Mobitekno – Apple telah menyatakan dukungannya terhadap kampanye “Right to Repair” untuk produk elektronik dengan mengumumkan program “Self Service Repair” pada November 2021 lalu. Program ini menyediakan suku cadang asli (orisinal) dan alat perbaikan untuk siapa saja konsumen yang ingin melakukan pekerjaan reparasi manual untuk memperbaiki iPhone mereka di rumah ketimbang membawanya ke layanan reparasi (service center) resmi.
Program “Right to Repair” mulai menjadi perhatian di banyak negara untuk mengurangi menumpuknya sampah elektronik dari produk seperti ponsel, mobil, TV, dan produk lektronik lainnya. Gerakan itu dianggap mulai terjadi di Amerika Serikat, tepatnya di Massachussetts pada tahun 2012.
Melanjutkan dukungannya, Apple memperluas programnya ke produk laptop MacBook, dimulai dari seri MacBook Air dan MacBook Pro yang menggunakan chip Apple M1. Sayangnya program ini belum berlaku untuk pengguna MacBook model lama yang sebenarnya lebih berpotensi rusak dan butuh perbaikan.
Program perbaikan mandiri untuk MacBook menawarkan lebih dari selusin kompenen (suku cadang) untuk perbaikan MacBook termasuk layar, casing atas dengan baterai, dan trackpad, dan beberapa berbagai opsi lainnya yang akan diumumkan dalam waktu dekat.
Pengguna yang ingin memperbaiki sendiri MacBook miliknya harus terlebih dulu mempelajari panduan perbaikan untuk memastikan mereka mengetahui suku cadang mana yang diperlukan/dibutuhkan.
Setelah mengetahui apa yang mereka butuhkan, pelanggan dapat memesan suku cadang dan alat dari Self Service Repair Store. Perusahaan mengatakan bahwa komponen yang diperlukan juga akan tersedia di Apple Store dan penyedia layanan resmi, dengan jaminan keaslian untuk setiap modul/kompnen tersebut.
Selain itu, komponen yang diganti dapat dikirim kembali ke Apple untuk dilakukan perbaikan (refurbishment) dan daur ulang (recycling). Apple juga akan memberi penghargaan kepada pelanggan dengan poin kredit untuk melakukannya hal tersebut.
Bagi pengguna yang belum memiliki peralatan (tools) yang diperlukan untuk melakukan perbaikan, Apple juga menyediakan toolkit reparasi yang dapat disewa dengan tarif US$49 (sekitar Rp 730 ribu) selama satu minggu (akan dikirimkan secara gratis).
Meskipun langkah Apple ini perlu disambut positif, suku cadang yang dijual oleh Apple masih relatif mahal dan hanya sedikit lebih terjangkau daripada menggunakan jasa teknisi reparasi resmi. Sejauh ini program “Self Service Repair” masih terbatas di negara AS, meski Apple berjanji akan memperluasnya ke negara lainnya, seperti di kawasan Eropa pada akhir tahun ini. Termasuk dukungan untuk model MacBook lainnya.
Tags: Apple, iPhone, laptop, MacBook, reparasi mandiri, Right to Repair, Self Service Repair