Mobitekno – Pesatnya perkembangan industri eCommerce di Tanah Air beberapa tahun belakangan membuat popularitas sektor logistik ikut terkerek. Beragam jenis manfaat dan keunggulan ditawarkan oleh sejumlah platform logistik, tak terkecuali QRIM Express yang baru-baru ini melakukan soft launching di salah satu hotel di Jakarta, Kamis (13/6).
Perusahaan yang sebelumnya bernama Red Carpet Logistic tersebut berkomitmen menghadirkan solusi bagi segala kebutuhan logistik. Yang terbaru, QRIM Express akan memperkuat bisnisnya di segmen costumer-to-costumer (C2C) dengan melakukan transformasi bisnis yang signifikan.
Sebagai keseriusan mereka di sektor logistik, QRIM Express yang disokong oleh Sumitomo Corporation dan Lippo Group telah berinvestasi untuk memperkuat lini bisnis mereka dengan mengembangkan sebanyak 700 outlet dalam tahun 2019.
Abdul Rahim Tahir, Chief Executive Officer QRIM Express Indonesia, mengatakan, “Pada saat ini kami sudah mempunyai sebanyak 200 outlet, dan akan terus dikembangkan, dimana kami menargetkan tahun ini akan ada 700 outlet,” ungkapnya dalam acara halalbihalal bersama awak media.
Abdul Rahim menjelaskan bahwa langkah strategis ini dilakukan di tengah suasana optimistisme industri logistik di Tanah Air, yang diprediksi akan terus bertumbuh pada 2019. “Kedepan, justru kami akan fokus menggarap pasar C2C sekitar 60 – 70% yang akan memberikan kontribusi terhadap revenue perusahaan,” tegasnya.
Terkait kerja sama dengan platform eCommerce, Abdul Rahim belum berani mengekspos lebih jauh meski diakuinya sudah ada 4 pemain besar eCommerce yang sudah teken kontrak dengan QRIM Express.
Sementara itu, Tetsushi Kuroda selaku Chief Strategy Officer QRIM Express menegaskan bahwa visi QRIM Express adalah menyediakan solusi jasa delivery dan platform pembayaran, untuk berkontribusi bagi pembangunan masyarakat lokal dan menjadi provider logistik terkemuka yang menyediakan layanan pengiriman ekspres yang inovatif dan berbasis solusi.
Oleh sebab itu, QRIM Express akan memanfaatkan 10.000 jaringan BTPN di seluruh Indonesia untuk dapat ekspansi secara cepat. Selain itu, tahun ini perusahaan juga akan berkolaborasi dengan OVO, true money, dan juga Grab Indonesia.
Pertumbuhan ini terutama didukung oleh industri e-commerce yang naik dengan pesat, kapitalisasi jasa kurir telah meningkat luar biasa. Begitu juga peningkatan konektivitas baik melalui jalur udara maupun darat, termasuk pembangunan infrastruktur, juga menjadi faktor yang tak bisa diabaikan.
Pada tahun lalu, pertumbuhan bisnis logistik mencapai 8,44 persen (naik menjadi Rp735,2 triliun) dibandingkan 2017.
Tahun 2019, optimisme merebak di antara pelaku jasa logistik. Sebab pada tahun ini, sektor logistik diprediksi tumbuh 11,56 persen, menjadi Rp889,4 triliun dan berkontribusi sebesar 5,55 persen pada GDP nasional.
Dengan dukungan tim yang terdiri dari para pakar di bidang logistik, QRIM Express optimistis pada komitmennya memenuhi segala yang dibutuhkan pengguna jasa. Sebab layanan QRIM sudah dimulai sejak paket hendak dikirim.
Tags: Abdul Rahim Tahir, industri eCommerce, Jasa Kurir, Lippo Group, Qrim Express, Sektor Logistik, Sumitomo Corporation