June 19, 2023

Guru di Indonesia Khawatir Keberadaan ChatGPT, Begini Saran Boss OpenAI untuk Dunia Pendidikan

Penulis: Rizki R
Guru di Indonesia Khawatir Keberadaan ChatGPT, Begini Saran Boss OpenAI untuk Dunia Pendidikan  

Mobitekno – Kehadiran Co-Founder dan CEO OpenAI Sam Altman ke Jakarta menyedot perhatian dari sejumlah lapisan masyarakat. Lewat acara bertajuk Conversation with Sam Altman di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (14/6), Sam Altman diplot menjadi bintang tamu dalam acara yang digelar GDP Venture bersama Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA) tersebut.

Sebagaimana diketahui, Artificial General Intelligence atau AGI dibuat untuk mempermudah kebutuhan manusia. ChatGPT misalnya, menggunakan pendekatan deep learning untuk menghasilkan teks, dan bekerja dengan cara mempelajari pola bahasa manusia dari berbagai sumber data (teks) di internet. Pengembangan teknologi tersebut dikenal sebagai Generative Pre-Trained Transformer (GPT). Dari teknologi itulah chatbot cerdas tersebut dinamai.

 

Hadir dalam acara Conversation with Sam Altman, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek Dikti) Nadiem Makarim mengungkapkan, belakangan banyak guru yang khawatir dengan keberadaan ChatGPT. Tak hanya di Indonesia, tapi juga hampir di seluruh penjuru dunia.

IMG 20230615 130723

Sam Altman selaku Co-Founder dan CEO OpenAI

Menanggapi pernyataan ini, Sam Altman menjelaskan, sejarah dunia pendidikan memang kerap berubah seiring ditemukannya teknologi baru. “Edukasi tentu akan berubah secara dramatis mengikuti perkembangan teknologi. Itu terjadi beberapa kali sebelumnya dalam sejarah dunia Pendidikan,” ungkap Altman.

Alih-alih menolaknya, menurut Altman, sikap terbaik adalah mencoba beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Maklum, kemajuan teknologi hampir tak mungkin dibendung.

“Justru kita harus merangkul teknologi tersebut untuk meningkatkan kemampuan, kreativitas, dan potensi dari manusia yang lebih baik” tuturnya.

Penjelasan Altman diamini Ketua Korika Hammam Riza, yang juga hadir dalam kesempatan yang sama, sebagai moderator acara. Hammam mengatakan, tak ada pilihan lain bagi masyarakat selain menghadapi perkembangan Artificial General Intelligence (AGI). Caranya adalah dengan melengkapi diri dengan strategi yang tepat dan terukur.

Hammam juga mengungkapkan Indonesia saat ini memiliki Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia. Strategi ini diterapkan antara lain dalam pembangunan manusia, penguasaan sains dan teknologi, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pembangunan yang adil, serta penguatan ketahanan nasional dan tata kelola. Dengan AI, proses pembangunan ini bisa terakselerasi signifikan.

Hadir pula dalam acara “Conversation with Sam Altman” adalah CTO GDP Venture, On Lee. Ia mengungkapkan bahwa GDP Venture sudah lama berinvestasi dalam teknologi AI. Karena itu, On Lee mengaku bersemangat, penggunaan AI semakin marak digunakan masyarakat luas.

“AI merepresentasikan sebuah peluang emas bagi Indonesia, dengan populasi yang relatif muda dan bersemangat sebanyak lebih dari 270 juta, berpotensi untuk memperbaiki kehidupan kita dengan meningkatkan produktivitas, menciptakan pekerjaan baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan,” ujar On Lee.

Tags: , , , , , ,


COMMENTS