MOBITEKNO – Sebagai perusahaan semikonduktor terkemuka, Intel selalu ingin terdepan dalam menerapkan teknologi produksi chip terbaru di industri. Meski sempat diberitakan baru akan memproduksi chip 10 nm di 2018, perusahaan yang bermarkas di Santa Clara, California, AS ini bertekad tetap pada jadwal semula di paruh kedua 2017.
Konfirmasi ini dilontarkan Intel sebagai respon tulisan media analisis investasi ‘The Motley Fool’ yang menyampaikan bahwa teknologi chip 10 nm dari Intel bakal tertunda dan digeser ke 2018.
Intel yang sudah menjadi produsen prosesor PC nomor satu dalam kurun waktu lama ini masih berkinginan terus mengikuti pedoman “Moore’s Law” secara konsisten meski dengan beberapa revisi dari tahun ke tahun.
Menurut Intel, pengembangan dalam teknologi produksi chip perlu terus dilakukan secara reguler dan kontinyu agar mereka selalu bisa menghadirkan prosesor yang lebih cepat performanya, lebih efisien (hemat) daya, dan kaya fitur.
Peralihan Intel ke proses produksi yang lebih kecil, misalnya dari 14 nm ke 10 nm, bukan semata-mata karena hambatan teknologi. Hambatan terbesar ada pada skala ekonominya. Intel harus memikirkan bagaimana membuat chip 10 nm dengan perhitungan ekonomi yan tepat agar bisa diproduksi secara massal.
Chip Intel saat ini tersebar di berbagai computing device, mulai dari smartphone, tablet, notebook, worstation hingga prosesor server yang digunakan berbagai data center di seluruh dunia.
Proses produksi 10 nm direncanakan Intel akan diterapkan pada chip bersandi Cannonlake yang merupakan fase ‘Tick’ untuk chip dengan arsitektur Skylake. Selain, menargetkan proses produksi chip 10 nm untuk notebook, tablet, dan smartphone, Intel pun memberi prioritas khusus untuk chip server yang berkontribusi besar bagi pendapatan Intel selama ini.
Tags: 10 nm, Cannonlake, chip, CPU, Intel, proses produksi, Skylake