MOBITEKNO – Sebelum menerapkan teknologi 5G, Nokia memperkenalkan teknologi 4,9G terlebih dahulu untuk meningkatkan kinerja jaringan serta mengatasi kebutuhan infrastruktur yang jauh lebih tinggi dari sekarang. Hadirnya teknologi 4,9G ini sebagai langkah untuk menuju teknologi 5G. Rencananya, teknologi 4,9G ini akan diperkenalkan oleh Nokia pada akhir tahun 2017.
Guna mendukung teknologi 4,9G ini, Nokia juga memperkenalkan MIMO Adaptive Antenna 4,9G yang dapat meningkatkan kapasitas cell hingga lima kali lipat dan Pro AirScale Micro Remote radio Head (RRH) 4,5G yang dapat membantu operator memperoleh manfaat dari spektrum yang tidak berlisensi guna mencapai kecepatan Gigabit. Peluncuran perangkat ini sendiri sudah dilakukan Nokia pada gelaran Mobile World Congress 2017 yang baru berlangsung di Barcelona, Spanyol. Bahkan, Nokia sempat menunjukkan ujicoba Cloud Single RAN perdana di dunia yang dapat menjalankan radio 2G, 3G, 4G, dan 5G tervirtualisasi serta pengendalian jaringan 2G dan 3G pada platform AirScale dan Airframe komersial.
Rangkaian AirScale Active Antennas ini sakan melengkapi Radio Antenna System komersial Nokia yang telah ada saat ini. Selain AirScale massive MIMO Adaptive Antenna, AirScale Compact Active Antenna akan menghadirkan sebuah solusi situs yang lebih sederhana yang dapat meningkatkan kinerja dan menghemat biaya operator.
Nokia juga akan mewujudkan kecepatan data Pro Gigabit 4,5G menjadi kenyataan bagi para operator yang memiliki blok spektrum yang terbatas dan berbeda-beda, sekaligus memungkinkan mereka untuk merapatkan jaringan dengan peluncuran komersial dari AirScale Micro Remote Radio Head (RRH) yang baru. Hal ini akan memungkinkan situs-situs makro untuk memanfaatkan spekturm tanpa lisensi dengan Licensed Assisted Access (LAA).
Adanya perangkat-perangkat baru dari Nokia ini karena mengikuti perkembangan kota-kota dan populasi di dunia yang semakin urban. Hal ini tentu menyebabkan para operator perlu merapatkan jaringan-jaringan di lokasi-lokasi perkotaan sekaligus mengurangi biaya operasional dan emisi CO2. Perangkat inilah yang dibutuhkan Nokia untuk melakukan perapatan jaringan tersebut sekaligus mengurangi biaya operasional hingga 40 persen.
“Nokia memperkenalkan 4,5G Pro dan 4,9G tahun lalu yang memungkinkan para operator untuk meningkatkan kapasitas jaringan di mana pun dan kapan pun dibutuhkan. Kini, kami menghadirkan fitur-fitur yang akan memaksimalkan sumber daya mereka, mempercepat waktu pemanfaatan, serta mengurangi energi dan biaya, terutama di lokasi-lokasi dengan populasi terpadat,” kata Frank Weyerich, head of Mobile Networks Products Nokia. “Kami mewujudkan 4,5G Pro menjadi kenyataan yang bersifat komersial saat ini dan bekerja sama dengan para konsumen untuk berinovasi guna menghadirkan solusi-solusi bagi perapatan jaringan mereka dan tantangan-tantangan evolusi di jaringan 4,9G dan seterusnya,” tambah Frank.
Untuk masa depan yang lebih baik, Nokia memang terus melakukan berbagai inovasi yang menggunakan teknologi 4,5G Pro dan 4,9G. Berbagai demo yang sempat dilakukan Nokia mampu mengubah 80 persen buangan base station menjadi panas yang berguna demi mengurangi biaya energi situs
Tags: 5G, 9G, AirScale Active Antennas, Nokia 4, Nokia 5G, Nokia Networks, Teknologi Nokia