Mobitekno – Melihat potensi pasar Indonesia dan India, Asia Pasifik merupakan rumah bagi industri game yang tumbuh paling cepat secara global. Dengan pertumbuhan signifikan hingga mencapai USD 71.4 miliar pada 2018, bertumbuh 16,8% secara year-on-year, Acer secara jeli melihat potensi besar untuk mengakselerasi kemajuan industri ini melalui turnamen sebagai platform untuk mengasah bakat para gamers. Hal ini dibuktikan pada Januari 2018 lalu, Acer berhasil menyelenggarakan Grand Final Asia Pacific Predator League 2018 untuk pertama kalinya di Jakarta, Indonesia.
Sebanyak 1.197 tim berpartisipasi dan 8 tim dari 8 negara berkompetisi di babak grand final untuk memperebutkan title tim DOTA 2 terbaik. Euforia #APACPredatorLeague tahun lalu pun dibuktikan dengan popularitas No. 1 di Instagram pada pertandingan final.
Untuk tahun ini, Indonesia tak lagi menjadi tuan rumah untuk babak grand final Asia Pasifik, melainkan akan digeser ke Thailand. Namun Acer melalui Asia Pacific Predator League 2019 akan mengajak serta seluruh bakat-bakat eSport terbaik dari 14 negara untuk berlaga (termasuk Australia) dalam dua kategori game yang dipertandingkan, yaitu DOTA 2 & Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG).
“Kami dari Acer Indonesia sendiri sangat bangga telah mencatatkan sejarah sebagai tuan rumah pertama penyelenggaraan turnamen bergengsi ini tahun lalu sekaligus menetapkan benchmark yang tinggi bagi penyelenggaraan selanjutnya.” kata Presiden Direktur Acer Indonesia, Herbet Ang.
Di Indonesia sendiri, tahap kualifikasi akan berlangsung sekitar dua bulan sejak November 2018 di 16 iCafe yang tersebar di 14 kota di Indonesia. Tahun ini, babak grand final Asia Pasifik akan diadakan di Bangkok pada Februari 2019 mendatang.
Babak penyisihan pertama Predator League akan dilakukan di masing-masing negara. Babak penyisihan akan berlangsung selama tiga bulan hingga Januari 2019. Di Indonesia, babak penyisihan akan dimulai di 16 iCafe yang tersebar di 14 kota sejak November 2018. Selanjutnya, pemenang babak penyisihan dari masing-masing negara akan diundang ke babak final diBangkok, Thailand. Finalis APAC Predator League 2019 akan berkompetisi memperebutkan prize pool senilai USD 400.000 atau sekitar Rp 6 Miliar.
“Digelarnya kembali Asia Pacific Predator League adalah bukti konsistensi kami dalam memajukan industri gaming dan mendukung perkembangan gamers melalui platform yang mempertemukan talenta-talenta terbaik di kawasan. Melalui turnamen semacam ini, kami percaya mampu menggugah minat para remaja untuk serius menekuni hobi eSports mereka,” ujar Herbet Ang,
Herbet Ang (Presiden Direktur Acer Indonesia) bersama Yohan Wijaya (Acer Consumers Lead of Intel Asia Pacific Japan)
Berdasarkan data Statista (2018), pendapatan global dari pasar game pada tahun 2018 sebesar USD 137.9 miliar atau tumbuh 13.3% dari tahun sebelumnya (yoy). Berdasarkan wilayah, Asia Pasifik masih merupakan pasar game terbesar dengan pendapatan. Didorong oleh peningkatan adopsi smartphone, infrastruktur internet yang lebih baik, dan permainan berbasis selular yang kompetitif dan imersif, pasar-pasar ini telah mendorong kawasan untuk menangkap 52% dari pasar global. Amerika Utara adalah wilayah terbesar kedua dengan USD 32,7 miliar dalam pendapatan game, mengungguli Eropa Barat di posisi ketiga.
Di tahun ini Asia Pacific Predator League terdiri dari kompetisi PUBG & DOTA 2. Mengapa PUBG? Saat ini, PUBG menjadi salah satu judul game terbesar di dunia, mengamankan tempatnya sebagai fenomena game global dengan lebih dari 400 juta pemain di semua platform di seluruh dunia dan lebih dari 50 juta eksemplar terjual.
Demikian pula, pada tahun 2016, DOTA 2 mendapatkan pengakuan sebagai platform game terbaik karena menarik jumlah pemain terbanyak, yaitu, 1,3 juta gamer. Selain itu, dalam komunitas game dan eSports, DOTA 2 adalah platform permainanpopular yang sudah terbiasa dinikmati oleh para gamers. Untuk alasan ini, Acer yakin bahwa turnamen bergengsi ini akan menarik sejumlah besar pemain dan penggemar eSports.
Untuk meramaikan kampanye Asia Pacific Predator League 2019, Acer Indonesia juga menghadirkan beragam aktivitas on-ground dan promo menarik seperti promo gaming series berhadiah monitor gaming, gaming gears Predator dan game PUBG untuk setiap pembelian perangkat gaming Predator selama Oktober hingga 31 Desember 2018.
Tags: Asia Pacific Predator League, Dota 2, Herbet Ang, industri gaming, Predator League 2019, PUBG