December 23, 2020

Pertamina Siap Penuhi Kebutuhan BBM dan LPG untuk Libur Nataru 2020 di Kalimantan

Penulis: Desmal Andi
Pertamina Siap Penuhi Kebutuhan BBM dan LPG untuk Libur Nataru 2020 di Kalimantan 

Mobitekno – Menjelang liburan Natal dan Tahun Baru 2020 (Nataru), biasanya akan terjadi lonjakan penggunaan BBM dan LPG Pertamina di beberapa daerah. Oleh sebab itu, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan melakukan upaya antisipasi tini untuk mengawal kelancaran distribusi BBM dan LPG di area Kalimantan. Dalam mengawal kelancaran distribusi BBM dan LPG, Pertamina pun membentuk Satuan Tugas (Satgas) terhitung mulai 7 Desember 2020 sampai dengan 10 Januari 2021 di kantor Region dan seluruh lokasi suplai point BBM dan LPG yang tersebar di wilayah Kalimantan.

Persiapan untuk Transportasi Darat

Pada Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru), kebutuhan BBM diprediksi akan mengalami peningkatan sejak H-3 untuk gasoline dan H-10 untuk gasoil. Lonjakan konsumsi BBM pada Nataru 2020, Pertamina melakukan beberapa hal:

1. Peningkatan stok gasoline:

a. Untuk Premium sebesar 1% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 2.930 KL/hari menjadi 2.948 KL/hari di wilayah Kalimantan.

  • Untuk Kalimantan Timur, peningkatan stok Premium sebesar 1% dari normal bulanan atau sekitar 736 KL/hari menjadi 740 KL/hari.
  • Untuk Kalimantan Barat, peningkatan stok Premium sebesar 4% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 752 KL/hari menjadi 783 KL/hari
  • Untuk Kalimantan Selatan, stok Premium normal, dimana konsumsi normal bulanan atau sekitar 920 KL/hari
  • Untuk Kalimantan Tengah, stok Premium normal, dimana konsumsi normal bulanan atau sekitar 311 KL/hari
  • Untuk Kalimantan Utara, peningkatan stok Premium sebesar 5% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 184 KL/hari menjadi 194 KL/hari

b. Untuk Pertalite sebesar 2% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 3.101 KL/hari menjadi 3.166 KL/hari di wilayah Kalimantan.

  • Untuk Kalimantan Timur, peningkatan stok Pertalite sebesar 1,2% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 885 KL/hari menjadi 896 KL/hari.
  • Untuk Kalimantan Barat, peningkatan stok Pertalite sebesar 4,9% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 926 KL/hari menjadi 971 KL/hari.
  • Untuk Kalimantan Selatan, stok Pertalite normal, dimana konsumsi normal bulanan atau sekitar 555 KL/hari.
    iv. Untuk Kalimantan Tengah, peningkatan stok Pertalite sebesar 4,2% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 578 KL/hari menjadi 603 KL/hari.
  • Untuk Kalimantan Utara, peningkatan stok Pertalite sebesar 1% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 140 KL/hari menjadi 141 KL/hari.

c. Untuk Pertamax sebesar 1% dari konsumsi normal bulanan atau sektiar 584 KL/hari menjadi 587 KL/hari di wilayah Kalimantan.

  • Untuk Kalimantan Timur, peningkatan stok Pertamax sebesar 1% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 115 KL/hari.
  • Untuk Kalimantan Barat, peningkatan stok Pertamax sebesar 46% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 36 KL/hari menjadi 53 KL/hari.
  • Untuk Kalimantan Selatan, stok Pertamax normal, dimana konsumsi normal bulanan atau sekitar 218 KL/hari.
  • Untuk Kalimantan Tengah, stok Pertamax normal, dimana konsumsi normal bulanan atau sekitar 194 KL/hari.
  • Untuk Kalimantan Utara, stok Pertamax normal, dimana konsumsi normal bulanan atau sekitar 7 KL/hari.

d. Untuk Pertamax Turbo sebesar 3% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 19 KL/hari menjadi 20 KL/hari di wilayah Kalimantan.

  • Untuk Kalimantan Timur, stok Pertamax Turbo normal, dimana konsumsi normal bulanan atau sekitar 6 KL/hari.
  • Untuk Kalimantan Barat, stok Pertamax Turbo normal, dimana konsumsi normal bulanan atau sekitar 1 KL/hari.
  • Untuk Kalimantan Selatan, peningkatan stok Pertamax Turbo 24% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 6 KL/hari menjadi 7 KL/hari.
  • Untuk Kalimantan Tengah, stok Pertamax Turbo normal, dimana dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 6 KL/hari.
  • Untuk Kalimantan Utara, belum ada konsumsi Pertamax Turbo.

2. Secara umum, konsumsi gasoil (Solar, dexlite, dan Pertamina Dex) turun 2,3% mengacu pada data historis Nataru 2019. Namun, Pertamina tetap menyiagakan stok gasoil sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu, Pertamina juga menyiagakan SPBU di jalur mudik dan wisata sebanyak 70 SPBU yang tersebar di Kalimantan Timur 9 SPBU, Kalimantan Barat 36 SPBU, Kalimantan Tengah 9 SPBU, dan Kalimantan Selatan 16 SPBU. Seluruh SPBU siaga ini akan beroperasi selama 24 jam dan telah dilakukan build up stok sejak H-7. Khusus untuk area wisata Derawan, Pertamina juga menyiapkan 1 SPBU kantong untuk mengantisipasi lonjakan wisata.

Selain meningkatkan stock, Pertamina juga menyiapkan penambahan Mobil Tanki sebanyak 29unit dan 58 Awak Mobil Tangki, maka pada Nataru ini total armada Mobil tanki yang beroperasi menjadi 662 Mobil Tangki dan 1.336 Awak Mobil Tangki yang dikerahkan.

Persiapan Kebutuhan LPG di Kalimantan

Peningkatan kebutuhan LPG rumah tangga pada Naru 2021 telah diantisipasi dengan meningkatkan stok 5% dari rata-rata normal bulanan atau sekitar 1.657 Metrik Ton dari konsumsi normal bulanan yaitu 1.577 Metrik Ton untuk wilayah Kalimantan.

Penambahan penyaluran LPG 3 kg telah dilakukan sejak minggu ke-2 bulan Desember dengan penambahan fakultatif untuk wilayah Kalimantan sebanyak 2.058 Metrik Ton (685.880 Tabung). Penyaluran ini telah disalurkan ke 293 agen dan 11.681 pangkalan yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan.

  • Untuk wilayah Kalimantan Timur, penambahan fakultatif sebanyak 522 Metrik Ton (174.120 Tabung)
  • Untuk wilayah Kalimantan Barat, penambahan fakultatif sebanyak 674 Metrik Ton (224.640 Tabung)
  • Untuk wilayah Kalimantan Selatan, penambahan fakultatif sebanyak 517 Metrik Ton (172.480 Tabung)
  • Untuk wilayah Kalimantan Tengah, penambahan fakultatif sebanyak 312 Metrik Ton (104.160 Tabung)
  • Untuk wilayah Kalimantan Utara, penambahan fakultatif sebanyak 31 Metrik Ton (10.480 Tabung)

Selain penambahan penyaluran, Pertamina juga menyiapkan Agen dan Pangkalan siaga guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan LPG 3 kg. Sebanyak 234 Agen LPG PSO dan 951 Outlet/Pangkalan disiagakan diseluruh wilayah Kalimantan. Tidak hanya agen dan pangkalan LPG 3 kg saja, untuk LPG Non Subsidi Pertamina juga menyiapkan 64 Agen siaga dan 276 pangkalan LPG Non Subsidi.

Dukungan dari Instansi dan Aparat Pemerintah diperlukan untuk memperlancar distribusi BBM. Pertamina berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait langkah pengamanan terhadap pelaksanaan pendistribusian BBM terutama pada titik yang dapat mengakibatkan kemacetan. Tidak hanya kepolisian, koordinasi juga dilakukan DLLJAR dan Badan Geologi untuk antisipasi kendala daerah rawan macet dan longsor, perbaikan jalan, area keluar/masuk lokasi TBBM, serta Bank persepsi untuk memperlancar proses keuangan khusunya di saat hari libur.

Tags: , , , , ,


COMMENTS