April 12, 2016

Sheila Anggita, Sudah Tiga Kali Ikut Sebagai Usher di IIMS

Penulis: Desmal Andi
Sheila Anggita, Sudah Tiga Kali Ikut Sebagai Usher di IIMS 

MOBITEKNO – Tenaga kerja wanita dalam sebuah pameran banyak digunakan oleh berbagai perusahaan. Dahulu orang lebih mengenalnya sebagai Sales Promotion Girl (SPG). Namun, semakin berkembangnya dunia promosi ke jenjang yang lebih baik, kini muncul istilah usher. Bantuan usher ini untuk mengangkat image dari sebuah brand pada sebuah acara besar, seperti dalam Indonesia International Motor Show 2016. Tidak terkecuali Garansindo. Agen Pemegang Merek beberapa brand ternama ini turut menggunakan banyak usher untuk melakukan promosi atas produk-produk yang ditawarkannya. Mobitekno sempat menemui salah satu diantara usher tersebut, yaitu Sheila Anggita.

Wanita berparas manis dan tinggi ini sudah lama berkecimpung dalam dunia usher. Bahkan, untuk brand Garansindo ini, Anggita sudah menjalani kontrak untuk yang ketigakalinya. Lulusan SMA berusia 24 tahun ini sudah menganggap usher sebagai profesi sehari-harinya. Jadi,tidak heran jika dalam satu bulannya, Anggita bisa memperoleh banyak proyek dari berbagai perusahaan. Bahkan, jumlah totalnya bisa lebih dari 24 proyek dalam satu bulannya.

Banyaknya proyek promosi yang diambil Anggita karena biasanya profesi usher berjalan sangat fleksibel, tidak terikat ketat dengan waktu seperti pegawai kantoran yang harus bekerja kurang lebih 9 jam. Profesi usher yang biasa dijalani Anggita sering menggunakan sistem shift. “Contohnya di IIMS ini saja. Dalam satu hari ada beberapa shift dan setiap satu shift-nya berlangsung selama enam jam,” kata Anggita kepada Mobitekno. “Namun, karena profesi usher membutuhkan penampilan yang menarik, total kerja dalam satu shift bisa delapan jam termasuk untuk makeup wajah,” tambah wanita yang menggunakan hasil jerih payahnya ini untuk terus menabung.

Sebenarnya, Anggita tidak sengaja dalam berkenalan dengan profesi usher ini. “Pertama kenal dengan profesi usher saat saya berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan. Secara tiba-tiba, larena tertarik dengan tinggi badan saya, ada yang menawarkan profesi ini,” pungkas Anggita. Pertama melakoni sebagai usher, Anggita mempromosikan brand sebuah operator di Indonesia. Selanjutnya, perkenalan dengan dunia otomotif dimulai sejak empat tahun yang lalu.

""

Ada banyak suka dan duka dalam menjalani profesi ini. Menurut Anggita, masih banya masyarakat yang melihat sebelah mata profesi usher. “Kadang, saat sedang bertugas, masih banyak masyarakat yang memandang wanita usher adalah wanita gampangan. Namun, itulah risiko pekerjaan yang harus diterima,” ujar Anggita. “Biasanya, untuk menanggulangi konsumen yang sedikit nakal, saya Cuma banyak-banyak lempar senyum saja. Namun, jika sudah keterlaluan, sering saya beralasan dipanggil atasan agar bisa pergi menghindar dari konsumen nakal tersebut,” pungkas Anggita.

Dari sisi penghasilan, pendapatan dari profesi uher ini cukup menjanjikan. Jika ada banyak proyek dari banyak perusahaan, wanita lulusan SMA ini bisa mendapat penghasilan total lebih dari Rp 20 juta setiap bulannya. Namun, sesepi-sepinya, Anggita bisa mengantongi Rp 6-8 juta per bulannya. Oleh Anggita, hasil pendapatannya ini ditabung untuk masa depannya. Bahkan, dari penghasilannya sebagai usher, Anggita sudah bisa membangun rumah seluas 150 meter persegi.

Tags: , , , , , ,


COMMENTS