Mobitekno – Menyambut tanggal ‘cantik’ 11.11 dan 12.12 yang kerap dimanfaatkan masyarakat untuk berbelanja online, Lazada Indonesia melakukan upaya penguatan dan edukasi terhadap seller-nya melalui Lazada Seller Conference bertajuk Level Up 2022.
Event ini mengulas habis kiat-kiat dalam memanfaatkan tren pasar serta menangkap peluang bisnis terbaru agar dapat meningkatkan bisnisnya di Lazada.
Sebagaimana diketahui bersama, festival belanja akhir tahun menjadi momentum penting bagi penjual untuk mendapatkan cuan berlipat sehingga memerlukan persiapan yang maksimal.
Acara Lazada Seller Conference: Level Up 2022 dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Teten Masduki, Chief Commercial Officer Lazada Indonesia, James Chang, serta Executive Director Lazada Indonesia, Ferry Kusnowo.
Acara ini juga menghadirkan banyak pembicara baik dari internal Lazada maupun pembicara ahli eksternal lainnya, termasuk Retail Services Director GfK Market Intelligence, Elvinda Liung yang berbagi mengenai tren dan perilaku belanja online konsumen Indonesia.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan dukungan pemerintah dalam transformasi digital UMKM Indonesia.
“Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai Rp4.531 triliun pada tahun 2030, dengan potensi yang besar itu kita harus bersama–sama menjaga agar UMKM kitalah yang dapat memanfaatkan potensi tersebut. Untuk memanfaatkan potensi tersebut, pemerintah tengah mendorong 30 juta UMKM untuk onboarding ke dalam ekosistem digital pada tahun 2024,” kata Teten dalam sambutan pembuka acara Lazada Seller Conference: Level Up 2022.
Sebagaimana telah diangkat dalam Studi Lazada tahun 2020 yang bertajuk “Percepatan Ekonomi Digital Indonesia Melalui Ecommerce”, eCommerce telah menjadi katalis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi digital.
Hasil studi menemukan bahwa eCommerce memberikan dampak yang besar bagi UMKM Indonesia melalui beragam program dan insentif serta edukasi dan pemberdayaan komunitasnya untuk mendorong digitalisasi UMKM.
SVP, Seller Operations, Lazada Indonesia Haikal Bekti Anggoro menyampaikan dukungan Lazada untuk pengembangan UMKM sebagai #PahlawanEkonomiDigital. Kontribusi para #PahlawanEkonomiDigital ini semakin besar seiring dengan peningkatan jumlah UMKM yang bergabung ke platform eCommerce.
Lazada sendiri terus mencatat peningkatan jumlah penjual yang aktif berjualan di platform Lazada.
“Menariknya daerah dengan pertumbuhan jumlah penjual yang lebih cepat tidak lagi berasal dari Ibukota dan Ibukota Provinsi, melainkan dari Kota dan Kabupaten penyangganya. Misalnya saja, Kota dan Kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Barat mencatat pertumbuhan 2 kali lebih cepat dibandingkan pertumbuhan nasional, sedangkan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat mencatat pertumbuhan jumlah penjual yang bisa mencapai 3 kali lipat dibandingkan Kota Bandung yang disangganya. Hal ini menunjukkan komitmen kami untuk membuka akses kepada UMKM di manapun di Indonesia,” papar Haikal.
Menurut Haikal, animo pelanggan untuk festival belanja online akhir tahun masih sangat besar, sehingga penting untuk para penjual mempersiapkan diri dengan baik. Gratis Ongkir masih menjadi alasan utama pelanggan berbelanja online, sehingga sebagai bagian dari komitmen perusahaan memberi kepuasan berbelanja, Lazada mengajak para pelanggan untuk turut berpartisipasi dalam memberikan Gratis Ongkir.
“Promosi ini terbukti sangat ampuh karena berdasarkan data kami, penjual yang memberikan Gratis Ongkir bisa mendapatkan peningkatan jumlah pesanan hingga 100 persen,” ujar Haikal.
Selain itu, untuk mendorong pembelanjaan pelanggan saat festival belanja, Lazada juga melakukan pembaruan fitur, salah satunya fitur Flash Sale yang kini bernama LazFlash. Melalui fitur ini, penjual bisa merasakan peningkatan jumlah unit produk yang terjual hingga 7 kali lipat dibanding hari biasa.
Acara Lazada Seller Conference: Level Up 2022 turut menyampaikan paparan dari GfK Market Intelligence, pemimpin global dalam data dan analitik, mengenai tren dan perilaku belanja online masyarakat Indonesia yang bisa menjadi referensi untuk para penjual di platform Lazada untuk bersiap menghadapi tantangan dan mengambil peluang di pasar.
Dari hasil survei yang dilakukan GfK Market Intelligence, Retail Services Director GfK Market Intelligence, Elvinda Liung mengatakan bahwa masyarakat Indonesia tampaknya masih berhati-hati dalam berbelanja, karena masih adanya kekhawatiran pandemi serta inflasi.
“Perilaku ini sejalan dengan temuan kami, di mana kami 61 persen masyarakat menunggu adanya promosi atau sale sebelum melakukan pembelian. Mereka bahkan merencanakan pembelanjaan 4-5 minggu sebelumnya dan secara aktif menjadi promo-hunter yang mencari promo atau diskon,” jelas Elvinda.
Elvinda juga menyinggung terkait tahun 2023 Indonesia bakal dihantui resesi dan inflasi. Menurutnya, masyarakat Indonesia masih tetap optimistis untuk tahun depan.
Lazada Seller Conference: Level Up 2022 mengundang 1.000 peserta UMKM secara offline dengan kesempatan bagi puluhan ribu penjual lainnya dari seluruh Indonesia untuk menyaksikan Lazada Seller Conference secara online melalui Seller Center di Lazada. Harapannya, semangat penjual bisa terus dipupuk untuk meraih sukses dalam festival belanja akhir tahun di Lazada.
Tags: GfK Market, Lazada Seller Conference, Level Up 2022, seller, UMKM