MOBITEKNO – Era transformasi digital yang sedang terjadi diberbagai perusahaan saat ini, juga menuntut dan melahirkan pola dan sistem kerja yang berbeda dari yang konvensional. Saat ini, dibutuhkan pola kerja yang lebih fleksibel, tanta terikat oleh waktu, tempat atau perangkat kerja. Prinsipnya, dimanapun dan kapan pun pekerjaaan harus tetap bisa dilakukan.
Gambaran seperti itulah pola atau strategi kerja yang akan dilakukan dimasa yang akan datang yang termasuk dalam konsep Future of Work. Konsep kerja seperti itu kini menjadi tuntutan dan diyakini akan lebih berhasil dibandingkan dengan pola lama.
Menurut studi Oxford Economic Research baru-baru ini, para eksekutif yang mendukung strategi kerja virtual dan bisnis bergerak melampaui rekan-rekannya di berbagai metrik bisnis, termasuk pertumbuhan pendapatan dan laba yang lebih tinggi, berkurangnya pengeluaran, pegawai yang lebih setia dan kepuasan pelanggan yang lebih baik.
Untuk menunjang pola kerja yang demikian tentu membutuhkan kesiapan bagi perusahaan yang didukung oleh berbagai perangkat digital serta solusi IT yang memadai. Dengan demikian prinsip kerja yang kini sering dfisebut dengan BYOD (Bring Your Own Device) akan bisa dilakukan seperti yang gambarkan dalam konsep Future of Work.
Atas dasar itulah Citrix Synergy, sebagai perusahaan IT Services yang telah berpengalaman dan mumpuni dalam solusi virtualisasi, kini menghadirkan suatu layanan lengkap berupa digital workspace yang aman untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang kini sedang memasuki masa transformasi digital dengan menggunakan pola kerja yang diusung oleh Future of Work.
Digital Workspace yang dihadirkan Citrix menggunakan inovasi-inovasi baru berupa layanan bergerak untuk jaringan dan analisa berbasis software yang baru di Citrix Cloud dan alur kerja dokumen yang lebih canggih. Selain itu, Citrix memperkenalkan kerangka kerja keamanan cerdas baru yang ditujukan untuk mengamankan dan menyederhanakan akses dan kendali dari aplikasi dan data yang dibutuhkan orang untuk bekerja.
Untuk mendorong produktivitas, Citrix memperkenalkan sebuah pengalaman pengguna digital workspace aman yang sudah ditingkatkan, yang memadukan akses dan pengelolaan mobile, SaaS, aplikasi dan dokumen web dan Windows, dan mengkonsolidasikan akses, kendali dan alur kerja ke dalam sebuah solusi tunggal yang mudah digunakan. Dengan sign-on tunggal yang menggunakan identitas federasi apa pun, karyawan mendapatkan akses mudah dan aman ke sebuah pengalaman konsisten dan mulus di perangkat apa pun.
Tidak seperti solusi-solusi lainnya, digital workspace aman Citrix dirancang untuk kontekstual, memastikan karyawan memiliki keseimbangan optimal akan keamanan, produktivitas dan kinerja, berdasarkan lokasi, perangkat, identitas dan analisa-analisa lainnya.
Pengalaman digital workspace baru ini juga merupakan satu-satunya solusi yang memasukkan kemampuan-kemampuan kolaborasi konten tingkat lanjut, pengelolaan hak-hak informasi dan alur kerja bisnis. Langsung dari digital workspace aman, pengguna bisa membuat, menyunting dan berkolaborasi di dokumen online Office 365. Mereka kemudian bisa memulai sebuah alur kerja dan proses persetujuan khusus dengan para kolega – tanpa harus meninggalkan ruang kerja, dan tanpa harus otentikasi ulang setiap berpindah aplikasi SaaS.
Sebagai solusi virtualisasi menurut Hans Utomo, Country Sales Manager Citrix Indonesia, layanan dan produk yang dihadirkan Citrix, sudah mencakup berbagai macam aspek keamanan yang mumpuni. “Sistem kemanan yang dibangun oleh Citrix, menganut pola keamanan berlapis, sehingga akan sangat sulit untuk ditembus oleh malware atau oleh para penjahat ciber lainnya, “ ujar Hans dalam paparannya di Jakarta, Kamis ( 10/08/2017).
Sebagai gambaran ringkas menurut Hans, pengguna bisa menggunakan PC di kantor, diluar bisa menggunakan tablet, bahkan bisa menggunkan smart phone. “ Solusi virtualisasi yang dihadirkan Citrix, menggunakan prinsip, any where, any device and any times,” ujar Hans
Hans lebih jauh menjelaskan bahwa pekerja bisa memindahkan pekerjaannya ke device lain, tanpa harus membawa atau mengcopy data atau hasil kerjanya yang belum rampung ke dalam device baru yang digunakan.
Pengguna hanya menggunakan satu password untuk masuk ke jaringan data center yang ada di kantor pusatnya, untuk masuk ke ‘kantor virtualnya’ atau ruang kerjanya. Prinsipnya , pengguna tidak mengerjakan pekerjaan kantornya di perangkat device yang digunakan, melainkan hanya sebagai alat virtual saja. Pekerjaaan yang sesungguhnya ada di kantor pusatnya. Sehingga bila terjadi apa-apa dengan device nya, pengguna tidak akan kehilangan hasil kerja atau datanya.
Karena semua hasil kerja dan datanya tersimpan di kantor pusatnya. Sementara yang tampak di layar Device hanyalah virtual pekerjaan saja. Sehingga orang lain yang tidak punya akses tidak bisa mencuri atau mengcopy data tersebut, meski device nya tersebut diserahkan ke tukang servis sekalipun.
Untuk mendukung berbagai layanan dan solusi virtualisasinya Citrix juga memperkenalkan Citrix Analytics, sebuah penawaran keamanan dan perilaku holistic baru yang memperluas kemampuan Citrix NetScaler Management and Analytics System (MAS) dengan kemampuan-kemampuan resolusi resiko deteksi, wawasan dan proaktif perilaku baru.
Penawaran ini memanfaatkan pembelajaran mesin. Solusi keamanan baru ini menganalisa data set di berbagai portofolio produk Citrix – XenApp/XenDesktop, XenMobile, ShareFile, NetScaler dan memanfaatkan algoritma pembelajaran mesin dan teknologi deteksi anomaly perilaku aplikasi untuk memampukan organisasi TI dalam mencari dan dengan cepat memecahkan masalah kinerja infrastruktur aplikasi.
Tags: Citrix, Citrix Digital Workspace, Citrix Future of Works, Virtualisasi