Mobitekno – Demi memperkuat kapabilitas sebagai perusahaan telekomunikasi digital, Telkomsel baru saja memperluas penerapan sistem operasional robotik.
Perusahaan pelat merah itu terus memperkuat investasi penerapan teknologi terkini maupun pengembangan sumber daya manusia dengan mengimplementasikan transformasi digital yang berkelanjutan di berbagai sektor.
Salah satu upaya yang telah dilakukan Telkomsel yakni lewat penerapan otomatisasi proses seperti Robotic Process Automation (RPA) di sisi operasional.
Hal ini bertujuan mendorong hadirnya lebih banyak inovasi produk dan layanan digital yang lebih customer-centric bagi pelanggan, sekaligus percepatan transformasi digital di setiap unit operasional perusahaan.
Direktur IT Telkomsel, Bharat Alva, melalui keterangan resminya, dikutip Sabtu (16/4/2022) mengatakan, Telkomsel fokus pada implementasi teknologi sistem otomasi terpadu pada setiap sendi operasional perusahaan.
“Penerapan tersebut kini telah terbukti meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas dalam melahirkan solusi digital inovatif yang customer-centric untuk #BukaSemuaPeluang bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” kata Alva.
Penerapan Robotic Process Automation (RPA) atau otomatisasi pada operasional internal Telkomsel direalisasikan melalui beberapa rangkaian kegiatan.
Proses ini dimulai dari Opportunity Assessment (OA), yang merupakan kegiatan untuk menemukan potensi proses operasional yang dapat diotomatisasi.
Seluruh proses operasional yang lolos tahap OA selanjutnya akan masuk tahap Bot Delivery & Technology Implementation atau eksekusi pengembangan sistem robotik.
Hingga akhir 2021 lalu, Telkomsel berhasil melakukan OA terhadap lebih dari setengah dari total departemen yang ada, dan secara konsisten memproduksi bot dengan tingkat utilisasi tinggi setiap bulannya.
Telkomsel juga melakukan rangkaian kegiatan pengembangan yang bertujuan meningkatkan kapabilitas karyawan mereka untuk lebih memahami, menemukan potensi, menggali inovasi, dan berujung pada implementasi RPA yang konkret secara mandiri dan terpadu.
Pada kegiatan seperti Automation Bootcamp, karyawan diajak untuk mempelajari pengembangan suatu sistem robotik dari sudut pandang teknis operasional maupun bisnis.
Kegiatan tersebut telah menghasilkan 21 karyawan terpilih dan dinyatakan lulus sebagai self-developer.
Selain itu, ada juga kegiatan Bot Idea Competition yang menjadi ajang kompetisi bagi seluruh karyawan dalam mengajukan ide penerapan RPA dan sejumlah ide otomasi terbaik telah diterapkan dalam lingkungan operasional perusahaan.
Menurut Alva, saat ini ada sejumlah use cases penerapan sistem otomatisasi yang telah menyentuh berbagai lini direktorat di lingkup kerja perusahaan secara menyeluruh.
Akselerasi penerapan sistem robotik ada operasional Telkomsel juga telah dirasakan di beberapa unit kerja, seperti di Finance dan Procurement untuk mendukung proses Procure-to-Pay sebagai satu kesatuan skema value chain.
Sistem RPA bekerja sesuai permintaan dengan cara memicu mekanisme robotik untuk melakukan orkestrasi proses antar bisnis. Hasilnya, permintaan dari unit kerja terkait bisa diproses secara lebih cepat dengan tingkat akurasi yang tinggi oleh bot.
Selain itu, beberapa bot juga telah diterapkan di unit kerja Marketing untuk menyusun katalog harga pasar secara harian, monitoring campaign pemasaran yang sedang berjalan serta memastikan efektivitasnya, hingga pengelolaan distribusi dan inventaris produk.
Alva mengungkapkan, di 2022, Telkomsel berkomitmen kembali melanjutkan rangkaian kegiatan RPA sebagai upaya mengakselerasikan otomatisasi proses operasional yang semakin terstruktur dan menyeluruh di perusahaan.
“Melalui rangkaian kegiatan tersebut, kami pun menargetkan pada tahun ini setidaknya lebih dari 100 bots akan dirilis,” kata Alva.
Selain itu, mereka juga menargetkan di tahun ini, bisa mengimplementasikan teknologi baru berupa Conversational AI dan Machine Learning untuk meningkatkan competitive value dari RPA.
Tags: Penerapan sistem robotika, Robotic Process Automation, Sistem Operasional Robotik, Telkomsel