Mobitekno – Menjelang Pilkada serentak yang akan berlangsung akhir November 2024 nanti, Tular Nalar yang didukung oleh Google.org, organisasi filantropi Google, menggelar rangkaian edukasi yang khusus menyasar kelompok anak muda dan lansia (lanjut usia) selama bulan Juli hingga Oktober mendatang di berbagai provinsi di Indonesia.
Penyebaran hoaks (informasi palsu/disinformasi) cukup menjadi permasalahan di Indonesia dalam beberapa tahun ini terutama menjelang Pemilihan Umum atau Pemilihan Kepala Daerah. Selain terkait politik, hoaks juga mencakup sektor kesehatan, pemerintahan, dan untuk odus penipuan.
Menurut Kominfo, berdasarkan kategorinya hingga Desember 2023, isu yang paling banyak ditemukan adalah terkait kesehatan, disusul hoaks terkait kebijakan pemerintah dan penipuan. Adapun hoaks politik menempati peringkat ketiga terbanyak. Sejak Agustus 2018, ada sebanyak 1.628 isu hoaks yang mencakup partai politik, kandidat, hingga proses pemilihan umum atau pemilu.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi rentannya generasi muda dan lansia terhadap hoaks. Lansia biasanya kurang terbiasa dengan teknologi dan media sosial. Faktor literasi digital yang rendah ini bisa berdampak pada rentannya mereka terjebak oleh informasi palsu. Faktor penurunan kognitif juga berperan. Seiring bertambahnya usia, kemampuan kognitif orang tua cenderung menurun. Hal ini membuat mereka lebih rentan tertipu oleh hoaks.
Ada pun kalangan muda, khususnya generasi milenial dan Z merupakan generasi yang tumbuh di era internet dan media sosial yang mana keduanya menjadi sumebr mereka mencari informasi. Di samping itu, kalangan muda biasanya memiliki rasa ingin tahu tinggi dan gampang mengikuti tren terbaru. Hal ini membuat mereka mudah terpengaruh oleh informasi yang viral di media sosial, meskipun informasi tersebut belum tentu benar.
Program Tular Nalar untuk lansia dan anak muda
Santi Indra Astuti, Program Manager Tular Nalar, menegaskan bahwa melalui program Akademi Digital untuk lansia dan Sekolah Kebangsaan untuk anak muda, mereka ingin meningkatkan kemampuan mereka menyeleksi berita yang tidak layak untuk diteruskan ke orang terdekat mereka.
“Melihat kesuksesan uji coba di Banjarmasin, Manado, dan Purwokerto, kami bertekad ‘menularkan’ inisiatif ini ke kota-kota lainnya. Saat ini kami telah menerima pendaftaran dari 44 cabang Mafindo untuk 200 kelas pemilih pemula dan 100 kelas lansia, yang setiap kelasnya terdiri dari 100 peserta,” tambah Santi.
Tidak hanya kedua program, Tular Nalar juga hadirkan Bioskop Keliling yang bekerja sama dengan Jaringan Radio Komunikasi Indonesia. Dalam platform ini, masyarakat dapat mengikuti sejumlah kegiatan edukasi sederhana seputar cara memeriksa sumber berita terpercaya seperti pemutaran film pendek, games, dan talkshow singkat.
Film pendek yang diputar berkisar bagaimana berita bohong, misinformasi, dan ujaran kebencian dengan mudahnya menjalar karena minimnya kesadaran untuk selalu mempertanyakan berita yang kita terima. Hal ini terjadi jika informasi yang diberikan tidak akurat atau tidak lengkap, sehingga dapat menyesatkan dan memperburuk situasi.
Penonton diajak untuk mengenali tiga jenis kacau informasi yang umum dijumpai, terutama di masa pemilu yaitu: Kacau Isi, Kacau Diri, dan Kacau Emosi. Selain film pendek dari sisi kelompok anak muda, dalam waktu dekat Tular Nalar juga akan meluncurkan film dari sisi kelompok lansia.
Sebagai kick off roadshow, Bioskop Keliling Tular Nalar diperkenalkan dalam acara Festival Balon Udara di Sleman pada 30 Juni 2024 lalu. Lebih dari 500 pengunjung telah teredukasi perihal misinformasi dan bagaimana menghindari penyebarannya melalui prinsip-prinsip seperti waspadai informasi yang diterima, kunjungi sumber informasi yang dapat dipercaya dan cari informasi dari orang terdekat atau mencari pembanding.
Tahun 2023, Google.org telah memberikan hibah sebesar USD 2,5 juta kepada Tular Nalar untuk menjalankan program melindungi masyarakat dari misinformasi dan hoaks. Dalam dua tahun ke depan, Tular Nalar menargetkan membuka 500 kelas pelatihan di 38 provinsi di Indonesia bagi 1,6 juta masyarakat yang terdiri dari 1,2 juta pemula, 300 ribu lansia, dan 100 ribu masyarakat umum.
Tular Nalar akan mengunjungi Banyuwangi pada 6 Juli 2024 untuk kelas Akademi Digital dan Sekolah Kebangsaan, serta Bioskop Keliling. Untuk jadwal kota lain yang akan dikunjungi selama roadshow Tular Nalar dapat disimak di sini.
Tags: disinformasi, Google, Google.org, hoaks, kampanyae, Roadshow, Tular Nalar