MOBITEKNO – Guna meningkatkan daya saing di bisnis aplikasi instant messenger atau berkirim pesan, baru-baru ini LINE Corporation telah melakukan pengajuan untuk go public. Langkah ini akan menjadi debut pasar terbesar dari perusahaan teknologi pemilik aplikasi LINE tersebut tahun ini.
LINE telah mengumumkan bahwa mereka akan mencari sekitar US$ 1 miliar dalam listing di New York Stock Exchange (NYSE) dan Tokyo Stock Exchange. Pencatatan bursa saham di New York direncanakan berlangsung pada 14 Juli 2016. Sedangkan di Tokyo sehari setelahnya, atau tanggal 15 Juli 2016.
Penawaran tersebut juga memperkirakan nilai perusahaan akan berada dikisaran US$ 5,5 miliar. LINE Corporation menyebutkan bahwa langkah ini sangat krusial, mengingat pertempuran sengit dengan sejumlah pesaing yang lebih populer, seperti Facebook Messenger dan WhatsApp.
Saat ini apikasi perpesanan LINE di klaim memiliki 218 juta pengguna, dengan 152 juta basis pengguna yang tersebar di empat negara di Asia, termasuk Jepang. Pada kuartal pertama tahun ini, LINE telah menghasilkan laba lebih dari US$ 300 juta, meningkat 21 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Angka pengguna LINE memang masih terpaut jauh dari kedua pesaing utamanya, seperti Facebook Messenger dan Whatsapp yang jika digabungkan jumlahnya hampir 2 miliar pengguna. Selain itu, persaingan yang tak kalah menarik adalah di "rumah sendiri" (Jepang), dimana ada Viber (Rakuten) dan WeChat (China Tencent) yang getol meraih simpati pengguna.
Meski demikian, dengan kelebihan yang dimiliki LINE seperti emoji, layanan instant messenger ini akan terus melaju dengan menambahkan beragam fitur baru yang menarik perhatian penggunanya. Proses penawaran IPO (Initial public offering) ini juga akan membantu LINE mendapatkan pijakan internasional untuk membuka pintu ke pasar yang baru.
Tags: Bursa Saham, Go Public, Instant Messenger, LINE, Saham