MOBITEKNO – Banyak yang sudah mengetahui, bagaimana sebuah startup teknologi Uber dan Airbnb mengubah tatanan industri transportasi dan penginapan/hotel di banyak kota di dunia.
Uber dan startup sejenis sudah membuat perusahaan jasa transportasi mapan mulai ‘gerah’ dengan model bisnisnya yang menarik, baik dari sisi pelaku maupun dari sisi konsumen.
Kondisi yang tidak jauh berbeda juga terjadi pada layanan Airbnb. Layanan yang melibatkan para masyarakat/warga untuk ‘berbagi ruangan’ bagi konsumen (wisatawan/turis) dengan harga murah secara tidak langsung berdampak pada industri hotel atau penginapan.
Kedua startup teknolgi yang bersifat ‘disruptive’ ini mengundang kontroversi di berbagai kota-kota di dunia, termasuk di Jakarta. Kehadiran Uber atau startup transportasi sejenis, misalnya telah memancing banyak aksi demo dari para sopir taksi atau angkutan untuk mendesak munculnya regulasi larangan operasi startup tersebut.
Namun, perkembangan terakhir sepertinya bakal mengarah ke kepentingan kedua belah pihak alias ‘win-win solution‘. Seperti yang terjadi belum lama ini dengan berkumpulnya para walikota di 10 kota besar di dunia di Amsterdam, Belanda, untuk membahas solusi yang tepat agar kedua layanan Airbnb dan Uber tidak lagi menimbulkan kontroversi dari berbagai pihak di sejumlah kota di dunia.
Menurut kabar yang dilansir dari Bloomberg, para walikota dari New York, Paris, Seoul, Athena, Barcelona, Toronto, dan kota-kota besar lainnya di dunia ini akan telah memulai perundingan untuk merumuskan aturan main atau kerangka utama bagaimana seharusnya layanan Airbnb dan Uber menjalankan bisnisnya di masing-masing kota.
Mengingat baru pertama kali mengadakan pertemuan, sejauh ini belum ada kesepakatan resmi bersama yang dihasilkan dari pertemuan para walikota tersebut.
Menurut Wiley Norvell, juru bicara walikota New York (Bill de Blasio), “Memiliki 20 atau 30 pasar perkotaan terbesar di dunia yang beroperasi dengan dengan aturan main yang berbeda (dengan pelau bisnis lain) tidak akan memberikan dampak positif untuk semua orang”.
Sayangnya Wiley tidak menjelaskan solusi ideal seperti apa yang akan ditawarkan bagi Uber dan Airbnb. Banyak pihak yang merekomendasikan kolaborasi dalam konsep ‘sharing economy’ merupakan solusi terbaiknya.
Walau Uber belum memberikan komentar resminya, Airbnb sudah menyampaikan respons via e-mail resminya. Menurut Airbnb, perusahaannya akan selalu terbuka bekerjasama dengan semua pihak dalam mengedukasi kota-kota di dunia mengenai manfaat berbagi ruangan/tempat tinggal di masa mendatang.
Tags: AirBnB, industri perhotelan, industri transportasi, kota besar, startup teknologi, uber, walikota