February 15, 2023

Kyndryl: Hanya 7% Organisasi ASEAN Fokus Bangun Data & Fondasi AI yang Tepat

Penulis: Iwan RS
Kyndryl: Hanya 7% Organisasi ASEAN Fokus Bangun Data & Fondasi AI yang Tepat  

Mobitekno – Kyndryl (NYSE:KD), penyedia layanan infrastruktur TI global baru-baru ini membuat laporan “5 Wawasan (Insights) untuk Membantu Organisasi Membangun AI Terukur”, bekerja sama dengan firma riset teknologi dan konsultasi, Ecosystm.

Beroperasi sebagai entitas terpisah dari IBM sejak akhir tahun 2021, Kyndryl menawarkan jasa manajemen infrastruktur teknologi, termasuk layanan cloud, jaringan, keamanan, dan layanan manajemen infrastruktur lainnya.

Laporan didasarkan atas masukan 500 pemimpin C-Level di seluruh ASEAN, yang bertujuan untuk mengatasi tantangan data dan AI yang dihadapi oleh organisasi di ASEAN, dan memberikan rekomendasi bagi mereka untuk membangun strategi terukur dan berdampak nyata pada bisnis.

Kyndryl Data dan AI ASEAN 03

Setiap organisasi yang sukses saat ini telah menerapkan transformasi digital dengan menghadirkan data dan AI sebagai intinya. Namun, ASEAN melihat beberapa tantangan umum yang menghambat efektivitas implementasi solusi data dan AI.

Hasil studi menemukan bahwa 48% partisipan riset kerap kali menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan solusi AI dengan sistem yang ada, 38% saat mengumpulkan data dari berbagai sumber internal, dan 34% kesulitan dengan kualitas data.

Berdasarkan hasil studi, berikut ini beberapa wawasan (insights) penting untuk memandu organisasi dalam membangun AI yang terukur.

1.Akses Data Jadi Rintangan Utama

Tingkat kematangan adopsi data dan AI di ASEAN bervariasi, dan hanya 7% partisipan yang fokus membangun fondasi yang tepat. Wawasan sebenarnya hanya dapat diperoleh dari kumpulan data yang konsisten dan lengkap yang tidak memiliki celah data. Diperlukan fokus data yang bersih dan tepercaya, strategi interoperabilitas data, dan pembuatan data sintetik untuk menjembatani kesenjangan data.

2.Organisasi Butuh Kreativitas Data

Organisasi yang mengutamakan data memperoleh nilai lebih dari investasi data dan AI mereka di seluruh organisasi, dan organisasi di ASEAN mengakui hal itu. Selama dua tahun ke depan (2023-2024), 77% peserta akan meningkatkan penggunaan solusi AI dan data untuk pengalaman pelanggan lebih baik, 75% untuk SDM dan 72% untuk pemasaran.

Pengembalian investasi akan diukur secara finansial oleh pihak internal seperti peningkatan margin keuntungan, optimalisasi biaya, pengurangan biaya operasional, dan sebagainya – di semua lini bisnis, termasuk TI. Ini akan membantu mengidentifikasi dan memprioritaskan sejumlah peluang bisnis untuk data.

Kyndryl Data dan AI ASEAN 022

3.Tata Kelola Tidak Dibangun Dalam Organisasi

Kurangnya kebijakan internal dan pemahaman yang terbatas tentang risiko (36%) adalah dua tantangan terbesar dari kebijakan tata kelola data yang efektif di ASEAN. Kebijakan tata kelola data harus mencakup pedoman akuntabilitas dan kepemilikan, peraturan standar, tim penatagunaan data khusus, dan proses reguler untuk evaluasi ulang kebijakan yang dibuat.

4.Kurangnya Manajemen Siklus Hidup Data dari Hulu ke Hilir

Organisasi wajib memiliki kemampuan observasi, kecerdasan, dan otomatisasi di dalam seluruh siklus hidup data. Infrastruktur data yang siap saat ini mungkin saja tidak dapat mendukung kebutuhan bisnis di masa mendatang karena data terus berkembang.

5.Demokratisasi Data dan AI Harus Menjadi Tujuan

Solusi data dan AI akan nyata jika orang yang mendapat manfaatnya adalah pengguna sebenarnya yang mengelola solusi dan menjalankan query. Faktanya, hanya 10% organisasi di ASEAN memiliki tim bisnis yang mengelola atau memelihara solusi AI. Membangun AI yang terukur akan mengharuskan organisasi untuk memberdayakan ilmuwan data melalui pelatihan, dan akses ke alat ramah pengguna yang membantu mereka mengumpulkan data

Kyndryl Data dan AI ASEAN 01

“Para eksekutif di kawasan ASEAN memahami bahwa data adalah dasar dari perjalanan inovasi dan transformasi mereka. Namun, membangun dan menerapkan strategi data holistik tidaklah mudah dan kami melihat tantangan umum seputar integrasi data, kualitas, dan tata kelola” ujar Ullrich Loeffler, CEO Ecosystm.

“Inisiatif data dan AI di seluruh organisasi di ASEAN melonjak saat mereka berupaya mendorong pertumbuhan, transformasi, dan agenda keberlanjutan. Pemimpin TI dan bisnis melihat potensi dalam memanfaatkan Data dan AI untuk membuka wawasan real-time dan memberikan ketangkasan yang diperlukan untuk berhasil di pasar yang kompetitif dan bergejolak saat ini,” kata Sean Lee, Managing Director, Kyndryl Indonesia.

“Untuk benar-benar memulai perjalanan transformasi mereka, organisasi membutuhkan ekosistem manajemen data yang kuat sebagai fondasinya. Keahlian Kyndryl yang mendalam dalam Manajemen Data dan AI dapat membantu mereka mencapai hal ini – dimulai dengan konsultasi hingga pelaksanaan dan pengelolaan berkelanjutan lanskap data mereka.”

Tags: , , , , , ,


COMMENTS