MOBITEKNO – Dinamika dan ketidakpastian pasar yang dihadapi perusahaan saat ini memaksa berbagai keputusan dan strategi yang diambil harus cepat dan efektif. Ini hanya bisa terwujud jika para pemimpin bisnis, termasuk pengambil keputusan dibekali dengan berbagai informasi dan parameter yang cukup dan akurat.
Berbicara mengenai informasi tentu tidak terlepas dari basis data (database) yang dimilki perusahaan, bagaimana pengelolaan datanya, hingga bagaimanan perusahaan melakukan analisis data secara akurat. Di era Internet saat ini, ledakan jumlah dan jenis data yang berkatan dengan bisnis bisa menjadi momok tersendiri bagi perusahaan.
Apabila tidak ditangani secara optimal, basis data, baik terstruktur dan tidak terstruktur bisa menjadi bumerang bagi aktivitas bisnis di perusahaan di tengah-tengah persaingan pasar. Bisa dikatakan, pemanfaatan data yang optimal akan menjadi kunci utama bagi perusahaan dalam meningkatkan pertumbuhan bisnisnya di tahun-tahun mendatang.
Microsoft Indonesia bersama dengan PT Saptaindra Sejati, salah satu kontraktor mining di Indonesia dan Kartuku, perusahaan penyedia pembayaran sistem elektronik, mengungkapkan strateginya dalam menjaga kelangsungan bisnis dalam acara “Transformasi Digital Bisnis Menuju Perusahaan Berbasis Data”.
Ketiganya sepakat, strategi digital dalam pemanfaatan data merupakan kunci utama perusahaan dalam persaingan pasar di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini.
Berdasarkan riset Microsoft bersama periset pasar independen, diketahui 91% dari pemimpin bisnis di Asia Tenggara sepakat bahwa bisnis memerlukan data akurat. Sayangnya, kurang dari separuhnya (44%) yang baru memiliki strategi digital tersendiri.
Di Indonesia sendiri, 49% pengambil keputusan menyatakan empat tujuan penerapan strategi digital, antara lain peningkatan efisiensi biaya, kesinambungan bisnisnya, membuat keputusan cepat, dan meningkatkan kepuasan konsumen.
Menurut mereka, setidaknya ada lima tantangan dalam adopsi strategi digital di Indonesia, yakni tingginya biaya, kurangnya kemampuan teknologi para pekerja, infrastruktur dan sistem yang kurang memadai, kurangnya sekuriti data, dan fenomena ‘takut untuk berubah’.
Hermanto, IT Head, PT Saptaindra Sejati mengungkapkan, “Agar bisnis lebih kompetitif, perusahaan kami telah menerapkan strategi digital. Selain perangkat teknologi yang tepat, kultur perusahaan juga menjadi faktor penting. Tanpa kesadaran sendiri, transformasi digital sulit dilakukan oleh perusahaan.”
Di era mobile-first, cloud-first saat ini, data telah menjelma menjadi mata uang ekonomi digital. Pebisnis yang mampu mengubah data menjadi ‘insights’ dan memanfaatkannya untuk memprediksi masa depan dipercaya bisa menemukan model pendapatan baru bagi perusahaannya.
Adrian Anwar, VP Director, Kartuku menyatakan, “Proses perencanaan dan pengambilan keputusan perusahaan kami menjadi lebih efektif dengan menggunakan data digital yang dimiliki”. Data-data yang dibutuhkan oleh tim manajemen adalah data pola pemakaian kartu kredit, pola transaksi belanja di retailer Indonesia, program promo perbankan yang disukai, dan seasonality belanja pelanggan.”
“Kami telah menggunakan data digital ini dalam proses pengambilan keputusan di berbagai kasus, seperti penentuan teknologi pembayaran yang optimal untuk mitra bisnis,” tambahnya.
Aries Triwahyudi, Cloud & Enterprise Business Group Head, Microsoft Indonesia mengatakan, “Strategi digital dan pengelolaan data merupakan prioritas utama para pembuat keputusan saat ini karena membantu proses analisis real time, baik analisis Big Data maupun analisis prediksi.”
Menyadari berbagai tantangan dalam mengadopsi strategi digital tersebut, Microsoft pun ingin berkontribusi dengan menghadirkan SQL Server 2016 sebagai solusi pengelolaan kompleksnya data di era digital saat ini.
Menurut Aries, SQL Server 2016 yang sebentar lagi akan dirilis versi finalnya, merupakan solusi end-to-end lengkap database management system bagi perusahaan. Semuanya sudah built-in, mulai dari pengelolaan, fungsi BI, hingga fungsi predictive analytics sudah tersedia secara langsung. Jadi, perusahaan yang berniat bertransformasi ke sistem digital tidak perlu ragu lagi mengadopsi dan mengimplementasi SQL Server 2016.
“SQL Server 2016 memungkinkan pembuat keputusan mengakses data di perangkat mobile secara real-time. Kemampuan ini didukung dengan kompatibilitas SQL Server 2016 pada platform mobile dan sistem perasi, sehingga data perusahaan bisa diakses di mana dan kapan saja secara aman,” tambah Aries.
Tags: Adrian Anwar, Aries Triwahyudi, Hermanto, Kartuku, Microsoft Indonesia, Microsoft SQL Server 2016, PT Saptaindra Sejati, transformasi digital