August 19, 2022

Melalui DEWG G20, Traveloka dan Kominfo Ajak Pelaku Usaha Tingkatkan Literasi Digital untuk Bisnis Berkelanjutan

Penulis: Desmal Andi
Melalui DEWG G20, Traveloka dan Kominfo Ajak Pelaku Usaha Tingkatkan Literasi Digital untuk Bisnis Berkelanjutan 

Mobitekno – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia selama lebih dari 2 tahun sangat mempengaruhi berbagai sektor bisnis dan pelaku usaha, terutama UMKM. Namun kini, perlahan tapi pasti, geliat bisnis di Indonesia mulai terlihat kembali. Penanganan Covid-19 yang cukup baik oleh Pemerintah Indonesia membuat banyak pelaku usaha mulai percaya diri bergerak kembali. Pasca pandemi juga turut mengubah cara orang untuk melakukan bisnisnya. Dari cara konvensional, kini platform digital sudah tidak asing lagi di telinga mereka. Ini juga terjadi di sektor pariwisata. Inilah yang membuat Traveloka mendukung penuh agenda Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia 2022, bersama lebih dari 40 perusahaan penyelenggara platform digital lainnya. Apalagi Traveloka juga bertindak sebagai koordinator Industri ask Force (ITF) di DEWG G20 ini.

Laporan e-Conomy SEA 2021 menyebutkan bahwa pandemi telah mendatangkan hingga 21 juta konsumen digital baru selama 2020 hingga paruh pertama 2021. Tidak hanya konsumen, aktivitas digital juga terefleksikan pada pertumbuhan PDB ekonomi digital Indonesia di tahun 2020 yang tumbuh sebesar 11% . Kinerja sektor pariwisata nasional mulai menunjukkan perbaikan pada awal tahun 2022 dan diharapkan dapat tumbuh hingga 4,3% dari realisasi tahun 2021 sebesar 4,2% .

Melihat peluang pemulihan ekonomi yang tumbuh akibat meningkatnya ruang digital dalam aktivitas ekonomi yang semakin intensif, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggandeng 40 anggota penyelenggara platform digital di Indonesia yang tergabung dalam Industry Task Force (ITF) Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia 2022. Kolaborasi ITF dalam DEWG G20 bertujuan untuk menyukseskan pembahasan ekonomi digital menuju ekosistem digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.

“Survei Kominfo bersama Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan sebesar 77% penduduk Indonesia sudah menggunakan internet hingga lebih dari 8 jam sehari. Melihat aspek digital sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat kita, optimalisasi pemanfaatan keterampilan digital sangat dibutuhkan. Hal ini sejalan dengan tujuan DEWG G20 untuk mencapai transformasi digital secara utuh dan menghasilkan nilai tambah di setiap sektor ekonomi nasional. Di sinilah kolaborasi dengan sektor swasta penting untuk membangun pondasi transformasi dan ekonomi digital yang kuat,” kata Mira Tayyiba, Sekretaris Jenderal, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Chair Digital Economy Working Group G20 dalam Diskusi Media Industry Task Force Digital Economy Working Group G20 Indonesia 2022 dengan tema “Membangun sinergi ekosistem digital Indonesia untuk pemulihan ekonomi pasca-pandemi” yang diadakan Jumat, 19 Agustus 2022.

Traveloka Kominfo Foto1
(kiri ke kanan) Ichwan Makmur Nasution, Kepala Pusat Kelembagaan Internasional Kementerian Kominfo; Rhina Anita, Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo; Mira Tayyiba, Sekretaris Jenderal, Kementerian Kominfo dan Chair Digital Economy Working Group G20; Widyasari Listyowulan, Vice President of Public Policy & Government Relations, Traveloka; dan Yose Rizal Damuri, Executive Director, Center for Strategic and International Studies (CSIS)

Apa yang dilakukan Kominfo dengan DEWG G20 ini tentunya membawa angin segar bagi para pelaku bisnis yang sudah menggunakan platform digital. Di DEWG G20 ini sendiri, ada tiga isu prioritas yang menjadi bahasan utama, yaitu:

  1.       Konektivitas dan pemulihan pasca pandemi
  2.       Kecakapan digital dan literasi digital
  3.       Arus data lintas batas negara.

Sebagai koordinator ITF DEWG G20, Traveloka tentunya ingin menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung tiga isu utama tadi. Apalagi sebagai perusahaan teknologi, Traveloka juga percaya akan pentingnya sinergi lintas sektor. Traveloka pun mewujudkannya dengan terus berusaha mendorong pelaku di industri pariwisata untuk mengadopsi teknologi. Tujuannya untuk membantu memperluas akses layanan mereka, sehingga bisnis pun bisa berjalan menyesuaikan perubahan zaman.

“Platform digital memungkinkan akses yang lebih luas dan mudah bagi pelaku usaha, termasuk mitra Traveloka, dan konsumen. Kami percaya bahwa semangat kolaborasi pada ekosistem digital yang inklusif, berkelanjutan, dan memberdayakan adalah kunci bagi pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi. Karena itu, melalui keanggotaan Traveloka dalam Industry Task Force Digital Economy Working Group (ITF DEWG), kami berperan aktif sebagai koordinator untuk membangun diskusi dan kemitraan yang kuat di antara para pelaku di industri digital untuk mengakselerasi transformasi digital dan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Widyasari Listyowulan, Vice President of Public Policy & Government Relations, Traveloka.

“Di sisi lain, Traveloka juga berkomitmen untuk menyediakan solusi end-to-end untuk memenuhi kebutuhan perjalanan dan gaya hidup masyarakat Indonesia, serta berkontribusi dan berdampak positif bagi ekosistem sektor pariwisata nasional yang melibatkan para mitra dan UMKM di Indonesia,” lanjut Widya.

Apa yang dilakukan Kominfo bersama Traveloka ini tentunya menjadi sebuah momentum perubahan bagi bisnis pariwisata di Indonesia. Pandemi memang banyak mengubah cara orang untuk melakukan bisnisnya. Apalagi didorong dengan sistem kerja yang sempat lama menggunakan mode Work From Home.

“Digitalisasi telah mengubah lanskap operasional di berbagai sektor ekonomi. Peningkatan pemanfaatan digital yang pesat ini membuka peluang pemulihan serta pertumbuhan ekonomi nasional. Meski begitu, masih banyak hal yang perlu dioptimalisasi, termasuk infrastruktur, kemampuan sumber daya manusia (SDM), dan literasi pengguna. Inisiatif yang dilakukan oleh Kominfo dan Traveloka melalui ITF DEWG G20 Indonesia 2022 dalam mendorong kolaborasi antara pemerintah, para pelaku industri, dan masyarakat di berbagai lini melalui upaya perluasan infrastruktur digital,  pemanfaatan digital, serta berbagai pelatihan dan pemberdayaan digital di kalangan masyarakat dan pelaku UMKM dapat menjadi enabler bagi percepatan pemulihan ekonomi nasional,” kata Yose Rizal Damuri, Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

Guna mensukseskan program DEWG G20 ini, Traveloka selaku koordinator ITF terus aktif mengajak rekan-rekan penyelenggara platform digital untuk meningkatkan literasi dan talenta digitalnya. Usaha peningkatan transformasi digital tersebut diwujudkan melalui rangkaian kegiatan berupa seminar edukasi literasi dan ekonomi digital serta kolaborasi dalam program Digital Talent Scholarship. Program ini merupakan pelatihan keterampilan bagi siswa di berbagai tingkatan yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Selain itu, dalam upaya mendorong perkembangan talenta digital yang dapat diserap oleh industri, Traveloka juga menjalin kerjasama dengan Monash University untuk menghadirkan program MITRA 5.0 yang merupakan program knowledge sharing guna meningkatkan keterampilan dan kapasitas digital para pengajar.

“Didukung dengan inisiatif dan inovasi yang dimiliki setiap anggota ITF DEWG G20, kami berupaya untuk dapat memacu serta memperluas pemerataan pemulihan ekonomi nasional melalui transformasi digital yang optimal. Oleh sebab itu, Traveloka berharap, program ini tidak hanya berjalan hingga G20 usai, tetapi bisa terus berlanjut,” tutup Widya.

DEWG akan melanjutkan pertemuan keempat di Bali pada tanggal 28-30 Agustus 2022. Dalam pertemuan ini, ITF DEWG G20 akan mempertunjukkan adopsi serta ekosistem digital Indonesia kepada seluruh delegasi dari negara anggota G20. Para anggota ITF DEWG G20 juga akan menghadiri Digital Innovation Network untuk berbagi pengetahuan dan wawasan terkait inovasi digital dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi kepada para delegasi G20.

 

 

Tags: , , , , , ,


COMMENTS