February 1, 2023

Demi Akurasi dan Akuntabilitas Data, BPS akan Gunakan Teknologi Blockchain pada Sistem Regsosek Baru 2023

Penulis: Iwan RS
Demi Akurasi dan Akuntabilitas Data, BPS akan Gunakan Teknologi Blockchain pada Sistem Regsosek Baru 2023  

Mobitekno – Badan Pusat Statistik (BPS) pada tanggal akhir tahun 2022 mulai melaksanakan Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) di seluruh provinsi di Indonesia. Data yang dikumpul dari seluruh penduduk mencakup profil, kondisi sosial, ekonomi, dan tingkat kesejahteraan.

Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) merupakan upaya pemerintah untuk membangun data kependudukan tunggal atau satu data. Dengan menggunakan data tunggal, pemerintah dapat melaksanakan berbagai programnya secara terintegrasi, tidak tumpang tindih, dan lebih efisien.

Agar akurasi data, akuntabilitas data, dan sejarah data tercatat dengan baik pada platform digital Regsosek, BPS akan menggunakan teknologi blockchain dalam pengolahan datanya. Penerapan blockchain merupakan sebagai bagian dari reformasi birokrasi BPS di tahun ini.

Kepala BPS

Dikutip dari Antara, Kepala BPS, Margo Yuwono menyatakan, “Kami akan gunakan pengunakan teknologi blockchain supaya akurasi data, akuntabilitas data, dan sejarah data tercatat dengan baik sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Jadi ini adalah sekaligus merupakan tugas BPS dalam perpres 132 2022 tentang Arsitektur SPBE Nasional.”

Nantinya data yang ada pada Regsosek juga akan diintegrasikan dengan data yang ada pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Menurut Margo, proses integrasi sudah dimulai dimana pihaknya selalu mencocokan data Dukcapil dan NIK untuk menyambut sistem Regsosek teranyar.

Nantinya, data Regsosek juga akan menyediakan data kondisi dari kapabilitas individu dan keluarga. Visi ini pun sesuai dengan harapan Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), mengingat saat ini belum ada informasi terkait kondisi tersebut secara menyeluruh di Tanah Air.

Jika dapat diketahui kapabilitas keluarga dan individu, pemerintah bisa memberikan treatment dan kebijakan kepada keluarga sesuai dengan kapabilitas masing-masing. Regsosek ke depan berupaya mendapatkan data terkait kondisi infrastruktur dasar kebutuhan masyarakat, sekaligus menyangkut kondisi geografis dan kemudahan akses wilayah.

Regsosek 01

“Jadi melihat si miskin ini spektrumnya 360 derajat. Bisa dari kapabilitas individu dan keluarga, kondisi infrastruktur dasar yang menjadi kebutuhan penyangga masyarakat, dan bisa menggambarkan kantong-kantong kemiskinan dari kondisi geografis dan kemudahan akses wilayah,” paparnya.

Ia menambahkan, dengan melihat data statistik 360 derajat (statistical dataverse 360°), maka bisa dilihat program yang cocok di setiap wilayah. Hal ini mengingat antar daerah memiliki karakteristik yang berbeda.

Lebih lanjut, BPS mendukung keberhasilan implementasi dan pemanfaatan platform digital data Regsosek bagi instansi pemerintah dan masyarakat. Mencakup, pembinaan statistik sektoral pada kementerian/lembaga hingga pemda, pembinaan statistik di tingkat Desa (Desa Cantik), serta pembinaan statistik di perguruan tinggi (Pojok Statistik).

BPS menyebut, sampai dengan tahun 2022, sebanyak 2.262 desa telah mendapatkan pembinaan statistik. Sementara, 82 Perguruan Tinggi di 34 Provinsi telah memiliki Pojok Statistik.

Tags: , , , ,


COMMENTS