Mobitekno – Pertama kali diperkenalkan di ajang Mobile World Congress (MWC) 2018, Barcelona, akhir Februari 2018 lalu, Galaxy S9+ menjadi salah satu flagship yang paling ditunggu. Hadir di tanah air bersamaan dengan Galaxy S9, duo flagship ini terlihat lebih mengedepankan kemampuan kameranya. Tidak heran keduanya mengusung tagline “The Camera. Reimagined”.
Namun berbeda dengan Galaxy S9 yang hanya berbekal satu kamera utama, Galaxy S9+ memiliki dua kamera utama. Sedangkan perbedaan mendasar lain antara keduanya yaitu ukuran layar Galaxy S9+ yang lebih besar, kapasitas baterai, serta varian RAM dan ROM yang berbeda. Sebagai smartphone flagship, S9+ ditopang dengan spesifikasi terdepan. Selain itu Samsung juga memperkenalkan beberapa fitur unik yang menjadi andalannya. Apa saja? Berikut ulasannya.
Spesifikasi
Samsung Galaxy S9+ yang Mobitekno uji memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Layar | 6,2 inci, Super AMOLED 1440 x 2960 pixels, 18,5:9 ratio |
Chipset | Exynos 9810 Octa-core (4x Exynos M3 @2,7 GHz dan 4x ARM Cortex-A55 @1,79 GHz) |
GPU | Mali-G72 MP18 |
Memori | 6GB RAM + 64GB (storage) dan Micro SD hingga 400GB |
Kamera Belakang | 12 MP (f/1.7) + 12 MP (f/2.4), OIS, phase detection autofocus, 2x optical zoom, LED flash, video 2160p (4K) |
Kamera Depan | 8 MP (f/1.7), soft flash, video 1440p (2K) |
Sensor | Iris scanner, fingerprint, accelerometer, gyro, proximity, compass, barometer, heart rate, SpO2 |
Koneksi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, WiFi Direct, hotspot, bluetooth 5.0 |
SIM Card dan SD Slot | Hybrid (nano SIM, nano SIM dan micro SD) |
Baterai | Li-ion 3500 mAh |
Ukuran dan Berat | 158,1 x 73,8 x 8,5 mm dan 189 gram |
Sistem Operasi | Android 8.0 Oreo |
GPS | GPS, A-GPS, GLONASS, Beidou |
Jaringan | FDD-LTE, TDD-LTE, WCDMA, GSM |
Warna | Midnight black, coral blue, titanium gray, lilac purple, burgundy red, sunrise gold |
Desain dan Layar
Sebagai penerus dari Galaxy S8+, tidak banyak perubahan dari sisi desain pada Galaxy S9+, terutama jika dilihat dari bagian depan. Padahal jika dibandingkan secara langsung, bezel S9+ sudah dibuat lebih tipis. Layar S9+ memang masih mengandalkan konsep infinity display yang menjadi andalan sejak Galaxy S8+.
Perbedaan terlihat pada bagian belakang. Galaxy S9+ menyematkan dua kamera belakang. Dua kamera tersebut diletakkan secara vertikal serta adanya sensor sidik jari di bagian bawah. Posisi sensor ini lebih baik dibanding Galaxy S8+ yang berada di samping. Ini membuatnya sering kali salah tersentuh dengan kamera. Dengan posisi yang baru ini membuatnya lebih ergonomis. Sebagai pelengkap, LED Flash dual-tone dan heartbeat sensor diletakkan di sisi kamera.
Ditunjang dengan built quality serta bobot yang agak berat memberi kesan kokoh seperti flagship lainnya. Material yang digunakan juga masih sama. Galaxy S9+ menggunakan material frame berbahan metal serta body berlapis kaca Gorilla Glass 5. Layarnya sendiri memiliki ukuran diagonal 6,2 inci dan menggunakan rasio aspek 18,5:9. Meski ukurannya lebih besar dari S9, smartphone ini masih nyaman dioperasikan dengan satu tangan.
Untuk tombol fungsi, S9+ menempatkan tombol Power sendiri di posisi kanan. Ini menyenangkan karena dapat meminimalisir kesalahan menekan tombol jika berdekatan dengan tombol Volume. Namun hal ini tidak berlaku di sisi kiri. Disini ditempatkan tombol Volume serta tombol Bixby dengan posisi bersebelahan. Penulis beberapa kali salah menekan tombol karena posisinya tersebut.
Yang agak aneh, S9+ masih menggunakan kompartemen kartu dengan model hybrid. Padahal Galaxy seri A sendiri menyertakan dua kompartemen kartu agar penggunaannya maksimal. Slot kartu ditempatkan di sisi atas.
Hadir dengan beragam pilihan warna yang terdiri dari midnight black, coral blue, titanium gray, lilac purple, burgundy red, sunrise gold, unit yang Mobitekno uji berwarna hitam yang membuatnya terlihat elegan dan tangguh.
Kamera
Samsung Galaxy S9+ merupakan seri S pertama yang menggunakan dual kamera. Masing-masing resolusi yang dimilikinya yaitu 12 MP. Meski resolusi tersebut terkesan tidak terlalu besar dan kehadiran dual kamera ini terbilang telat dibanding kompetitor, Samsung berusaha menghadirkan sesuatu yang berbeda. Diantaranya dengan disematkannya aperture ganda yang diklaim sebagai yang pertama.
Dengan aperture f/2,4 dan f/1,5, secara otomatis kamera akan menyesuaikan dengan pencahayaan di sekitar lokasi yang hendak difoto. Jika kondisi terang atau cukup cahaya, aperture secara otomatis akan berada di pengaturan f/2.4. Sedangkan dalam kondisi temaram atau kurang cahaya, maka aperture f/1.5 yang akan bekerja. Ini akan membuat sensor mampu menangkap cahaya meski kondisi sekitar kurang cahaya.
Untuk urusan efek bokeh, sudah disertakan fitur dengan nama Live Focus. Anda tinggal menekan ikon ini dan otomatis kamera akan membuat latar menjadi buram. Hasil efek bokeh terlihat rapi dan yang kami suka adalah tingkat keburaman yang bisa diatur, sebelum dan sesudah pemotretan. Fitur ini disematkan pada kamera depan untuk selfie maupun kamera utama (belakang). Tidak ketinggalan disertakan pula pilihan Pro atau pengaturan manual yang memungkinkan untuk berkreasi untuk mendapatkan foto-foto unik sesuai kreativitas penggunanya.
Fitur menarik lain yang menjadi andalan kamera adalah mode video menggunakan fitur slo-mo. Fitur ini juga sebenarnya bukan hal baru, namun Samsung menyempurnakannya dengan kemampuannya dalam merekam gerak lambat hingga 960 frame per second yang artinya menghasilkan gerakan yang sangat halus. Namun untuk merekam dalam mode ini, resolusi maksimal yang bisa digunakan yaitu sampai 720p saja.
Hanya saja penggunaannya membutuhkan sedikit trik. Untuk mendapatkan hasil sempurna, Anda harus sering-sering berlatih untuk mendapatkan momen yang tepat. Misalnya pastikan kondisi dalam keadaan terang benderang atau di luar ruangan di siang hari. Meski terdapat pilihan pengaturan auto dan manual, Anda mesti pintar-pintar memposisikannya. Apalagi hasil video yang didapat tidak bisa disunting. Jadi Anda mesti mengulang-ulang berkali-kali untuk mendapatkan momen yang tepat.
Berikut beberapa hasil foto yang didapat dari kamera utama:
Fitur
Fitur menarik lain yaitu AR Emoji yang memanfaatkan kamera depan maupun belakang. Fitur yang awalnya kerap disebut meniru fitur dari iPhone ini merupakan gabungan antara teknologi Augmented Reality (AR) dan Intelligent Scan yang dapat memetakan 100 fitur wajah untuk menciptakan model 3D dan meniru ekspresi pengguna.
Ini memungkinkan Anda untuk membuat karakter berupa animasi berdasarkan tangkapan gambar wajah dari kamera. Nantinya Anda juga akan dibuatkan animasi berupa emoticon dengan karakter wajah Anda. Selain membuat avatar yang bisa meniru wajah secara real-time, fitur AR Emoji juga menghasilkan 18 stiker emoticon lucu dengan berbagai ekspresi. Stiker ini juga nantinya tetap bisa dibagikan ke berbagai aplikasi messenger, meski si penerima tidak menggunakan smartphone tersebut. Proses pembuatannya cukup mudah. Pengguna tinggal memotret wajah, baik dari kamera depan maupun utama, dan aplikasi akan bekerja berdasarkan foto yang berhasil ditangkap kamera.
Sama seperti Galaxy seri S sebelumnya, Samsung juga menyertakan asisten pintar besutannya yaitu Bixby. Ini menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan informasi bermanfaat secara real-time tentang dunia di sekitar. Meski belum bisa menyaingi Google Assistant, Bixby yang disematkan kali ini sudah mengalami beberapa perbaikan secara fungsional. Bixby sudah mampu memberikan informasi yang lebih luas dan akurat. Pada Galaxy S9+, disertakan tombol fisik fisik yang terletak di sisi kiri di bagian bawah tombol volume untuk memudahkan pengguna mengaksesnya secara cepat.
Untuk fitur-fitur lainnya, bisa dibilang tidak ada yang berbeda seperti Galaxy S8+ atau Galaxy S9. Anda masih menjumpai Always On Display yang menampilkan informasi penting seperti jam, tanggal, serta notifikasi saat layar dalam kondisi standby. Dari sisi keamanan, selain password, pattern, atau PIN, Anda bisa melindungi perangkat melalui pemindaian wajah serta sensor sidik jari. Tidak ketinggalan, sertifikasi IP68 yang menjadikannya tahan terhadap debu serta air hingga kondisi terendam air tawar sampai kedalaman maksimal 1,5 meter selama 30 menit.
Performa dan Baterai
Samsung Galaxy S9+ hadir dalam dua versi yang dibedakan oleh penggunaan chip prosesor. Untuk pasar Asia digunakan chip Exynos 9810 , sedangkan di Amerika Serikat menggunakan chip Snapdragon 845. Dari hasil pengujian yang dilakukan, chip Exynos 9810 tampil impresif. Diantaranya dari skor Antutu yang berhasil menembus diatas 200 ribuan. Hingga saat ini merupakan skor tertinggi yang pernah Mobitekno dapatkan pada pengujian smartphone.
Dengan RAM 6 GB dan ROM 64 GB, menjalankan aplikasi lainnya juga terbilang aman dan lancar. Kapasitas penyimpanan tersebut juga cukup memadai untuk memasang beragam aplikasi. Beberapa aplikasi berbasis game coba kami jalankan seperti Diantaranya PUBG Mobile, Mobile Legends: Bang Bang, serta Tekken Mobile, semua lancar berjalan tanpa kendala. Sedangkan untuk penyimpanan data, jika dirasa kurang Anda bisa menambahkan kartu microSD hingga ukuran 400 GB.
Meski kapasitas baterainya tidak terlalu besar, dengan 3500 mAh, Galaxy S9+ mampu bertahan hingga 6 jam 17 menit. Pengujian menggunakan PCMark Work 2.0 Battery Life dengan mengatur tingkat brightness hingga 100%. Sedangkan untuk penggunaan sehari-hari dengan tingkat brightness di kisaran 50% dengan melakukan aktivitas chat, browsing, aktivitas media sosial, serta streaming menggunakan mobile data, baterai dapat bertahan seharian. Namun jika Anda menggunakannya untuk bermain game, tentu waktunya akan lebih cepat lagi. Namun secara umum, smartphone ini aman digunakan saat beraktivitas dari pagi sampai malam bari tanpa bantuan power bank.
Kesimpulan
Bisa dibilang hingga saat ini Galaxy S9+ merupakan smartphone flagship terbaik yang pernah dihadirkan Samsung. Meski dari sisi desain tidak terdapat perubahan yang signifikan dibanding Galaxy S8+, namun tampilan layar dengan konsep infinity display masih menjadi daya tarik yang memikat.
Peningkatan kinerja dengan penggunaan chip prosesor yang lebih powerfull ditopang dengan fitur lainnya. Kamera juga menjadi salah satu hal yang diunggulkan Samsung dengan hadirnya dua kamera utama. Selain dual kamera, Galaxy S9+ menyematkan fitur dual aperture yang mampu memaksimalkan hasil foto lebih baik pada kondisi kurang cahaya maupun terlalu banyak cahaya. Apalagi kemampuan kameranya dioptimalkan dengan hadirnya AR Emoji.
Begitu pula dengan kemampuan kamera yang mampu merekam video dalam mode slow motion. Dengan pergerakan 960 fps pada resolusi 720p, video mampu menghasilkan efek gerakan lambat lebih mulus guna menghasilkan efek dramatisasi yang lebih menarik.
Samsung juga telah melakukan peningkatan kinerja serta fungsi asisten pintar besutan mereka yaitu Bixby. Bahkan secara khusus, Samsung menyertakan tombol fisik Bixby agar pengguna makin mudah atau tergoda untuk menggunakan asisten pintar ini.
Secara resmi, Samsung Galaxy S9+ dengan RAM 6 GB dan ROM sebesar 64 GB dijual dengan harga Rp12.999.000. Sedangkan versi RAM 6 GB dan ROM 128 GB dilepas dengan harga Rp14.999.000. Memang harga tersebut terbilang tinggi, namun untuk suatu flagship dengan kemampuan yang dilengkapi dengan fitur mewah, hal tersebut menjadi lumrah. Apalagi digadang sebagai pesaing iPhone X, harga mahal juga mengukuhkannya sebagai produk premium yang memiliki gengsi tersendiri.
Tags: Flagship Samsung, Samsung, Samsung Electronics Indonesia, Samsung Galaxy, Samsung Galaxy S9 Plus, SEIN, smartphone Samsung