November 20, 2024

CATL Umumkan Baterai Natrium Generasi Kedua, Mampu Bertahan di Suhu Ekstrem -40°C

Penulis: Rizki R
CATL Umumkan Baterai Natrium Generasi Kedua, Mampu Bertahan di Suhu Ekstrem -40°C 

Mobitekno – Pada 18 November 2024, CATL (Contemporary Amperex Technology Co., Limited), salah satu produsen baterai terkemuka dunia, mengumumkan terobosan besar dengan baterai natrium generasi kedua. Dalam presentasi di World Young Scientists Summit, Wu Kai, Kepala Ilmuwan CATL, memaparkan perkembangan terbaru ini dan menyebutkan bahwa baterai tersebut akan tersedia di pasar pada tahun 2025.

Baterai natrium generasi kedua menawarkan sejumlah peningkatan signifikan dibandingkan pendahulunya. Salah satu keunggulan utama adalah kemampuannya untuk berfungsi secara normal bahkan pada suhu ekstrem hingga -40°C. Selain itu, baterai ini diklaim memiliki:

1. Keamanan yang lebih baik: Meminimalkan risiko kegagalan operasional.

2. Ketahanan suhu rendah: Cocok untuk penggunaan di wilayah bersuhu dingin.

3. Kepadatan energi yang tinggi: Target kepadatan energi lebih dari 200 Wh/kg.

Baterai natrium generasi kedua

Namun, kepadatan energi resmi dari baterai natrium generasi kedua ini belum diumumkan oleh CATL. Meskipun akan dirilis pada 2025, produksi massal diproyeksikan baru dimulai pada 2027.

Keunggulan Baterai Natrium Generasi Kedua

Secara prinsip, baterai natrium-ion bekerja mirip dengan baterai litium-ion. Energi listrik disimpan melalui pergerakan ion antara elektroda positif dan negatif. Namun, ada beberapa perbedaan penting:

Keunggulan:

– Lebih aman dan lebih stabil pada suhu rendah.

– Cocok untuk wilayah dingin.

Kekurangan:

– Kepadatan energinya lebih rendah dibandingkan baterai litium-ion.

images 2 1

Meski secara teori baterai natrium-ion menawarkan potensi pengurangan biaya, harga saat ini masih lebih mahal daripada baterai litium-ion. Faktor ini disebabkan oleh skala produksi yang kecil dan efisiensi yang belum optimal. Penurunan harga litium baru-baru ini juga turut menghambat percepatan pengembangan baterai natrium-ion.

Selain CATL, BYD juga aktif dalam pengembangan baterai natrium-ion. Pada awal 2024, BYD (Xuzhou) memulai pembangunan fasilitas produksi dengan kapasitas tahunan mencapai 30 GWh. Awalnya, baterai yang diproduksi memiliki kepadatan energi 105 Wh/kg, yang kemudian ditingkatkan menjadi 130 Wh/kg.

BYD bahkan mengklaim bahwa biaya produksi baterai natrium-ion mereka dapat menyamai atau bahkan lebih rendah daripada baterai litium besi fosfat (LFP) pada 2025. Dalam jangka panjang, biaya diproyeksikan menjadi kurang dari 70% dari baterai LFP.

IMG 20240630 185003 scaled

Baterai natrium-ion mulai menarik perhatian berbagai industri otomotif dan elektronik. Misalnya, Chery dan JAC telah memperkenalkan kendaraan listrik yang menggunakan baterai ini. Aida dan Yadea juga menggunakannya pada skuter listrik mereka.

Laporan menunjukkan bahwa baterai natrium generasi kedua dari CATL dapat menggantikan 20-30% baterai litium-ion fosfat, terutama untuk kendaraan kecil atau kendaraan jarak pendek.

Peluncuran baterai natrium generasi kedua oleh CATL menjadi tonggak penting dalam pengembangan teknologi baterai. Jika CATL berhasil mencapai target kepadatan energi 200 Wh/kg, baterai ini berpotensi menjadi solusi ideal untuk aplikasi di wilayah bersuhu ekstrem, seperti negara-negara di lintang tinggi.

Namun, tantangan seperti efisiensi produksi dan skala ekonomi harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum teknologi ini dapat menggantikan dominasi baterai litium-ion.

Dengan perkembangan ini, masa depan baterai natrium-ion terlihat semakin menjanjikan, tidak hanya untuk kendaraan listrik tetapi juga untuk aplikasi energi berkelanjutan lainnya.

Tags: , , , ,


COMMENTS