Mobitekno – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) dan mitra penyedia layanan, Huawei, berhasil memulihkan layanan jaringan di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dalam waktu 24 jam pasca insiden kebakaran di gedung pemancar Indosat Gombel, Semarang, Jawa Tengah pada 1 Januari 2024.
Pemulihan jaringan yang berlangsung cepat dan profesional ini menunjukkan keselarasan komitmen antara Indosat dan Huawei dalam memberikan pelayanan terbaik yang berorientasi pada pelanggan dan resiliensi.
Seperti diketahui, gedung pemancar Indosat di Gombel, Semarang, Jawa Tengah terbakar di hari pertama tahun 2024. Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Indosat (ISAT) menjelaskan bahwa insiden terjadi di ruang baterai yang menyediakan pasokan daya cadangan untuk peralatan di gedung pemancar.
Api akhirnya berhasil dengan dukungan tiga armada pemadam kebakaran. Meski terjadi di ruangan baterai, asap juga memasuki hampir seluruh gedung.
Kebakaran ini berdampak pada operasional dan pelanggan Indosat. Sebagian pelanggan IM3 dan Tri di sebagian wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta mengalami kendala jaringan sejak 1 Januari 2024 pukul 09.45 WIB.
Sinyal jaringan Indosat perlahan mulai muncul kembali tiga jam kemudian di wilayah terdampak meski belum sempurna. Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) didukung beberapa mitra penyedia layanan, seperti Huawei akhirnya berhasil memulihkan layanan jaringan di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dalam waktu 24 jam pasca insiden kebakaran.
Apresiasi atas langkah cepat penanganan insiden
Vikram Sinha, President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan apresiasinya atas langkah cepat, kolaborasi aktif, dan dedikasi dari setiap personil Indosat Ooredoo Hutchison dan juga Huawei dalam penanganan pasca insiden kebakaran tersebut.
Menurutnya, pemulihan jaringan dan mengembalikan kualitas layanan adalah prioritas utama kami pasca terjadinya insiden. Indosat bersama mitra-mitranya juga secara proaktif mengambil langkah-langkah korektif untuk mengantisipasi kejadian serupa di kemudian hari.
“Kami juga mengapresiasi masukan dan kesetiaan pelanggan dengan memberikan kuota 1GB bagi pelanggan yang terdampak,” pungkasnya.
Mr. Guo Hailong, CEO of Huawei Indonesia, juga menyampaikan tanggapannya mengenai insiden yang terjadi di awal tahun tersebut. Long mengungkapkan rasa bangganya dapat bermitra dengan Indosat dan memberikan layanan dan dukungan terbaik kami dalam situasi yang sangat kritikal ini.
“Tim kami bekerja dengan penuh ketekunan, dedikasi, dan efisien untuk memulihkan jaringan dan memastikan dampak yang minimal terhadap pelanggan dan pengguna. Fokus pada pelanggan adalah nilai utama kami, dan kami akan terus memenuhi komitmen kami untuk memberikan layanan dan pengalaman jaringan terbaik bagi pelanggan dan pengguna di Indonesia,” tutup Long.
Komitmen Indosat dalam pemulihan jaringan dan memberikan pelayanan terbaik diperkuat oleh hadirnya Pusat Operasi Jaringan (Network Operation Center/NOC), yang dibangun bersama oleh Huawei dan Indosat untuk mengantisipasi dan mengatasi kendala secara lebih cepat.
NOC juga dilengkapi dengan terminal berteknologi tinggi untuk memantau seluruh status dan kinerja jaringan secara jelas. Masalah jaringan dapat secara otomatis dikumpulkan dan dilaporkan untuk dianalisis lebih lanjut oleh para personil ahli yang bertugas.
Para personil ahli NOC terus berkoordinasi erat dengan tim teknis di lapangan untuk dapat mengatasi kendala yang terjadi dengan cepat.
Dalam mengantisipasi lonjakan trafik data di momen-momen khusus, seperti Natal dan Tahun Baru (NATARU) Indosat dan Huawei telah mengembangkan rencana operasi yang solid. Huawei dan Indosat berkomitmen untuk senantiasa memberikan layanan terbaik dengan mengalokasikan sumber daya dan platform tersinergi.
Bagian gedung yang rentan kebakaran atau korsleting
Salah satu bagian gedung yang paling rentan terhadap bahaya kebakaran dan korsleting adalah ruang baterai. Ruang baterai menyimpan ratusan baterai besar yang menyuplai daya listrik ke perangkat pemancar. Baterai mengandung cairan asam yang mudah terbakar sehingga berisiko tinggi jika terjadi konsleting listrik di ruangan ini. Selain itu, arus listrik tinggi dan kondisi panas di ruang baterai juga meningkatkan potensi korsleting.
Ruang peralatan pemancar juga rawan mengalami konsleting dan kebakaran. Di ruangan ini terdapat banyak peralatan elektronik dengan kabel dan sistem listrik yang kompleks. Jika tidak dikelola dengan baik, debu dan kelembapan yang menumpuk dapat merusak instalasi listrik dan memicu kebakaran. Selain itu suhu tinggi akibat peralatan yang padat juga berpotensi melelehkan isolasi kabel.
Bagian gedung lain yang perlu diperhatikan adalah gudang penyimpanan bahan mudah terbakar seperti bahan kimia atausolar panel. Kebocoran atau rembesan bahan kimia yang bereaksi dengan listrik statis berpotensi memicu api. Demikian pula dengan debu yang menumpuk di solar panel. Manajemen gudang yang baik dan desain ruangan yang tepat diperlukan untuk menghindari konsleting dan kebakaran di area penyimpanan ini.
Tags: Huawei, Indosat, IOH, kebakaran, ruang baterai, Telekomunikasi