Mobitekno – Menyambut momen bulan suci Ramadhan 1444 H, Huawei kembali menegaskan komitmennya terhadap pendidikan dan bantuan sosial yang diwujudkan melalui donasi perangkat penunjang telekomunikasi dalam rangka meningkatkan kegiatan belajar-mengajar di pondok-pondok pesantren dan panti asuhan di 14 kota di Indonesia.
Kegiatan donasi tersebut dikukuhkan dengan penandatanganan perpanjangan nota kesepahaman (MoU) dengan pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Upacara serah terima donasi dan penandatanganan MoU ini dihadiri oleh Abetnego Tarigan (Deputi Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden), Prof. Ir. Nizam (Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI), Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani (Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI); James Sun, VP, Director of the Board, Huawei Indonesia), Benjamin Davnie, Walikota Tangerang Selatan, Dr. Uuf Brajawidagda, Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasaan DUDI, dan Yenty Joman, Director of Government Affairs Huawei Indonesia.
Dilaksanakan secara simbolis di Islamic Center Baiturahmi, Kota Tangerang Selatan, donasi juga dilakukan secara bersamaan di kota Bandung, Cirebon, Brebes, Kudus, Yogyakarta, Solo, Jombang, Ponorogo, Sidoarjo, Makassar, Surabaya, Pontianak, dan Medan.
Berlandaskan pilar tanggung jawab sosial perusahaan Huawei I DO Care, donasi diharapkan dapat menjadi ungkapan rasa peduli terhadap sesama, sekaligus menyiapkan pemimpin-pemimpin generasi masa depan yang mampu menjawab berbagai tantangan serta peluang era digital.
Selain penyediaan perangkat, Huawei juga mendukung terciptanya digisantri atau para santriwan dan santriwati yang cakap digital sesuai dengan amanah dari Kementerian Agama melalui serangkaian program upskilling pelatihan, sertifikasi serta kesempatan mengikuti kompetisi TIK baik tingkat nasional maupun global.
Sementara, penandatanganan MoU merupakan bentuk dari sinergi multiple helix yang berkelanjutan antara Huawei dengan pemerintah sebagai salah satu pemangku kepentingannya. Huawei memperkuat komitmen terhadap program Kampus Merdeka dan Kedaireka yang diprakarsai Ditjen Diktiristek guna meningkatkan kapasitas talenta digital Indonesia.
Abetnego Tarigan, Deputi Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden (KSP) RI menyambut baik inisiatif Huawei sebagai kelanjutan dari komitmen bersama untuk melatih sebanyak 100 ribu talenta digital di Tanah Air hingga tahun 2024, yang digagas Huawei dan KSP RI sejak 2020.
“Talenta digital yang andal, mumpuni, dan berkarakter merupakan aset yang berharga bagi negara guna memaksimalkan pertumbuhan ekonomi pada era digital. Sebagai penyedia TIK global terkemuka, komitmen Huawei bersama Kantor Staf Presiden untuk menyiapkan 100 ribu talenta digital adalah wujud dari sinergi multiple helix antara sektor swasta dan publik yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan akan 9 juta sumber daya manusia yang menguasai teknologi digital terdepan hingga 2030,” tegasnya.
Yenty Joman, Director of Government Affairs Huawei Indonesia mengatakan bahwa kegiatan donasi dan penandatanganan MoU di momen Ramadhan 1444 H dapat berpotensi mengakselerasi tercapainya komitmen tersebut.
“Memasuki tahunnya yang ketiga, dengan bangga kami umumkan bahwa Huawei telah sukses menjangkau lebih dari 80 ribu talenta digital, atau mencapai sekitar 80 persen dari target. Melalui program CSR Ramadan bagi kalangan pondok pesantren, kita berharap pondok pesantren mampu menyiapkan pemimpin-pemimpin generasi masa depan yang selain menguasai keagamaan, kebudayaan, dan ilmu sosial, juga cakap digital dan memiliki daya pikir inovatif,” tutur Yenty.
Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI mengatakan bahwa pesantren memiliki porsi signifikan dalam mengembangkan talenta digital untuk mendorong transformasi perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Agama pada September 2022, ada lebih dari 26 ribu pesantren dan 1,64 juta santri di seluruh Indonesia
“Kementerian Agama berbahagia memiliki Huawei sebagai mitra kami dalam membangun ekosistem yang lebih baik, dan kami dengan yakin menempuh perjalanan yang panjang ini bersama Huawei dan segenap industri.”
Teknologi digital merupakan peluang bagi Indonesia untuk melakukan lompatan-lompatan besar pada masa mendatang. Demikian disampaikan oleh Prof. Ir. Nizam, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
“Ditjen Diktiristek sangat mengapresiasi langkah nyata Huawei terhadap persiapan SDM digital yang mampu menjawab tuntutan tersebut, khususnya melalui dukungannya yang berkelanjutan terhadap program Kampus Merdeka dan Kedaireka yang bertujuan menyiapkan generasi unggul yang menghidupi semangat Pancasila. Kami pun bergotong royong bersama Huawei dan seluruh pelaku teknologi dalam rangka menumbuhkan literasi digital di Tanah Air,” pungkasnya.
Sebagai pendahuluan rangkaian acara CSR Ramadhan, Huawei bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) juga menggelar menyelenggarakan kegiatan pelatihan literasi digital dan keamanan siber yang diikuti oleh 100 santriwan, santriwati serta para guru dari Pondok Pesantren Riyadul Jannah Tangerang dan SMK 2 Muhammadiyah Tangerang Selatan.
Berlandaskan empat pilar komitmen yaitu ‘Huawei I DO’ yang terdiri dari I Do Care, I Do Collaborate, I Do Create, dan I Do Contribute, Huawei Indonesia secara konsisten menyelenggarakan program tanggung jawab sosial perusahaan dengan tujuan berbagi pengetahuan dan teknologi agar dapat terus berkontribusi dan menciptakan nilai dalam membangun Indonesia yang terhubung sepenuhnya, berorientasi 5G, lebih cerdas, digital, dan berkelanjutan secara bersama-sama.
Tags: CSR, digisantri, Huawei, Huawei I DO Care, KSP, MOU, santri, talenta digital