March 17, 2016

Menurut NetApp, Solusi Teknologi Storage dan TI Tahun 2016 akan Semakin Simpel dan Mudah

Penulis: Iwan Ramos Siallagan
Menurut NetApp, Solusi Teknologi Storage dan TI Tahun 2016 akan Semakin Simpel dan Mudah 

MOBITEKNO – Berkaitan dengan 10 tahun kehadiran dan beroperasinya NetApp di Indonesia, perusahan penyedia perangkat dan manajemen data ini mengundang sejumlah media menyampaikan perjalanan mereka selama ini, sekaligus menjelaskan secara singkat berbagai raihan dan strategi bisnis dalam satu dekade di Indonesia.

Selain itu, NetApp yang pernah dijuluki sebagai perusahaan dengan tempat bekerja terbaik di urutan keempat di dunia ini juga menyampakain prediksinya seputar Bussines Outlook dan tren teknologi storage yang akan terjadi di tahun 2016 ini.

Ana Sopia, Country Manager NetApp Indonesia, yang hampir setahun memangku jabatan Country Manager NetApp Indonesia dalam sambutan di ultah NetApp ke-10 ini mengatakan, “Yang pertama adalah, sampai saat ini NetApp adalah perusahaan US$ 6.3 trilun dengan karyawan global berjumlah sekitar 12 ribu orang”.

Seperti diketahui, lanjut Ana, NetApp Indonesia sendiri sudah berada di setengah perjalan perusahaan NetApp pusat yang telah berdiri lebih dari dua puluh tahun lalu (dua dekade).

“Yang NetApp Indonesia perlu banggakan juga adalah di Indonesia kita pernah menduduki posisi pertama di market share Open Networked Storage menurut IDC (2013) dan tentu saja sistem operasi storage besutan NetApp, yaitu Data ONTAP”, tambah Ana.

NetApp Indonesia hingga kini terus bertumbuh di pasar storage Indonesia di samping penghargaan yang diterimanya selama ini. Di antaranya seperti salah satu perintis inovasi media storage berbasis teknologi Flash untuk All Flash NAS Arrays, All Flash Unified SAN/NAS Arrays, dan All Flash InfiniBand Arrays.

Tidak hanya itu, NetApp Indonesia juga aktif di bidang akademik dan CSR, seperti melakukan kerja samanya dengan dunia akademis. Seperti diketahui, September tahun lalu, NetApp telah bekerjasa dengan Bina Nusantara International (BINUS International) untuk menyediakan materi teknologi storage dalam kurikulum mereka.

Pada Desember 2015 lalu juga ditandai sebagai langka penting NetApp mengakuisisi SolidFire untuk memperluas solusi produk NetApp berbasis Flash di sektor service provider dan infrastruktur cloud.

Berkaitan dengan tren storage di 2016 yang disampaikan lebih jauh oleh Anthonius Hutabarat, GTM & Channel Lead NetApp Indonesia, NetApp melihat adanya transformasi digital yang berlangsung sangat dinamis di Indononesia.

Ini ditandai dengan adanya penetrasi Internet yang tinggi hingga 88,1 juta pengguna (APJI 2014), penggunaan smartphone yang meningkat drastis (31,8% dari populasi 2016, Emarketer Juni 2014), dan adanya dukungan yang kuat dari pemerintah di sektor ICT.

Menurutnya, akan semakin banyak produk dan solusi yang diciptakan guna memenuhi kebutuhan penggunanya akan solusi yang lebih mudah dan sederhana. “NetApp menyebut bahwa tahun 2016 ini sebagai tahun untuk kemudahan IT.”, demikian jelas tambah Anthon.

Tren yang dimaksudkan, di antaranya adalah bagaimana ‘Converged Infrastructure’ mulai diadopsi karena dapat meminimalisir proses intergrasi hardware yang selam ini membutuhkan waktu lama. Selain itu, para provider juga bisa lebih berinovasi untuk menyediakan layanan yang lebih inovatif bagi konsumennya di sis software dan lain sebagainya.

Infrastruktur ini juga akan menaikkan tingkat respon IT terhadap kebutuhan bisnis secara ekonomis. Di satu sisi, DevOps pun diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan bisnis dalam suatu menerus sesuai kebutuhan bisnis dalam ‘Converged Infrastructure’.

Tren berikutnya munculnya data center yang mengadipsi teknologi media storage berbasis flash. Di sini, penerapan teknologi flash akan semakin luas bukan hanya sebatas performa aplikasinya sendiri. Adopsi teknologi flash didukung oleh harga media flash yang kian menurun dan berbagai keuntungan yang ditawarkan bagi data center atau pengguna lainnya.

Anthonius juga memberikan prediksinya seputar bagaiman pengelolaan data saat ini akan membuka peluang hadirnya implementasi teknologi cloud yang disebut hybrid cloud. Di sini perusahaan harus lebih jeli dalam mengkombinasikan kebutuhan akan public cloud dan pricate cloud yang ada di perusahaan secara lebih tepat, aman, dan efisien.

Berkaitan dengan cloud, tren berikuitnya yang perlu diperhatikan adalah bergesernya peranan admin storage menjadi apa yang dinakaman sebnagai data manager.

Tren terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah masalah keamanan data sebagai dampak dari berbagai inovasi teknologi yang terjadi saat ini seperti clou storage. Seoarang administrator harus mengetahui dimana data berada dan siapa yang bertanggung jawab mengelolanya.

NetApp selama ini telah cukup lama menyediakan solusi storage dan perlindungan data bagi perusahaan di Indonesia tanpa harus mengurangi aspek fleksibilitas/kebebasan perusahaan dalam menggabungkan private dan public cloud yang selama ini diadapsi mereka.

 

Tags: , , , , , , , , ,


COMMENTS