MOBITEKNO – Industri tekstil di Indonesia kini tak terlepas dari peran teknologi digital yang sedang berkembang pesat saat ini. Ketika industri tekstil analog berjalan pada batasan-batasan soal design, quantity dan biaya maka industri tekstile yang berbasis digital tidak lagi terbatas pada hal-hal tersebut.
Industri tekstil yang berbasis digital yang ditandai dengan kehadiran printer textile yang kini hadir dengan berbagai keragaman bentuk dan ukurannnya, kini bisa menjawab berbagai batasan-batasan soal design, quantity maupun biaya.
Textile digital printing kini bisa menjawab soal batasan-batasan tentang design. Dengan digital textile printing bisa menghadirkan design yang menggunakan gradasi warna yang lebih beragam, bahkan bisa menghasilkan gradasi warna yang sangat tipis. Sementara untuk tekstile yang berbasis analog, hal itu tentu susah dilakukan. Karena pada tekstil analog gradasi warnanya harus mencolok atau kontras sekali.
Soal batasan quantity, pada industri tekstile analog tentu membutuhkan jumlah atau kuantity produk yang cukup banyak. Sementara untuk Textile digital printing, soal quantity tidak menjadi masalah. Karena bisa mencetak dalam jumlah satuan atau pun jumlah besar.Hal itu lebih fleksible sesuati dengan kebutuhan produksi. Sehingga hal itu bisa memungkinkan untuk bisa dilakukan oleh perorangan, UKM maupun untuk kelas industri.
Sementara soal batasan biaya, tentu sangat fleksibel sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan untuk industri tekstil analog tentu membutuhkan jumlah biaya tertentu untuk bisa memproduksinya. Epson sendiri menurut Nolly Dhanurendra, Head of Marcom & Public Relation Epson Indonesia, saat ini sangat memperhatikan sekali masukan dari customer. Sehingga produk-produk Epson pada beberapa tahun terakhir ini lebih adaptif terhadap kebutuhan pelanggannya.
Dengan berbagai keunggulan dan fleksibilitas tersebut, industri textile digital printing tentu lebih memiliki prospek bisnis yang lebih menjanjikan. Dari data yang dilansir oleh Asosiasi Pertextilan Indonesia menunjukan bahwa pertumbuhan Textile digital printing di Indonesiia menunjukan angka pertumbuhan yang sukup signifikan.
Menurut data tersebut, saat ini pertumbuhan cetak digital untuk tekstil di Indonesia sampai 5 tahun mendatang berada pada kisaran angka 20%. Lina Mariani, Produk Marketing Manager Epson Indonesia mengungkapkan bahwa pertumbuhan pasar printer tekstil tersebut didukung oleh berbagai hal. Diantaranya adalah faktor pertumbuhan industri kreatif di Indonesia yang terus di dorong oleh pemerintah.
Sehingga peluang market untuk industri cetak digital untuk tekstil di Indonesia menurut Lina masih sangat menjanjikan. Oleh karena itu Epson sendiri sepertinya sangat serius menggarap segmen pasar tersebut. Terbukti dari pertumbuhan bisnisnya dari tahun ke tahun yang terus meningkat. Bahkan Epson memasang target pertumbuhannnya diangka dua digit.
Lina sendiri sepertinya sangat optimis dapat mencapai target tersebut. Menurut Lina, hal ini karena selain adanya keunggulan teknologi cetak digital untuk tekstil dibanding dengan cetak analog, saat ini juga semakin banyak para pengusaha muda yang memasuki bisnis cetak digital untuk tekstil..
Tags: Cetak Digital untuk Tekstil, Epson Indonesia, Textile Digital printing