MOBITEKNO – Galaxy S7 dan S7 edge sudah laku terjual secara global hingga 50 juta unit. Sebagai pembanding bagaimana larisnya flagship Samsung yang satu ini, Huawei P9/P9 Plus yang juga menjadi salah satu smartphone premium Android terlaris telah terjual di angka 12 juta unit. Meski kurang adil membandingkan keduanya mengingat faktor kekuatan brand dan waktu peluncuran yang berbeda.
Dengan resminya flaghsip Samsung berikutnya, Galaxy S8/S8+ diumumkan, target penjualan global yang lebih optimistis pun dipatok Samsung. Optimisme ini juga disampaikan Koh Dong-jin, Presiden Samsung Electronics Mobile Communications Business pada konferensi pers setelah peluncuran Galaxy S8/S8+.
"Setelah mengumpulkan berbagai opini dari banyak orang, termasuk pengguna dan klien, saya dapat berasumsi jika penjualan total S8 akan melampui S7," ujar Koh Dong-jin optimis.
Samsung Galaxy S8 dan S8+ sudah pasti juga akan dijual di pasar Tanah Air. Namun, pengguna setia yang berniat membelinya harus merogoh kantong lebih dalam lagi karena keduanya akan dijual lebih mahal dari flagship Samsung tahun lalu (Galaxy S7 dan Galaxy S7 Edge).
Rencananya, Galaxy S8 dan S8+ akan dibanderol seharga Rp 10,5 juta dan Rp 12 juta dengan paket promo menarik yang belum diumumkan secara deatil oleh Samsung Indonesia.
Selain mengusung layar Infinity Display yang mendominasi sisi depannya, beberapa fitur baru menarik lainnya juga hadir, seperti iris scanner, pengenalan wajah (face recognition), aksesori Samsung Dex dan kamera Gear 360 2017.
Satu fitur baru lagi adalah kehadiran Bixby sebagai personal/digital/voice assistant baru yang mendampingi Google Assistant dalam sistem Galaxy S8/8+. Kini setelah ada dua asisten digital, pengguna mungkin berpikir tidak ada lagi ruang untuk asisten digital lainnya. Namun, tidak bagi Microsoft.
Pembuat Windows ini secara bersamaan juga mengumumkan hadirnya Galaxy S8 dan Galaxy 8+ Microsoft Edition yang akan menyertakan asisten digital lainnya, yaitu Microsoft Cortana.
Pembuat Windows ini tampaknya melihat peluang baru pada Galaxuy S8/S8+ untuk mendistribusikan berbagai software dan layanannya meski harus menggunakan platform Android yang bukan milikinya.
Sistem pada Galaxy S8 dan Galaxy 8+ Microsoft Edition tidak akan terlalu jauh 'dirombak', misalnya saja dengan memasang OS Microsof Windows 10 Phone. Di sini, Microsoft hanya menyertakan berbagai aplikasi, fitur, dan layanan racikan mereka yang ada di smartphone Lumia, seperti OneDrive, Skype, Outlook, Office suite, dan lain-lain.
Sudah pasti strategi Microsoft menghadirkan Galaxy S8/8+ Microsoft Edition ini bertujuan agar para pengguna profesional/bisnis tetap tergoda untuk menggunakan layanan/apliaksi dari Google atau bahkan Samsung.
Strategi Microsoft ini juga didukung dengan hadirnya aksesori DeX station agar para pengguna Galaxy S8/S8+ kini bisa menjalankan berbagai aplikasi Android dengan kenyaman ala PC desktop. Tertarik membeli Galaxy S8/8+ Microsoft Edition yang harganya tidak berbeda dari edisi standarnya?
Tags: Android, Galaxy S8, Galaxy S8 Microsoft Edition, Microsfot Office, OneDrive, Outlook, Samsung, Samsung Galaxy S8 Koh Dong-jin, Skype, Smartphone