June 1, 2017

Ridesharing Berpotensi Mengurangi Beban Financial Ratusan Triliun di Tahun 2020

Penulis: Karyo
Ridesharing Berpotensi Mengurangi Beban Financial Ratusan Triliun di Tahun 2020 

MOBITEKNO – Masalah transportasi umum di Indonesia sepertinya banyak menarik perhatian dari berbagai kalangan. Pasalnya kejadian kemacetan dan permasalahan transportasi lainnya di Indonesia dan  khususnya di Jakarta dan kota-kota besar lainnya menjadi permasalahan yang hampir setiap saat selalu terjadi.

Hal itu yang menjadi daya tarik dan latar belakang berbagai pihak untuk menyoroti masalah transportasi di Indonesia, termasuk salah satunya dari lembaga dan kajian strategi ekonomi dari Singapura, AlphaBeta yang baru saja merilis hasil penelitiannya tentang msalah mobilitas bersama di Indonesia.

Mobilitas bersama adalah penggunaan berbagai moda transportasi yang digunakan secara bersama-sama atau berbagi hingga memungkinkan para pengguna mendapatkan akses cepat terhadap moda transportasi tersebut ketika dibutuhkan. Penelitian AlphaBeta yang berjudul, “ Meninjau Kembali Mobilitas Urban di Indonesia: PeranLayanan Mobilitas Bersama”, menjelaskan potensi dampak dari layanan mobilitas bersama yang berbasis teknologi, terhadap aspek-aspek utama kehidupan perkotaan di Indonesia.

Dalam penelitian yang belum pernah dilakukan sebelumnya ini, AlphaBeta menggunakan skenario bahwa di masa depan semua perjalanan pribadi akan beralih ke moda mobilitas bersama, termasuk transportasi publik dan ridesharing (berbagi tumpangan).

Dari hasil penelitian yang dilakukan di 33 kota besar di Indonesia tersebut dari sisi ekonomi menunjukkan bahwa penggunaan mobilitas bersama di Indonesia pada tahun 2020 berpotensi mengurangi beban finansial akibat waktu perjalanan sebesar IDR 138 triliun (US$ 10miliar) dan mengurangi lebih dari 71 juta perjalanan dengan mobil di jalan-jalan di Indonesia. Penggunaan mobilitas bersama juga akan dapat membuka kesempatan ekonomi bagi hampir 7 juta masyarakat Indonesia.

Menurut hasil analisa laporan tersebut memperkirakan saat ini beban keuangan akibat waktu tempuh perjalanan di kota-kota di Indonesia mencapai Rp 498 triliun (US$ 37 miliar) pertahun dan dapat meningkat sebesar 41% di tahun 2020. Mobilitas bersama dapat memotong biaya ini hingga Rp 138 triliun (US$ 10 miliar) secara nasional, di Semarang sebesar Rp 3,5 triliun, di Palembang Rp 2,3 triliun, Makasar sebesar Rp 2 triliun, dan Pekanbaru sebesar Rp 1,8 triliun.

Sementara itu dari sisi kesehatan dan lingkungan, penggunaan mobilitas bersama berpotensi mengurangi mengurangi emisi CO2 dan polusi udara yang berasal dari kendaraan, yang pada akhirnya mengurangi emisi karbon setara dengan penyelamatan 415.000 hektar lahan dari penebangan hutan.

Menurut Dr. Fraser Thompson, Direktur AlphaBeta dan pemimpin tim peneliti dari laporan tersebut, mengatakan bahwa urbanisasi sangatlah penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, tapi urbanisasi juga menciptakan sejumlah tantangan, termasuk ketidaksetaraan, dampak lingkungan, kepadatan lalu lintas, dan kesehatan publik.

“Mobilitas bersama dapat berperan penting dalam memecahkan sejumlah tantangan tersebut. Inilah saatnya untuk berhenti menganggapnya sebagai sebatas masalah transportasi, tapi marilah melihatnya sebagai dampak mobilitas bersama untuk seluruh kota dan penduduknya,” ujar Thomson, saat pemaparan hasil penelitian tersebut di Jakarta, Rabu (31/05/2017).

Tags: ,


COMMENTS