MOBITEKNO – Fenomena Internet of Things (IoT), yang disebabkan oleh semakin banyaknya device yang saling terhubung, memungkinkan lalu-lintas digital semakin ramai. Seiring itu pula akan mendorong orang untuk saling mentransfer datanya dalam jumlah yang cukup besar.
Menurut perkiraan lalu lintas digital diramalkan akan berkembang sebanyak 23% tiap tahunnya. Bahkan, di tahun 2018 diperkirakan setiap orang akan mentransmisikan 1 GB data setiap harinya, yang berarti akan terjadi lalu lintas digital sebesar 8,6 Zettabytes.
Hal itu akan menyebabkan suatu permasalahan tersendiri. Salah satu permasalahan terbesar dari fenomena IoT tersebut adalah latency atau lambatnya komunikasi data melalui jaringan – sesuatu yang tentunya tidak dapat ditolerir di tengah kedinamisan bisnis yang semakin tinggi.
Untuk mengatasinya, data center dan seluruh teknologi pendukungnya harus bertransformasi. Kini, semakin banyak perusahaan yang mencari cara baru untuk mengembangkan infrastruktur data yang dapat mengurangi latency dengan cara yang paling ekonomis. Salah satu solusinya adalah melalui edge computing.
Schneider Electric, perusahaan global di bidang pengelolaan energi automasi, yang telah hadir lebih dari 40 tahun di Indonesia ikut menemani perkembangan tersebut melalui Dalam unit bisnis Information Technology (IT) Schneider Electric dengan menggelar “Schneider Electric IT Solution Day”, dengan mengusung tema “Mission Possible”.
Acara yang akan digelar di Jakarta pada 17 Mei nanti akan berfokus pada tantangan yang dihadapi oleh perusahaan di tengah era IoT, sekaligus menghadirkan solusi yang dapat membantu agar semua misi yang ingin dicapai Perusahaan melalui data center mereka menjadi possible, yaitu melalui rangkaian solusi edge computing yang didukung oleh teknologi edge data center.
Tags: Internet of Things, IoT, Schneider Electric, Schneider Solution Day 2016
