July 21, 2016

Gaming 1440p dan Premium VR Experience Jadi Daya Pikat Utama Hadirnya Radeon RX 480 di Indonesia

Penulis: Iwan Ramos Siallagan
Gaming 1440p dan Premium VR Experience Jadi Daya Pikat Utama Hadirnya Radeon RX 480 di Indonesia 

MOBITEKNO – AMD sudah memperkenalkan graphics card terbarunya, Radeon RX 480 pada awal Juni lalu di ajang Computex 2016 Taiwan. Kini, sebulan lebih berselang, para enthusiat gamer di Indonesia sudah bisa merasakan kemampuan graphics card berarsitektur Polaris tersebut menjalankan game DirectX 12 setelah AMD secara resmi meluncurkannya pada Selasa lalu (19/7/2016).

AMD, dalam hal ini divisi GPU-nya, RTG (Radeon Technology Group), tidak memposisikan GPU Radeon RX 480 sebagai sebuah produk ‘top-of-the-line’ GPU. Ini mengingat performanya masih berada di bawah Radeon R9 390X atau GPU dari rivalnya, Nvidia GeForce GTX 1080. Khusus di segmen atas, AMD selain RadeonRX 390X, AMD punya amunisi GPU lain, yakni Radeon R9 Fury X, Radeon R9 Nano, dan yang akan dirilis nanti, Radeon RX 490.

Misi AMD merilis Radeon RX 480 secara garis besar ada dua. Pertama, untuk menghadirkan graphics card yang mengusung performa kelas atas (4K gaming pada framerate 60 fps) dengan harga mainstream (dimulai harga US$ 200).

Misi kedua yaitu menghadirkan graphics card yang siap (VR-ready) menjalankan berbagai aplikasi VR (Virtual Reality) dengan kualitas premium bagi pengguna headset VR, seperti Oculus Rift dan HTC Vive. (baca juga: ‘GeForce GTX 1060: Jawaban Nvidia untuk AMD Radeon RX 480’).

Berbeda dari GPU 300-series terdahulu, GPU Radeon RX 480 diproduksi dengan teknologi proses terbaru, FinFET 14nm, yang membawa peningkatan bukan hanya performa tapi juga efisiensi (lebih hemat daya).

AMD mengklaim, Radeon RX 480 (arsitektur GCN generasi ke-4) mengusung peningkatan performa compute unit lebih dari 15 persen dan performa/watt hingga 2,8 kali dibandingkan Radeon R9 200-series (arsitektur GCN generasi ke-2).

Saat presentasinya, David Nalasco, Senior Technology Manager for Graphics RTG, menjelaskan situasi yang dihadapi para gamer saat ini. Menurutnya, para gamer saat ini dihadapkan pada pilihan membeli graphics card pada kisaran harga US$ 100 hingga US$ 300.

Kenyataan yang ada berdasarkan survei Steam, terdapat sekitar 95 persen pengguna yang masih menjalankan game pada resolusi 1080p atau di bawahnya. Dengan hadirnya graphics card Radeon RX 480 seharga mulai dari US$ 200 (4 GB) hingga US$ 239 (8 GB), AMD berharap bisa mengubah situasi tersebut.

Adapun di dunia VR, menurut catatan AMD baru ada sekitar 13 juta PC unit yang bisa menjalankan game dan aplikasi VR secara layak. Jumlah ini sangatlah kecil, yaitu hanya satu persen dari jumlaj keseluruhan unit PC di dunia saat ini (1,43 miliar unit). AMD pun ingin mengubah kondisi tersebut sehingga teknologi VR bisa lebih merata dan luas dinikmati semua kalangan pengguna.

Berkat dukungan teknologi asynchronous compute yang diusung arsitektur Graphics Core Next 4.0, Radeon RX 480 diandalkan AMD sebagai GPU yang ideal dalam menjalankan beragam game yang dikembangkan dengan API terbaru Microsoft, yaitu DirectX 12.

Menurut presentasi yang ditampilkan David, jika performa Radeon RX 480 dibandingkan dengan Nvidia GTX 970 dalam menjalankan game-game terbaru pada resolusi 1440p, jelas terlihat bahwa graphics card AMD seharga 200-an Dollar masih lebih cepat dari graphics card besutan Nvidia seharga 300-an Dolar. Sebut saja, adanya peningkatan pada game, seperti Quantum Break (+25%), Gears of War Ultimate Edition (+21%), Ashes of The Singularity (+21%), dan Hitman (+42%).

Bagaimana dengan performa VR-nya? Berdasarkan ‘SteamVR Performance Test’ yang dilakukan pada sistem dengan prosesor AMD FX, graphics card Radeon RX 480 mendapatkan skor di level ‘fidelity‘ high. Sekadar informasi, level lebih tinggi (Very High) ditawarkan seri Radeon lainnya, seperti Radeon R9 Fury seharga US$ 549.

Ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan Radeon RX 480 yang harganya jauh lebih murah (dari Radeon R9 Fury), pengguna sudah dapat menikmati pengalaman bermain game dan aplikasi VR yang sudah sangat ‘mencukupi’. Bahkan berdasarkan ‘SteamVR Performance Test’, skor Radeon RX 480 sudah di atas Radeon R9 380 (6.3 vs 3.6).

Selain unggul di game/aplikasi berbasis DirectX 12, berkat arsitektur Polaris 10 yang didukung fitur asynchronous compute, Radeon RX 480 juga menunjukkan keunggulannya di game/aplikasi berbasis cross platform API terbaru, Vulkan. Khusus VR, AMD menyatakan bahwa RX 480 akan menawarkan teknologinya, LiquidVR, agar pengalaman bermain atau menjalakankan aplikasi VR menjadi lebih mulus, nyaman, dan stabil.

Graphics card Radeon RX 480 telah menyediakan sejumlah port, antara lain HDMI 2.0, DisplayPort 1.3 HBR3, dan DisplayPort 1.4 HDR. Tidak ketinggalan juga dukungan pada layar resolusi dan refresh rate tinggi HDR, FreeSync, high-refresh 4K, high refresh UltraWide, dan single-cable 5K resolution pada frekuensi 60Hz.

AMD saat ini telah bekerja sama dengan sejumlah mitra atau vendor AIB (add-in boards) untuk menghadirkan beragam produk dengan GPU Radeon RX 480. Di antaranya, seperti Sapphire (Nitro, ASUS (Strix version), PowerColor, Gigabyte, XFX, dan HIS.

Di samping Radeon RX 480, AMD juga telah menyiapkan GPU model di bawahnya yang lebih terjangkau lagi, yaitu RX 470 dan RX 460. RX 470 yang juga menggunakan arsitektur Polaris 10 ini ditujukan untuk segmen menjalankan gaming Full-HD (1080p gaming), sedangkan RX 460 dengan arsitektur Polaris 11 lebih disasar untuk game eSports, seperti, Dota/Dota 2, Overwatch, League of Legends, World of Warcraft, dan lain-lain.

 

Tags: , , , , , , , ,


COMMENTS