MOBITEKNO – Siapa pun mungkin akan setuju jika Samsung dapat disebut sebagai rajanya smartphone di pasar globlal. Namun, seperti pepatah 'mempertahankan lebih sulit dari merebut', laporan terbaru menunjukkan di negara tertentu, pasar Samsung juga mengalami penurunan.
Tidak susah menebak di negara mana Samsung mengalami penerunan penjualan smartphone. Dengan bermunculannya produsen samrtphone di Cina, bukan hal mengejutkan jika Samsung pun harus rela berbagi kue pasar dengan berbagai produsen samrtphone lokal di sana, seperti Huawei, Oppo, Vivo, atau Xiaomi.
Menurut laporan The Korea Herald, total pengiriman (toal shipment) produk smartphone dari produsen Korea Selatan tersebut selama kuartal pertama 2017 menurun hingga 60 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ada yang turun tentu ada yang naik.
Kebalikan dari Samsung, produsen Tiongkok, seperti Oppo, Vivo, dan Huawei menunjukkan pertumbuhan penjualan bertrut-turut 81 persen, 60 persen, dan 25 persen. Meski bertumbuh paling kecil, Huawei sukses menduduki posisi puncak di kuartal pertama tahun ini dengan pangsa pasar di Cina mencapai 19,7 persen.
Harga menjadi salah satu alasan penyebab semakin turunnya minat warga Tiongkok untuk membeli smartphone Samsung. Selain faktor nasionalisme, hadirnya smartphone flagship Huawei, Xiaomi, dan OnePlus yang lebih murah tapi berkualitas beberapa tahun belakangan ini membuat banyak konsumen perlahan-lahan beralih ke samrtphone lokal tersebut.
Samsung tentu sudah menyadari situasai pasar smartphone di Cina tersebut. Apakah raja smartphone Android ini akan melakukan skema harga baru yang lebih menarik ataukah ada strategi baru lainnya yang sudah disiapkan Samsung? Kita tunggu sepak terjangnya sepanjang tahun ini.
Tags: Cina, Huawei, OPPO, Pasar Smartphone, Samsung, Vivo, Xiaomi