MOBITEKNO – Serbuan produsen smartphone Android asal Tiongkok, seperti Lenovo, Huawei, ZE, Xiaomi, Oppo, OnePlus hingga Meizu membuat produsen lama seperti Samsung, Sony, LG, dan HTC mulai mengalami iklim persaingan pasar yang kian ketat.
HTC yang dikenal sebaga salah satu produsen smartphone premium berbasis Android cukup merasakan dampak tersebut. Berdasarkan laporan perusahaannya di bulan Desember 2015 lalu, produsen asal Taiwan tersebut mencatat pendapatan terendah sejak tahun 2005.
Sejak merilis produk andalannya, seperti HTC One X, One M7, dan One M8, produk flagship andalan berikutnya, One M9, gagal memikat konsumen HTC selam ini yang dikenal cukup loya. Kondisi ini semakin diperburuk dengan dicabutnya saham HTC dari pasar bursa Taiwan TWSE50 karena nilai sahamnya yang terus menerus merosot di bawah market cap.
HTC sangat menyadari masalah tersebut sehingga reorganissasi pun dilakukan unutkpembenahan bisnis, termasuk pengurangan hingga 15 persen karyawan globalnya. Terakhir, HTC pun menunjuk Jason Mackenzie sebagai Global Executive VP HTC yang baru. Adapun Presiden HTC Americas yang sebelumnya dijabat Mackenzie akan diisi oleh André Lönne yang sebelumnya menjadi Wakil Presiden HTC Americas.
Cher Wang, CEO HTC menyambut penunjukkan ini berkata, “Jason Mackenzie adalah salah satu eksekutif senior andalan HTC. Penting bagi kami untuk mempromosikannya dan mengambil manfaat dari kemampuannya memimpin HTC di masa mendatang.”
Reorganisasi HTC ini juga menjadi indikasi ke mana arah bisnis HTC di dunia industri teknologi nantinya. HTC sejauh ini telah melakukan kerjasama dengan perusahaan, sepeti Valve dan Under Armour untuk membuat alternatif produk di luar smartphone yang selama ini diandalakannya.
HTC melihat masuknya mereka ke produk kategori baru, seperti VR (Virtual Reality) dan IoT (Internet of Things) di awal-awal perkembangan kedua teknologi tersebut akan membantu HTC dalam melakukan transisi bisnis yang mulus dari produk smartphone selama ini.
Tags: Cher Wang, HTC, IoT, Jason Mackenzie, Smartphone, VR