Mobitekno – Adanya pandemi Covid-19, ternyata membawa banyak dampak di semua sektor. Salah satunya adalah sektor ekonomi. Selain dampak penyebaran virus yang merugikan banyak pihak, bagi sisi bisnis, pandemi ternyata membawa perubahan signifikan. Selama pandemi, ekonomi digital berkembang cukup pesat. Bahkan, menurut Akamai, Indonesia menjadi terbesar dalam menerapkan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara. Di sinilah peran Akamai bisa membantu mendorong penerapan digital ekonomi pada sebuah negara.
Sejak 2016, Akamai sudah bekerjasama dengan banyak organisasi, perusahaan, sektor swasta, maupun pemerintah memberdayakan Internet untuk membangun bisnis model yang baru dan selalu berinovasi, sehingga bisa tercipta digital ekonomi. Ini adalah salah satu misi Akamai sejak lama. Namun, penggunaan digital yang semakin meningkat, turut mengundang ancaman siber yang juga semakin besar. Bahkan, selama pandemi, Akamai mencatat serangan siber ini sifatnya semakin besar dan canggih, serta sukar diprediksi.
“Saat ini kejahatan siber semakin gencar dan semakin canggih, mulai dari skimming, phishing, ransomware, hingga kejahatan kartu kredit. Semakin banyaknya aktivitas digital yang dilakukan masyarakat selama pandemi, mulai dari transaksi keuangan, belanja, hingga ewallet, membuka peluang hacker untuk melakukan kejahatan,” ujar Ali Hakim, Regional manager, South East Asia, Akamai, dalam media briefing, Rabu, 8/12/2021.
Akamai sendiri mencatat adanya lebih dari 6400 serangan DDos di tahun 2020. Selain itu ada juga serangan lain seperti WAF Alert Fired di Q3 2021 sebanyak 3,36 miliar peringatan, hingga 200 miliar serangan penyalahgunaan kredensial. Akamai bisa mencatat ini melalui platform yang dimilikinya dimana distribusi banyak konten melewati platform Akamai tersebut.
Di sinilah Akamai berperan dalam mencegah kejahatan siber dan melancarkan distribusi konten dari banyak perusahaan sehingga bisa diterima dengan lebih aman, nyaman, dan cepat oleh pelanggan atau konsumennya. Secara tradisional, perusahaan-perusahaan menjalankan aktivitas digitalnya dari berbagai data center, seperti perbankan yang memiliki trafik yang tinggi. Bahkan, konten-konten tersebut disimpan dalam data center mereka, jika mereka belum beralih atau menggunakan cloud. Dari sisi pengguna, kini semakin banyak yang menakses data tersebut melalui banyak perangkat, seperti smartphone dan perangkat IoT. Dengan kondisi seperti ini dimana semakin banyak perangkat yang mengakses, perusahaan pun memanfaatkan layanan cloud seperti AWS dan Azure untuk mempermudah akses datanya.
Namun, apa yang dilakukan Akamai bisa selangkah lebih maju. Hal ini karena Akamai menghadirkan cloud-nya ada di Edge. Ini membuat layanan Akamai semakin dekat ke perangkat. Oleh sebab itu, Akamai pun banyak bekerjasama dengan berbagai layanan ISP. Dengan penggunaan teknologi Edge ini, semakin memudahkan konsumen dalam mendapatkan data yang mereka inginkan dari berbagai penyedia layanan, seperti perbankan. Bagi Akamai sendiri, posisi di Edge ini juga semakin memudahkan mereka mendeteksi adanya percobaan-percobaan serangan siber, karena semakin dekat dengan perangkat pengakses.
Berpengalaman lebih dari 20 tahun, saat Akamai telah memiliki platform Intelligent Edge. Platform ini menggunakan lebih dari 340 ribu server di 30 negara, termasuk di Indonesia. Layanan Akamai juga tersedia di banyak data center dan ISP di Indonesia. Bekerjasama dengan para mitra setianya, server Akamai tersebar di 18 kota di Indonesia, dari Medan hingga Manado. Hal ini membuat distribusi layanan yang dihadirkan Akamai menjadi lebih lancar, cepat, dan aman. Dengan tersebarnya server Akamai ini, membuat Akamai bisa mendeteksi adanya aktivitas-aktivitas yang mencurigakan dengan lebih cepat. Ini bisa membangun kepercayaan pelanggan terhadap layanan yang dihadirkan oleh berbagai perusahaan. Deteksi aktivitas yang dilakukan Akamai, bisa terbaca dari perilaku-perilaku pengakses yang tidak biasa, yang bersifat anomali.
Akama sendiri saat ini sudah memiliki lebih dari 2.200 pelanggan di dunia dan memiliki kantor di 17 kota di 7 negara di dunia. Belum lama ini, Akamai juga membangun kantornya di Jakata, Indonesia. Sementara dua bisnis Akamai yang beroperasi baik di dunia maupun di Indonesia adalah maslah Teknologi Keamanan (Security Technology) dan Teknologi Edge (Edge Technology).
Tags: Akamai, Akamai Indonesia, Edge Technology Akamai, Security Technology Akamai, Zero Trust Akamai