Mobitekno – AMD, perusahaan semikonduktor multinasional Amerika Serikat mengumumkan kehadiran dua jenis prosesor yang telah mengusung kemampuan komputasi AI andal di Indonesia. Keduanya adalah AMD Ryzen PRO 7040 Series Mobile dan prosesor server AMD EPYC Generasi ke-4.
Melalui acara bertajuk “AMD Solution & AI Day – NPI (New Product Introduction) AMD Ryzen Pro 7000 Series Processor & AMD EPYC 9004 Series Launch” di Jakarta (20/9/2023), AMD memamerkan jajaran laptop premium dan mobile workstation Windows 11 kelas komersial bertenaga prosesor x86 paling canggih dan hemat daya untuk penggunaan bisnis.
AMD: Ryzen PRO 7040 series untuk laptop, EPYC 9004 untuk server
Alexey Navolokin, Director of Commercial Sales, AMD, Asia Pacific Region dalam acara menyatakan bahwa AMD berkomitmen untuk terus berinovasi bagi bisnis dengan menghadirkan pengalaman komputasi yang unggul baik bagi pengguna laptop maupun pelanggan data center.
Bagi konsumen yang menginginkan mobilitas, Ryzen PRO 7040 Series dengan arsitektur AMD Zen 4 dan RDNA 3 siap mendukung laptop komersial terbaru untuk memberikan kinerja dan daya tahan baterai yang luar biasa kepada pelanggan.
“AMD juga menawarkan mesin AI Ryzen khusus untuk mempercepat beban kerja AI, bersama dengan teknologi AMD PRO untuk meningkatkan keamanan dan kemudahan pengelolaan” tambah Alexey.
Adapun EPYC Generasi Keempat untuk server data center akan menawarkan rangkaian produk yang sesuai dengan kebutuhan beban kerja pelanggan yang berbeda-beda.
“Kepadatan core yang tinggi memungkinkan AMD EPYC Gen4 ini memberikan kinerja terdepan di industri, namun pada saat yang sama, berkat arsitektur Zen terbaru dan teknologi proses terdepan, AMD EPYC juga menawarkan efisiensi energi yang sangat baik sehingga menghasilkan solusi TCO yang menarik bagi pelanggan kami,” tutup Alexey.
Integrasi AI Engine pada kedua lini prosesor AMD (Ryzen Pro 7040 series dan EPYC) diklaim dapat mempercepat berbagai tugas (workload), seperti konferensi video (memperbaiki kualitas video), analisis data (machine learning, data mining), pemrosesan gambar (meningkatkan kualitas gambar/video, deteksi objek dll), dan sekuriti (deteksi malware dll).
Portofolio chip AMD bagian dari strategi “Pervasive AI’
Sejak awal tahun ini, teknologi AI sepertinya ada di mana-mana. Mulai dari rumah, mobil, tempat kita bekerja, layanan kesehatan hingga saran hiburan kita. Banyak perusahaan mulai mengadopsi teknologi ini untuk mendukung berbagai operasional bisnisnya. Di bidang geopolitik, kombinasi teknologi AI dan superkomputer menjadi salah satu andalan negara dalam mendukung sistem keamanan nasional dan regionalnya.
Dari perspektif komputasi, selain perangkat lunak (software), AI juga membutuhkan infrastruktur perangkat keras (hardware) yang memadai untuk dapat menjalankan fungsi kecerdasannya. Di sini kita berbicara tentang CPU, GPU, FPGA hingga akselerator lainnya untuk mendukung komputasi AI.
Saat ini sudah hadir berbagai chip untuk segmen AI desktop, AI di cloud/edge, hingga AI di perangkat genggam (smartphone). Menyatukan penerapan AI yang koheren di seluruh lanskap ini merupakan tantangan yang besar. Hal ini mendorong munculnya gagasan tentang sistem komputasi yang heterogen.
Terkait teknologi AI ini, pesaing Intel di chip arsitektur x86 ini sudah menerapkan strategi Pervasive AI” yang pernah diungkapkan oleh CEO AMD, Dr. Lisa Su di ajang Consumer Electronics Show (CES), Las Vegas pada bulan Januari lalu. Strategi “Pervasive AI” pada intinya dirancang untuk memenuhi permintaan beragam kebutuhan komputasi AI untuk berbagai portofolio prosesornya, mulai dari edge dan client hingga data center dan cloud.
Strategi ini menjadikan AI dapat diakses oleh semua point/pihak, terlepas dari perangkat, lokasi, atau keahlian mereka. AMD melakukan hal ini dengan mengembangkan beragam akselerator AI dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk melatih dan menerapkan model AI di berbagai platform (cloud, edge, client).
Ryzen PRO 7040 Series
Ryzen Pro 7040 series merupakan prosesor mobile untuk disematkan pada laptop enterprise dan workstation yang mengunggulkan fitur AI engine terintegrasi yang disebut dapat menjalankan komputasi AI lebih cepat dibandingkan prosesor yang tidak terintegrasi dengan AI engine.
Sebagai prosesor x86 pertama dengan kemampuan komputasi AI terintegrasi untuk konsumen secara luas, Ryzen PRO 7040 series hadir tersedia dalam enam model, dimana tiga model prosesor “HS” dengan TDP 35-45W dan tiga model “U” dengan TDP 15-28W (untuk laptop low-power).
Ryzen 9 PRO 7940HS jadi model tertinggi dengan konfigurasi 8C/16T dan clock speed hingga 5.2 GHz. SKU “U” juga punya konfigurasi yang sama tapi dengan maksimal clock speed lebih rendah di angka 5.1 GHz dan base clock yang cukup signifikan 3.3 GHz.
Ryzen PRO 7000 Series ini juga sudah punya integrated graphics. Prosesor desktop hadir dengan GPU RDNA 2, sementara prosesor mobile/laptop dipasangkan dengan GPU RDNA 3
Beberapa laptop dengan prosesor AMD Ryzen Pro 7040 Series telah dipasarkan di Indonesia. Diantaranya seperti Lenovo Thinkpad L14 Gen 4 dan HP Z Book Power G10.
EPYC 4th Gen
Prosesor satu ini ditargetkan untuk berbagai server yang biasanya ada di data center, baik on-premise data center atau berbagai cloud provider. Model tertingginya, AMD EPYC 9754 mengusung 128 core CPU Zen 4c dengan 256 thread.
Sebagai informasi, Zen 4c merupakan core yang lebih kecil dari core Zen 4 yang utuh meski menyediakan fungsional yang identik (setengah cache L3). Core ini juga hanya mengambil setengah area dari core utuh Zen 4.
EPYC 9754 menjadi prosesor x86 pertama yang dirancang khusus untuk cloud-native computing biasanya menggunakan prosesor berbasis arsitektur ARM.
Menurut Senior HPC Architect AMD South East Asian Region, Eric Sugiono, rangkaian prosesor yang sebelumnya berkode “Bergamo” ini dapat menawarkan kinerja komputasi yang lebih tinggi dari kompetitior tapi lebih efisien dalam pemakaian daya.
Misalnya, prosesor 97×4 series menawarkan performa hingga 3,7 kali lebih tinggi dengan konsumsi daya lebih rendah hingga 2,7 kali dibandingkan prosesor Ampere Altra Max dan Intel Xeon Platinum.
“Jumlah prosesor yang dibutuhkan pun lebih sedikit untuk menangani demand lebih tinggi, sehingga menghemat Capex (pengeluaran modal) dan Opex (pengeluaran operasional),” ujar Eric ketika memperkealkan AMD Epyc 97×4 Series.
Lini prosesor Epyc 97×4 Series terdiri dari tiga model yang kompatibel dengan platform server berbasis socket SP5 seperti digunakan oleh keluarga prosesor server Epyc “Genoa”. Ini menjadikan konsumen dapat lebih meudah melakukan proses upgrade.
AMD juga meluncurkan lini prosesor Epyc 4th Gen, keluarga Epyc 9004 Series “Genoa X” yang dilengkapi teknologi 3D V-Cache hingga 1 GB (L3) yang dirancang untuk menangani workload, seperti desain dan simulasi, misalnya computational fluid dynamics, desain elektronik otomatisasi, dan analisis struktural.
Epyc 9004 Series dengan 3D V-Cache hadir dalam tiga model dengan opsi jumlah CPU (Zen 4) mulai dari 16 core (32 thread) hingga 96 core (192 thread).
Tags: AI, AMD, chip, Cloud, Data Center, EPYC 4th Gen, EPYC generasi Ke-4, Indonesia, prosesor, Ryzen, Ryzen PRO 7040 Mobile, x86