Mobitekno – Xendit, perusahaan teknologi finansial (fintech) penyedia solusi pembayaran digital bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI meluncurkan Indonesia Venture Capital Database untuk membantu startup di Indonesia mengakses pendanaan di tengah fenomena tech winter (19/3/2023).
Acara peluncuran bertema “Melihat Proses Due Diligence Investasi Startup Selama Fenomena Tech Winter” dibuka dengan sambutan Ginda A. Manurung selaku Ketua Pokja Pembiayaan Modal Ventura dan Pembiayaan Spesifik.
Setelah itu, materi turut dibawakan langsung oleh Tessa Wijaya Co-Founder & COO Xendit serta Melisa Irene Partner East Ventures. Peluncuran database ini bertujuan untuk membantu pelaku startup mengidentifikasi mitra pendanaan yang potensial serta mempercepat proses penggalangan dana (fundraising) mereka.
Menurut data dari Statista, Indonesia mempunyai setidaknya 2.300 startup teknologi dan 11 unicorn yang beroperasi di berbagai sektor bisnis. Ini menjadikan Indonesia sebagai negara kelima dengan jumlah startup terbanyak di dunia. Pada tahun 2021, jumlah investasi dari Venture Capital (VC) yang masuk ke Indonesia mencapai $9.3 miliar yang tersebar untuk 220 proyek pendanaan.
Terjadinya tech winter secara global berdampak pada akses pendanaan startup. Data CB Insights menunjukkan pada tahun 2022 jumlah pendanaan VC global menurun sebesar 35% dibandingkan tahun 2021. Penurunan signifikan terjadi pada sektor kesehatan digital (57%), ritel (52%), dan fintech (46%).
Menurut Xendit, penggalangan dana menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh startup di Indonesia, baik startup tahap awal maupun yang sudah beroperasi bertahun-tahun.
Bersama Kemenparekraf, Xendit berkomitmen untuk terus mendukung startup dan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan adanya Indonesia Venture Capital Database 2023.
“Kami harap database ini bisa menjadi sumber informasi yang akurat dan terpercaya untuk pengembangan bisnis startup di Indonesia,” ujar Tessa Wijaya.
Indonesia Venture Capital Database 2023 memungkinkan startup untuk menemukan daftar investor dan mitra pendanaan di Indonesia. Database tersebut mencakup informasi profil investor, kriteria investasi, portofolio investasi, dan kontak. Startup juga mendapat informasi seputar Mitra Komunitas sebagai lembaga dan perusahaan yang dapat membantu pengembangan bisnis mereka.
Kemenparekraf mengapresiasi Xendit yang telah menginisiasi pendataan venture capital yang ada di Indonesia. Ini sebagai bentuk langkah strategis dalam rangka mengakselerasi ekonomi digital. Pendataan ini juga selaras dengan program Kemenparekraf Indonesia Bisnis Matchmaking (IBIM) yang bertujuan mempertemukan para investor dengan pelaku ekonomi kreatif.
Ke depan, pemerintah bersama berbagai stakeholders akan terus bersinergi dan berkolaborasi dalam mendorong ketahanan perekonomian Indonesia demi mewujudkan Indonesia yang terus maju,” kata Ginda A. Manurung, Ketua Pokja Pembiayaan Modal Ventura dan Pembiayaan Spesifik.
Melisa Irene, Partner East Ventures menambahkan, “Di East Ventures, kami percaya masih terdapat banyak peluang yang dapat digali pada ekonomi digital Indonesia dan Asia Tenggara.
Sebagai perusahaan modal ventura yang terbuka pada seluruh sektor, kami percaya akan peran teknologi sebagai katalis dalam mendorong perkembangan positif. Kami berkomitmen untuk dapat terus mengembangkan industri teknologi, salah satunya dengan mendukung dan memberdayakan perkembangan startup dalam menghadirkan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.”
Indonesia Venture Capital Database 2023 ini tersedia secara gratis untuk startup dan investor di Indonesia, dan dapat diunduh melalui situs web Xendit. Sebagai perusahaan fintech payment gateway terdepan, Xendit juga menyediakan dukungan kepada startup dalam membangun infrastruktur pembayaran digital sesuai kebutuhan bisnisnya.
Tags: East Ventures, Pendanaan, Startup, Tech Winter, Xendit