei ROV (remotely operated vehicle), observasi karang laut dalam, serta penemuan rembesan hidrotermal dan termogenik di dasar laut. Survei juga dilakukan di lokasi asal tsunami tahun 2004.

Tahap kedua Misi Indonesia 2024 pun terus melanjutkan penelitian oseanografi dan geofisika yang dilakukan pada tahap pertama dan menambahkan fokus penting pada keanekaragaman hayati.

Fokus khusus pada tahap kedua misi ini adalah pengelolaan perikanan di area Sumatera Barat, tempat OceanXplorer mengerahkan berbagai metode serta teknologi guna membantu memahami dan mengkarakterisasi spesies ikan, megafauna, ekosistem terumbu karang dan laut dalam, dalam rangka meneliti ekosistem laut dan keanekaragaman hayati di perairan tersebut.

Selama survei udara megafauna, OceanX menemukan ratusan lumba-lumba, Paus Omura, ikan pari manta samudera, dan tempat hiu karang bermukim. Misi ini dimulai pada 8 Mei di Batam, Kepulauan Riau dan akan berlanjut hingga 25 Agustus 2024, berakhir di Bitung, Sulawesi Utara.

BRIN 01

Sepanjang lima tahap misi, OceanX, Kemenko Marves, dan BRIN akan memanfaatkan teknologi generasi terbaru, ilmu pengetahuan, penyampaian cerita yang menarik, dan pengalaman mendalam untuk mendidik, menginspirasi, dan menghubungkan dunia dengan lautan.

Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa sejak tahun 2022, BRIN telah mendukung ekspedisi maritim dengan ratusan hari berlayar setiap tahunnya menggunakan armada kapal penelitian BRIN dan bermitra dengan kapal asing seperti OceanXplorer.

“Program ini dibuat terbuka untuk semua ilmuwan berdasarkan open call dan kolaborasi yang kompetitif. dan skema pendukungnya dimaksudkan untuk mendorong penelitian kelautan dan pemanfaatan sumber daya kelautan di seluruh wilayah perairan Indonesia,” ujar Handoko.

Ekspedisi untuk eksplorasi keanekaragaman hayati laut Indonesia yang belum terekspos

Tim Peneliti Indonesia, yang terdiri dari perwakilan BRIN, universitas, dan Konservasi Indonesia, dipilih melalui proses permintaan partisipasi terbuka pada Januari 2023. Proses ini memberikan kesempatan bagi seluruh peneliti Indonesia untuk berpartisipasi dalam kegiatan kapal serta tahap pemrosesan dan analisis lanjutan untuk menghasilkan output dan hasil yang signifikan. Kolaborasi ekspedisi antara periset Indonesia dengan OceanX bertujuan untuk mengeksplorasi keanekaragaman hayati laut Indonesia yang belum terekspos.

Kontribusi BRIN dalam misi ini diharapkan dapat menghasilkan data dan informasi ilmiah yang berharga tentang keanekaragaman hayati laut Indonesia. Data dan informasi ini dapat digunakan untuk: Mendukung pengelolaan laut yang berkelanjutan. Mengembangkan industri maritim yang inovatif, dan Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan laut.

OceanXplorer dilengkapi dengan teknologi mutakhir untuk mensurvei beragam lingkungan laut, termasuk habitat laut dalam, dangkal, dan pesisir. Ini termasuk: Dua kapal selam berawak sepanjang 1.000 meter; Kendaraan yang dioperasikan jarak jauh (remote operated vehicle, ROV) sepanjang 6.000 meter; Laboratorium penelitian mutakhir; Kemampuan pengurutan DNA generasi berikutnya; Kemampuan pemetaan akustik penuh; Analisis konduktivitas, suhu dan kedalaman.

Ray Dalio

Sebagai informasi misi ini juga melibatkan Kementerian dan Lembaga lain, seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal), Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta peneliti dari universitas dan organisasi seperti Konservasi Indonesia.

Sebelum Indonesia, OceanX juga telah meluncurkan fokus eksplorasi multi-tahun di Asia Tenggara di Singapura pada tanggal 8 Maret 2024, menjadikan negara kota tersebut sebagai titik pertemuan pusat untuk operasi regional. Setelah misinya di Indonesia, OceanX akan melanjutkan pekerjaannya dengan ekspedisi di Malaysia dan negara-negara lain di kawasan ini pada paruh kedua tahun 2024.

Sebagai organisasi nirlaba yang fokus pada eksplorasi laut, OceanX didirikan bersama oleh Mark Dalio dan ayahnya, Ray Dalio, miliarder pendiri perusahaan firma investasi raksasa AS Bridgewater Associates. Tujuan utama OceanX adalah untuk mengeksplorasi lautan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya laut.

Mark Dalio sendiri menjabat sebagai Founder dan Co-CEO OceanX, sekaligus menjadi Creative Director di OceanX Media. OceanX Media telah memproduksi konten dokumenter yang berkaitan dengan laut dan ditayangkan di berbagai media.

Tags: , , , , , ,


COMMENTS