Mobitekno – Diluncurkan berbarengan dengan ASUS Zenfone Max M1 dan ASUS Zenfone 5Q untuk pasar Indonesia, ASUS Zenfone Max Pro M1 bidik pasar kelas menengah yang menawarkan berbagai keunggulan dan fitur menarik.
Saat peluncurannya, ASUS Zenfone Max Pro M1 jadi smartphone dengan chipset Snapdragon 636 kedua yang hadir di tanah air setelah sebelumnya Xiaomi Redmi Note 5 yang hadir lebih dulu. Tidak heran, keduanya lantas selalu disanding dalam berbagai hal, termasuk harga. Kehadiran chipset Snapdragon 636 memang menarik perhatian bagi pemerhati teknologi smartphone. Sebagai penerus Snapdragon 625, peningkatan kinerja yang dihasilkannya meningkat tajam.
Seperti pada seri ASUS lainnya, penggunaan nama Max menegaskan kapasitas baterai yang besar. Dengan kombinasi dua keunggulan ini, ASUS memang mengkhususkan penggunaannya bagi mereka yang sering bermain game. Ini makin dipertegas dengan tagline yang digunakan yaitu “Limitless Gaming”. Ditopang layar luas dengan konsep full videw display, menjadikannya pilihan menarik bagi Anda yang mencari smartphone dengan kinerja terbaik dan harga terjangkau.
Spesifikasi
ASUS Zenfone Max Pro M1 yang Mobitekno terima memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Layar | 5,99 inci, IPS LCD 1080 x 2160 pixels, rasio 18:9 |
Chipset | Qualcomm SDM636 Snapdragon 636 Octa-core (4x 1,6 GHz Kryo 260 dan 4x 1,8 GHz Kryo 260) |
GPU | Adreno 509 |
Memori | 3GB RAM + 32GB (storage) dan Micro SD hingga 256GB |
Kamera Belakang | 13 MP (f/2.2)+5 MP (f/2.4), phase detection autofocus, LED flash, video 4K |
Kamera Depan | 8 MP (f/2.2), LED flash, video 1080p |
Sensor | Fingerprint, accelerometer, ambient light, compass, proximity |
Koneksi | Wi-Fi 802.11 b/g/n, WiFi Direct, hotspot, bluetooth 4.2 |
SIM Card dan SD Slot | Nano SIM serta nano SIM dan micro SD (non-hybrid) |
Baterai | Li-ion 5000 mAh |
Ukuran dan Berat | 159 x 76 x 8,5 mm dan 180 gram |
Sistem Operasi | Android 8.1 Oreo |
GPS | GPS, A-GPS, GLONASS, BDS |
Jaringan | FDD-LTE, TDD-LTE, WCDMA, GSM |
Warna | Deepsea Black dan Meteor Silver |
Desain dan Layar
Bagian depan
Tidak seperti seri terdahulu dimana dengan kapasitas baterai yang besar fisiknya hadir dengan ukuran agak besar dan berat, kali ini ASUS berhasil merancang smartphone ini dengan fisik yang lebih ramping dan ringan. Meski demikian, kesan kokoh dan tangguh masih terasa saat digenggam. Ini ditunjang dengan penggunaan material logam aluminium yang membuatnya terlihat lebih elegan.
Meski layarnya memiliki ukuran luas yaitu 5,99 inci, namun secara fisik smartphone ini tidak terlihat lebar dan masih nyaman digenggam dan dioperasikan menggunakan satu tangan. Ini dikarenakan konsep fullview display serta rasio aspek 18:9 yang membuat ukuran layar menjadi optimal tanpa harus membuat fisik smartphone menjadi lebar. Ini masih ditambah dengan penggunaan bezel di tiap sisi yang tipis. Untuk seri ini, ASUS tidak menggunakan desain notch atau poni sehingga tidak terdapat tampilan yang sedikit mengganggu di area atas layar.
Port Micro USB dan Jack Audio
Dengan layar yang tampil maksimal, tombol softkey ditempatkan di area layar dan bukannya diluar. Sedangkan tombol fisik berupa Power dan Volume diletakkan bersebelahan di sisi kanan. Untuk sisi kiri terdapat slot kartu yang didalamnya terdapat kompartemen yang terdiri dari tiga rak untuk masing-masing kartu. Dengannya Anda bisa mengoptimalkan penggunaan hingga dua kartu SIM dan satu kartu microSD secara bersamaan. Untuk sisi bawah, Anda akan mendapati jack audio 3,5 mm, speaker, serta port micro USB untuk pengisian baterai dan koneksi data.
Seri ini menempatkan kamera utama di pojok kiri dan bukannya ditengah. Dengan posisi vertikal, lampu kilat berada di bagian bawahnya. Sensor fingerprint berbentuk bulat seperti biasa ditempatkan di bagian tengah.
Bagian Belakang
Kamera
Sebagai daya tarik berikutnya, smartphone ini mengusung tren dual kamera yang kali ini terdapat pada kamera utama. Masing-masing resolusi yang dimilikinya yaitu 13 MP dengan bukaan f/2.2 dan 5 MP dengan bukaan f/2.4. Dua kamera ini lebih ditujukan untuk menghasilkan efek bokeh yang lebih sempurna. Sedangkan bukaan yang sempit memang menjadikannya kurang bagus untuk memotret dalam kondisi pencahayaan kurang.
Kamera
Yang menarik, meski memiliki satu kamera depan untuk selfie, Anda juga tetap bisa menghasilkan efek bokeh. Aplikasi kamera menyediakan fitur untuk mengaktifkan bokeh pada kamera depan dan utama. Lalu apa bedanya kegunaan dual kamera di belakang dan satu kamera depan jika keduanya sama-sama bisa menghasilkan efek bokeh. Mobitekno sendiri tidak melihat perbedaan dari sisi fungsi. Jadi ketersediaan dual kamera sepertinya hanya sebagai daya tarik dari sisi fitur disaat tren terebut sedang ramai digunakan di berbagai smartphone saat ini. Resolusinya juga terbilang standar yaitu 8 MP dengan bukaan aperture f/2.2.
Sebagai penunjang, ASUS menyertakan aplikasi Snapdragon Camera dan bukannya aplikasi Pixel Master Camera seperti yang digunakan pada smartphone sebelumnya. Menariknya, kamera utama dan depan memiliki pilihan pengaturan yang sama. Anda akan menjumpai pilihan mode seperti automatic, HDR, portrait, landscape, sports, flowers, backlight, candlelight, sunset, night, beach, dan snow. Tidak ketinggalan ikon di pojok kanan atas untuk mengaktifkan mode bokeh.
Aplikasi kamera
Untuk smartphone dua jutaan, hasil kamera utama cukup mumpuni pada kondisi terang. Dua kamera belakang mampu mendapatkan hasil foto bokeh yang halus dan rapi saat obyek dalam kondisi stabil. Meski terkadang di tiap sisi masih terlihat efek bokeh yang kurang rapi pada kondisi tertentu. Sedangkan kamera depan, juga bisa menghasilkan foto bokeh yang sudah cukup untuk dipasang di media sosial. Meski hasilnya tidak sebaik kamera utama dimana noise terlihat lebih banyak. Pada kondisi temaram, hasil tangkapan gambar menghasilkan noise yang cukup banyak. Ini berlaku pada dua kamera.
Berikut beberapa hasil foto yang didapat dari saat pengujian kamera:
Sistem Operasi dan Fitur
Zenfone Max Pro menggunakan sistem operasi Android 8.1 Oreo. Yang berbeda, kali ini tidak menggunakan tampilan antarmuka ZenUI melainkan Android murni. Ya, dengan tampilan ini ASUS hendak mengoptimalkan kinerjanya. Dengan antarmuka yang polos serta tidak banyak membawa bloatware, kinerjanya memang terasa ringan.
Sistem Operasi Android 8.1 Oreo
Meski demikian, ASUS masih menyertakan salah satu fitur yang biasa digunakannya yaitu ZenMotion. Fitur ini berguna untuk memudahkan pengoperasian beberapa fungsi dengan gesture, misalnya membangunkan atau mematikan layar dengan ketukan ganda, serta menjalankan fungsi tertentu secara langsung dengan cara menulis suatu huruf di layar saat kondisi sleep.
Android Oreo dan Fiturnya
Tambahan fitur keamanan berupa pemindai sidik jari menjadi standar keamanan yang tidak hanya membatasi akses dari orang yang tidak berhak, namun juga bisa digunakan untuk melakukan, otorisasi pembelian aplikasi, serta akses ke aplikasi tertentu. Posisinya yang berada di tengah bagian belakang membuatnya mudah digunakan oleh satu tangan. Keamanan lainnya berupa pengenalan wajah yang memanfaatkan kamera depan untuk mendapatkan akses ke smartphone.
Diluar itu, tidak terdapat fitur khusus lain dan hanya menggunakan fitur bawaan Android standar.
Performa dan Baterai
Kehadiran Snapdragon 636 sepertinya menjadi standar baru bagi chipset untuk smartphone kelas menengah yang terjangkau. Sebagai penerus Snapdragon 625, peningkatan kinerja yang dihasilkannya meningkat drastis.
Hal ini terlihat dari pengujian berdasarkan aplikasi benchmark yang Mobitekno lakukan. Secara umum, jika rata-rata smartphone dengan chipset Snapdragon 625 yang pernah Mobitekno uji menghasilkan skor dibawah 100.000-an, maka Snapdragon 630 berada di atas 100.000-an. Ini berdasarkan skor dari aplikasi Antutu Benchmark yang kami gunakan untuk pengujian.
Ini termasuk skor Xiaomi Redmi Note 5 yang juga sama-sama menggunakan chipset ini. Dengan kisaran smartphone yang tidak berbeda jauh, peningkatan kinerja tersebut tentu menjadi salah satu daya tarik yang memikat konsumen.
Dan Max Pro M1 yang Mobitekno uji memiliki RAM 3 GB dan ROM 32 GB yang merupakan varian terendah dari seri tersebut. Meski demikian, kemampuannya sudah cukup tangguh untuk menjalankan berbagai aplikasi maupun game yang ada di Play Store. Contohnya game-game MOBA populer seperti PUBG Mobile maupun Mobile Legends Bang Bang bisa berjalan mulus.
Selain tangguh, Max Pro M1 ini juga ditopang dengan kapasitas baterai yang besar yaitu 5000 mAh. Smartphone ini memang secara khusus bidik pengguna yang sering bermain game dimana konsumsi daya yang besar menjadi penyebab salah satu borosnya penggunaan daya baterai. Dengan kapasitas 5000 mAh, tentu akan memperpanjang masa pakai dibanding baterai rata-rata.
Pengujian baterai menggunakan aplikasi PCMark menunjukkan baterai mampu bertahan hingga 9 jam 23 menit. Sedangkan untuk aktivitas seharian standar selain bermain game, Anda bisa menggunakannya hingga lebih dari satu hari. Waktu ini tentu akan berkurang jika memainkan game yang menggunakan daya lebih besar.
Kesimpulan
Bidik kelas menengah, apa yang ditawarkan ASUS Zenfone Max Pro M1 terbilang menarik. Apa saja? Dari sisi desain, smartphone ini ergonomis dan mantap saat digunakan. Dengan desain sederhana, membuatnya terlihat tangguh dan elegan.
Dilihat dari spesifikasi, smartphone ini menggunakan chipset terbaru yang mampu menghasilkan kinerja tinggi dikelasnya. Kinerja yang tangguh sudah mumpuni untuk menjalankan aktivitas, terutama game-game populer saat ini.
Penggunaan layar berukuran lebar dengan resolusi full HD+ jadi menyenangkan dengan hasil yang tajam. Apalagi tidak menggunakan desain notch, bisa menjadi pilihan bagi mereka yang tidak menyukai desain tersebut. Ditopang baterai besar juga menjadi hal menyenangkan. Anda bisa beraktivitas seharian penuh tanpa harus mengandalkan powerbank sehingga cocok bagi yang sering berada di luar rumah.
Hal yang kurang memuaskan kami justru berada pada sisi kamera. Hasil kamera memang mampu menghasilkan efek bokeh dengan rapi selama dalam kondisi cahaya terang namun kondisi berbeda saat di ruang dengan pencahayaan kurang. Fokus kamera agak melambat pada kondisi low light. Hasil kamera depan juga terbilang kurang memuaskan dibanding kamera depan. Namun hasilnya masih cukup lumayan untuk urusan berbagi foto di media sosial.
Hal menarik lainnya, smartphone ini dibanderol dengan harga terjangkau. Bahkan hingga saat ini, ASUS Zenfone Max Pro M1 (versi 3/32 GB) menjadi smartphone dengan chipset Snapdragon 636 termurah di tanah air.
Hadir dengan varian berbeda berdasarkan kapasitas RAM dan ROM, untuk versi 3/32 GB ditawarkan dengan harga Rp2.299.000. Sedangkan untuk versi 4/64 GB dan 6/64 GB, masing-masing dijual dengan harga Rp2.799.000 dan Rp3.299.000.
Hanya saja sistem penjualan flash sale yang dilakukannya tidak membuat semua orang bisa dengan mudah mendapatkannya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, ASUS pun melakukan flash sale beberapa kali secara bertahap guna memenuhi permintaan.
Tags: ASUS, ASUS Indonesia, ASUS Zenfone, Review Asus ZenFOne Max Pro M1, ZenFone Max, ZenFone Max Pro M1