October 15, 2017

Kaspersky Terima Pendanaan US$ 15,6 Juta untuk Penelitian Cyber Security di Asia

Penulis: Eko Lannueardy
Kaspersky Terima Pendanaan US$ 15,6 Juta untuk Penelitian Cyber Security di Asia 

MOBITEKNO – Kaspersky Lab mengumumkan bahwa pemerintah Singapura belum lama ini telah memberikan pendanaan untuk proyek penelitian mengenai metode inovatif untuk mengidentifikasi sumber malware APT. Pendanaan ini juga menjadi salah satu bentuk upaya Singapura meningkatkan kemampuan negara ini dalam hal penelitian dan pengembangan (R&D) keamanan siber.

Bekerja sama dengan National University of Singapore (NUS), proyek penelitian yang dilakukan oleh Kaspersky Lab merupakan satu dari sembilan proyek keamanan siber yang didanai oleh Singapore National Research Foundation. Total pendanaan yang digulirkan pun terbilang tak sedikit, yakni mencapai US$ 15,6 juta.

Kaspersky Lab bekerja dengan NUS untuk mengembangkan proyek penelitian yang berjudul, "Malware Source Attribution through Multi-Dimensional Code Feature Analysis". Proyek ini bertujuan menciptakan solusi otomatis yang akan membantu para analis perangkat lunak dan tim respons keamanan memahami kemiripan antar malware yang digunakan dalam berbagai serangan di dunia maya.

"Dengan senang hati kami memutuskan mengambil kesempatan ini sebagai upaya penelitian Kaspersky Lab di Asia. Kami juga berharap bahwa teknologi baru yang dikembangkan bersama NUS akan membantu meningkatkan kecepatan penelitian kami dalam hal kode atribusi," ujar Vitaly Kamluk, Director of Global Research & Analysis Team, Kaspersky Lab APAC.

Ditambahkan oleh Vitaly bahwa solusi praktis ini pada akhirnya dapat diterapkan dan bermanfaat tidak hanya bagi Kaspersky Lab sendiri, tapi juga bagi semua lembaga di Singapura yang ada. Singapura sendiri merupakan salah satu negara di Asia Pasifik yang menjalin kerja sama erat dengan Kaspersky Lab, khususnya dalam bidang keamanan siber.

Pada tahun 2015 lalu, Eugene Kaspersky ditunjuk sebagai anggota The International Advisory Panel untuk program The National Cybersecurity R&D di Singapura. Pada tahun yang sama, Kaspersky Lab juga membuka kantor pusat APAC di Singapura. Salah satu upaya yang telah dilakukan antara Kaspersky Lab dengan Singapura adalah program The Economic Development Board of Singapore (EDB).

Lewat program ini, Kaspersky Lab membuka kesempatan bagi siswa yang memiliki keahlian dalam bidang cyber security untuk berlatih di markas besar perusahaan di Moskow. Tercatat, dari lima siswa yang dikirim ke pelatihan, salah satunya saat ini bekerja dengan Kaspersky Lab. Dua orang bekerja di Singapore Cybersecurity Agency dan dua lainnya di perusahaan swasta di Singapura.

Pada bulan November tahun lalu, pemerintah Singapura juga telah meluncurkan The National Cybersecurity R&D Programme Grant Call. Program ini fokus pada potensi transfer ilmu dan teknologi keamanan siber. Jadi, pendanaan yang digulirkan ini memang ditujukan untuk proyek yang melakukan penelitian terhadap berbagai bidang teknologi keamanan di dunia maya.

"Keinginan Singapura untuk menjadi Smart Nation pertama, maka keamanan siber harus menjadi dasar atas semua teknologi dan inovasi lainnya supaya dapat digunakan dengan aman. Begitu juga dengan aset nasional yang akan bermigrasi ke dunia digital, sangat penting bagi pemerintah Singapura, bisnis dan warganya untuk dilindungi dari pelanggaran keamanan apapun," pungkas Vitaly.

 

Tags: , , , ,


COMMENTS