Mobitekno – Musim lalu, pabrikan Italia Aprilia menunjukkan pertumbuhan hasil yang mengesankan melalui kemenangan MotoGP pertama mereka, serta delapan juara podium dan dua posisi terdepan. Capaian ini menempatkan Aprilia di antara para protagonis, atau barisan tim yang paling mencuri perhatian, dalam pertarungan balap hingga akhir musim yang memperebutkan gelar juara di setiap kategori.
Kini, Aprilia Racing menghadapi sebuah tantangan ganda, yakni memastikan potensi mereka dalam kejuaraan balapan sekaligus terus berkembang. Dengan tambahan beberapa senjata andalan di markas mereka, Aprilia Racing memulai balapan lewat tim satelit bersama dua pembalapnya, Miguel Oliveira dan Raúl Fernández. Ini akan memberikan tambahan informasi yang berguna dalam mengembangkan performa RS-GP.
Namun, perhatian utama tetap akan tertuju pada garasi nomor 41 yang menjadi kandang pembalap Aleix Espargaró untuk kembali melaju di lintasan, setelah menempati posisi keempat yang diikuti beberapa kekecewaan pada akhir musim balap lalu.
Dinilai sebagai veteran secara statistik dan ‘Kapten’ berdasarkan suara bulat, Aleix berkesempatan mengandalkan simbiosis sempurna dengan tim yang telah mengiringinya sejak 2017. Ini juga akan didukung oleh pengalaman yang telah ia bangun di lebih dari 200 balapan Kejuaraan Grand Prix dunia.
Pembalap utama lainnya, Maverick Viñales, menghadapi tekanan positif sama jelasnya. Bakat pembalap asal Roses, Spanyol itu semakin selaras dengan struktur tim dan karakteristik RS-GP. Jika tahun 2022 adalah tahun dengan pertumbuhan yang menghasilkan beberapa poin spektakuler, 2023 menjanjikan tahun di mana dia akan mencapai tingkat konsistensi yang tinggi.
Begitupun dengan pembalap uji coba Lorenzo Savadori. Performanya telah menjadi salah satu pilar pertumbuhan yang besar bagi Aprilia dalam beberapa musim terakhir. Tahun ini, dia juga akan berpartisipasi dalam tiga wild cards — kesempatan pembalap non-reguler tampil di balapan tertentu — yang akan segera diputuskan.
Pembaruan Teknis
Dari segi teknis, evolusi Aprilia RS-GP melibatkan berbagai aspek. Pada mesin V4, yang sejatinya tidak dapat berevolusi di sepanjang musim lalu akibat kehilangan konsesi, telah meningkatkan tenaga dan RPM maksimum sambil mempertahankan kemampuan berkendara yang luar biasa. Arsitektur sasis bergantung pada rangka yang telah ditinjau kembali berdasarkan permintaan pengendara, berjuang untuk traksi dan stabilitas.
Adapun aerodinamikanya tetap mempertahankan konsep yang diperkenalkan pada tahun 2022, seperti panel lengkung samping atau konfigurasi karakteristik sayap depan yang dikembangkan. Hal tersebut menegaskan kepemimpinan teknologi Aprilia Racing di sektor ini.
Sementara sisi elektroniknya mendapat manfaat tambahan dari pengenalan (catu daya) ECU Magneti Marelli baru yang berpadu dengan penyempurnaan manajemen strategi, sebagai obyek kerja konstan yang akan melanjutkan balapan demi balapan.
Pengembangan struktur Aprilia Racing juga terus berlanjut dengan menghadirkan pembaruan pada tim pabrik dan organisasinya. Dengan ini, departemen balap yang berbasis di Noale, mempertegas komitmennya untuk meningkatkan teknologi yang dibawa RS-GP ke lintasan balap.
Massimo Rivola, CEO Aprilia Racing, menyatakan, “Pertumbuhan kami tidak dapat dipungkiri, seperti seberapa cepat kami maju dan terus memperbaiki diri. Ini adalah jalur yang tidak terjadi secara kebetulan. Kami adalah perusahaan yang lebih baik dari segala sudut pandang, jadi saya yakin tren ini akan berlanjut,”
“Kami akan berada di bawah tekanan lebih dan kami dihadapkan dengan format baru yang menyiratkan tantangan terkini untuk tim dan pembalap. Tetapi, kami telah mempersiapkan diri dengan baik dan saya percaya bahwa kami akan memulai musim kejuaraan dengan motivasi yang sangat tinggi. Tujuannya? Melakukan lebih baik dari tahun lalu.” ungkap Rivola.
Tags: Aprilia, Aprilia Racing, Maverick Vinales, MotoGP